Korban LGDS Diaben Hari Ini
Jenazah LGDS, 14, siswi asal Selemadeg yang tewas usai berhubungan intim dengan pacarnya Gung De Wir, 25, akan diaben pada Anggara Paing Bala, Selasa (6/2) hari ini.
TABANAN, NusaBali
Jenazah LGDS tiba di Selemadeg pada Senin (5/2) sekitar pukul 11.30 Wita diantar mobil jenazah RSUP Sanglah, Denpasar. Kedatangan jenazah disambut isak tangis oleh keluarga. Kedatangan jenazah di rumah duka disambut kerabat, juga dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan dan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tabanan Ni Nengah Budawati.
Budawati mengatakan, kedatangannya bersama rombongan ke rumah duka selain untuk menyambut jenazah korban juga menyerahkan donasi hasil penggalangan dana yang dilakukan oleh P2TP2A Tabanan, Forum Anak Daerah Kabupaten Tabanan, pada 29 Januari 2018 lalu. “Dana hasil penggalangan itu kami serahkan kepada orangtua korban,” ucapnya.
Dikatakan dari donasi yang terkumpul dia berharap dapat meringankan beban keluarga. Apalagi orangtua korban hanya sebagai petani.
Budawati tetap akan mengawal kasus korban LGDS hingga tuntas. Dan pelaku diharapkan mendapatkan hukuman yang setimpal karena ini sudah termasuk kekerasan seksual. “Kami serahkan ke polisi terkait kasus hukumnya dan kami tetap mengawal,” tegasnya.
Menurut Budawati, berdasarkan keterangan ibunya, Ni Nyoman M, jenazah LGDS akan diaben pada Anggara Paing Bala, Selasa (6/1) hari ini. Sementara sebelum itu akan dilakukan proses ngringkes dan nyiramang pada Senin (5/2) sore. “Upacara ngaben akan dilakukan besok (hari ini) karena keluarga sudah mempersiapkan upakaranya,” imbuh Budawati.
Kasubag Humas Polres Tabanan AKP I Putu Oka Suyasa, mengatakan penyidikan masih terus berlangsung. Saat ini sudah diperiksa 16 orang saksi. “Hasil otopsi belum. Nanti akan diinfokan,” ujarnya.
Seperti berita sebelumnya, korban LGDS tewas seusai berhubungan badan dengan pacarnya Gung De Wir asal Singaraja di sebuah kos-kosan Jalan Debes Gang IV Nomor C7, Banjar Dangin Carik, Desa Dajan Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan pada Minggu (21/1) lalu. Korban sempat mengalami pendarahan dan pingsan sebelum dibawa ke BRSUD Tabanan pada Minggu sore. Namun Tuhan berkehendak lain, ternyata sesampai di BRSUD Tabanan korban LGDS telah meninggal. Dokter memperkirakan korban meninggal 30 menit sebelum dibawa ke rumah sakit. Saat ini polisi terus melakukan penyidikan untuk memperjelas penyebab kematian korban. *d
Jenazah LGDS tiba di Selemadeg pada Senin (5/2) sekitar pukul 11.30 Wita diantar mobil jenazah RSUP Sanglah, Denpasar. Kedatangan jenazah disambut isak tangis oleh keluarga. Kedatangan jenazah di rumah duka disambut kerabat, juga dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan dan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tabanan Ni Nengah Budawati.
Budawati mengatakan, kedatangannya bersama rombongan ke rumah duka selain untuk menyambut jenazah korban juga menyerahkan donasi hasil penggalangan dana yang dilakukan oleh P2TP2A Tabanan, Forum Anak Daerah Kabupaten Tabanan, pada 29 Januari 2018 lalu. “Dana hasil penggalangan itu kami serahkan kepada orangtua korban,” ucapnya.
Dikatakan dari donasi yang terkumpul dia berharap dapat meringankan beban keluarga. Apalagi orangtua korban hanya sebagai petani.
Budawati tetap akan mengawal kasus korban LGDS hingga tuntas. Dan pelaku diharapkan mendapatkan hukuman yang setimpal karena ini sudah termasuk kekerasan seksual. “Kami serahkan ke polisi terkait kasus hukumnya dan kami tetap mengawal,” tegasnya.
Menurut Budawati, berdasarkan keterangan ibunya, Ni Nyoman M, jenazah LGDS akan diaben pada Anggara Paing Bala, Selasa (6/1) hari ini. Sementara sebelum itu akan dilakukan proses ngringkes dan nyiramang pada Senin (5/2) sore. “Upacara ngaben akan dilakukan besok (hari ini) karena keluarga sudah mempersiapkan upakaranya,” imbuh Budawati.
Kasubag Humas Polres Tabanan AKP I Putu Oka Suyasa, mengatakan penyidikan masih terus berlangsung. Saat ini sudah diperiksa 16 orang saksi. “Hasil otopsi belum. Nanti akan diinfokan,” ujarnya.
Seperti berita sebelumnya, korban LGDS tewas seusai berhubungan badan dengan pacarnya Gung De Wir asal Singaraja di sebuah kos-kosan Jalan Debes Gang IV Nomor C7, Banjar Dangin Carik, Desa Dajan Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan pada Minggu (21/1) lalu. Korban sempat mengalami pendarahan dan pingsan sebelum dibawa ke BRSUD Tabanan pada Minggu sore. Namun Tuhan berkehendak lain, ternyata sesampai di BRSUD Tabanan korban LGDS telah meninggal. Dokter memperkirakan korban meninggal 30 menit sebelum dibawa ke rumah sakit. Saat ini polisi terus melakukan penyidikan untuk memperjelas penyebab kematian korban. *d
1
Komentar