Pemkab Jembrana Uji Coba Budidaya Padi Varietas Inpari Sidenuk
Pemkab Jembrana melaksanakan uji coba budidaya padi varietas inpari sidenuk di salah satu petak sawah seluas 25 are di Subak Sangkaragung, Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan/Kabupaten Jembrana.
NEGARA, NusaBali
Penanaman perdana bibit padi unggulan, Senin (5/2), disaksikan Bupati Jembrana I Putu Artha, didampingi Wabup I Made Kembang Hartawan. Penanaman bibit padi tersebut menggunakan mesin yang juga bantuan pemerintah. Selain para pimpinan OPD Pemkab Jembrana, juga ikut menyaksikan sejumlah krama subak setempat. “Budidaya padi varietas inpari sidenuk ini masih uji coba. Untuk pengadaan bibit padi ini, kami kerjasam dengan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN),” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (PP) Jembrana I Wayan Sutama.
Menurutnya, sesuai hasil penelitian BATAN, selain unggul dalam produktivitas, padi inpari sidenuk ini juga lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Selain itu, usia panenan padi ini realtif lebih singkat, yakni 103 hari. Padi yang dihasilkan juga memiliki tekstur pulen. “Tetapi, walaupun benih padi ini lebih tahan terhadap serangan hama maupun penyakit dan diklaim memiliki sejumlah keunggulan, namun petani tetap harus melakukan pola pemeliharaan sesuai prosedur untuk hasil terbaik,” tuturnya.
Sementara Wabup Kembang Hartawan mengharapkan uji coba bibit padi varietas inpari sidenuk yang memiliki banyak keunggulan tersebut dapat berhasil dan sesuai harapan. “Bibit padi varietas ini, selain panen umur 103 hari, anti wereng, dan rasanya juga enak memiliki tekstur pulen. Saat panen nanti semoga sesuai harapan bisa menghasilkan 9,1 ton gabah kering giling per hektare. Kami juga berharap, hal ini bisa menjadi referensi bagi pemimpin Bali ke depan, agar hasil produktivitas padi di Bali bisa meningkat,” harapnya. *
Menurutnya, sesuai hasil penelitian BATAN, selain unggul dalam produktivitas, padi inpari sidenuk ini juga lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Selain itu, usia panenan padi ini realtif lebih singkat, yakni 103 hari. Padi yang dihasilkan juga memiliki tekstur pulen. “Tetapi, walaupun benih padi ini lebih tahan terhadap serangan hama maupun penyakit dan diklaim memiliki sejumlah keunggulan, namun petani tetap harus melakukan pola pemeliharaan sesuai prosedur untuk hasil terbaik,” tuturnya.
Sementara Wabup Kembang Hartawan mengharapkan uji coba bibit padi varietas inpari sidenuk yang memiliki banyak keunggulan tersebut dapat berhasil dan sesuai harapan. “Bibit padi varietas ini, selain panen umur 103 hari, anti wereng, dan rasanya juga enak memiliki tekstur pulen. Saat panen nanti semoga sesuai harapan bisa menghasilkan 9,1 ton gabah kering giling per hektare. Kami juga berharap, hal ini bisa menjadi referensi bagi pemimpin Bali ke depan, agar hasil produktivitas padi di Bali bisa meningkat,” harapnya. *
Komentar