Media Turut Ciptakan Pilkada Damai
Mantan jurnalis televisi itu percaya awak media sudah sangat paham berita seperti apa yang layak atau tidak layak disiarkan.
JAKARTA, NusaBali
Di sisi lain, kata dia, penegakan hukum harus dilaksanakan secara konsisten untuk mengerem dan meminimalisasi terjadinya politisasi dan kampanye hitam melalui media.
"Kita sudah mempunyai kanal dan instrumen hukum seperti UU ITE, UU Pokok Pers, dan juga KUHP. Saya rasa itu harus diterapkan sesuai proporsinya dan tidak tebang pilih," ucapnya, menegaskan. Arief juga mengajak seluruh peserta Pilkada Serentak 2018 untuk menggunakan cara-cara baik dan damai untuk meraih kemenangan, termasuk menjauhi isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Menurut dia penggunaan isu SARA pada pilkada dan pemilu di masa lalu harus menjadi pelajaran karena ongkosnya sangat mahal, yaitu terjadinya polarisasi sosial, politik, dan perpecahan masyarakat yang sulit direkatkan lagi.
"Kalau kita menjalankan proses politik yang sehat dan jauh dari unsur SARA maka nanti akan menghasilkan investasi yang baik. Karma politik itu jangan pernah dilupakan karena karma politik itu ada," tutur Arief. *ant
Di sisi lain, kata dia, penegakan hukum harus dilaksanakan secara konsisten untuk mengerem dan meminimalisasi terjadinya politisasi dan kampanye hitam melalui media.
"Kita sudah mempunyai kanal dan instrumen hukum seperti UU ITE, UU Pokok Pers, dan juga KUHP. Saya rasa itu harus diterapkan sesuai proporsinya dan tidak tebang pilih," ucapnya, menegaskan. Arief juga mengajak seluruh peserta Pilkada Serentak 2018 untuk menggunakan cara-cara baik dan damai untuk meraih kemenangan, termasuk menjauhi isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Menurut dia penggunaan isu SARA pada pilkada dan pemilu di masa lalu harus menjadi pelajaran karena ongkosnya sangat mahal, yaitu terjadinya polarisasi sosial, politik, dan perpecahan masyarakat yang sulit direkatkan lagi.
"Kalau kita menjalankan proses politik yang sehat dan jauh dari unsur SARA maka nanti akan menghasilkan investasi yang baik. Karma politik itu jangan pernah dilupakan karena karma politik itu ada," tutur Arief. *ant
Komentar