Perbekel Bhuana Giri Ragu Terima Titipan Rp 5,2 M
Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem ragu-ragu menerima titipan dana bantuan keuangan khusus (BKK) Provinsi Bali sebesar Rp 5,2 miliar untuk mendanai pembangunan Pura Penataran Agung Gunung Nangka.
AMLAPURA, NusaBali
Alasannya, APBDes tahun 2018 telah ditetapkan dan takut melanggar ketentuan. Panitia Pembangunan Pura Penataran Agung Gunung Nangka akhirnya menggelar rapat dihadiri Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dengan mengundang Kejari Amlapura di di Pura Penataran Agung Gunung Nangka, di Banjar Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Rabu (7/2).
Kejari Amlapura menghadirkan Kasi Pidsus Bekti Wicaksono untuk memberikan solusi penggunaan dana BKK pasca APBDes Desa Bhuana Giri telah disahkan. Bekti Wicaksono menjamin aman penggunaan dana BKK Provinsi Bali Rp 5,2 miliar aman, tidak melanggar hukum dengan merevisi Perdes ABPDes 2018. Selanjutnya memasukkan anggaran BKK agar sah penggunaannya. “Lakukan perubahan APBDes 2018. Jangan ragu-ragu asalkan mekanisme itu ditempuh,” solusi dari Bekti Wicaksono.
Bekti Wicaksono meminta aparat tidak perlu gusar karena dari Kejari Amlapura siap membantu. Apalagi penggunaan dana untuk pembangunan Pura Penataran Agung Gunung Nangka yang tujuannya sangat mulia untuk kepentingan umat. Semula Pemkab Karangasem menitipkan anggaran BKK Rp 5,2 miliar ke APBDes Desa Bhuana Giri. Namun Perbekel I Wayan Mudu dan Sekretaris Desa I Gede Arnawa mengaku khawatir dengan titipan dana BKK Rp 5,2 miliar yang dialokasikan untuk membiayai pembangunan Pura Penataran Agung Gunung Nangka itu. Perbekel khawatir menyalahi ketentuan karena belum memahami regulasinya. “Sekarang kami tidak ragu-ragu lagi setelah dapat penjelasan dari Kejari Amlapura,” jelas Wayan Mudu.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri turut meyakinkan Perbekel Bhuana Giri, penggunaan BKK Rp 5,2 miliar juga dapat dukungan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Karangasem. “Sesuai saran dari Kejari Amlapura, dana BKK bisa digunakan dengan melakukan perubahan APBDes 2018, yang nantinya Perdes terbaru ditetapkan Camat Bebandem,” kata Bupati Mas Sumatri. Atas penjelasan itu, Sekretaris Panitia Pembangunan I Nyoman Waspada merasa plong. “Kami optimis pada bulan Agustus 2018, pembangunan tuntas berlanjut Karya Mamungkah di bulan Oktober 2018,” kata Waspada. Sementara Ketua Panitia I Gusti Made Tusan mengatakan, pembangunan Pura Penataran Agung Gunung Nangka baru tuntas 25 persen yang dominan menggunakan batu tabas. *k16
Kejari Amlapura menghadirkan Kasi Pidsus Bekti Wicaksono untuk memberikan solusi penggunaan dana BKK pasca APBDes Desa Bhuana Giri telah disahkan. Bekti Wicaksono menjamin aman penggunaan dana BKK Provinsi Bali Rp 5,2 miliar aman, tidak melanggar hukum dengan merevisi Perdes ABPDes 2018. Selanjutnya memasukkan anggaran BKK agar sah penggunaannya. “Lakukan perubahan APBDes 2018. Jangan ragu-ragu asalkan mekanisme itu ditempuh,” solusi dari Bekti Wicaksono.
Bekti Wicaksono meminta aparat tidak perlu gusar karena dari Kejari Amlapura siap membantu. Apalagi penggunaan dana untuk pembangunan Pura Penataran Agung Gunung Nangka yang tujuannya sangat mulia untuk kepentingan umat. Semula Pemkab Karangasem menitipkan anggaran BKK Rp 5,2 miliar ke APBDes Desa Bhuana Giri. Namun Perbekel I Wayan Mudu dan Sekretaris Desa I Gede Arnawa mengaku khawatir dengan titipan dana BKK Rp 5,2 miliar yang dialokasikan untuk membiayai pembangunan Pura Penataran Agung Gunung Nangka itu. Perbekel khawatir menyalahi ketentuan karena belum memahami regulasinya. “Sekarang kami tidak ragu-ragu lagi setelah dapat penjelasan dari Kejari Amlapura,” jelas Wayan Mudu.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri turut meyakinkan Perbekel Bhuana Giri, penggunaan BKK Rp 5,2 miliar juga dapat dukungan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Karangasem. “Sesuai saran dari Kejari Amlapura, dana BKK bisa digunakan dengan melakukan perubahan APBDes 2018, yang nantinya Perdes terbaru ditetapkan Camat Bebandem,” kata Bupati Mas Sumatri. Atas penjelasan itu, Sekretaris Panitia Pembangunan I Nyoman Waspada merasa plong. “Kami optimis pada bulan Agustus 2018, pembangunan tuntas berlanjut Karya Mamungkah di bulan Oktober 2018,” kata Waspada. Sementara Ketua Panitia I Gusti Made Tusan mengatakan, pembangunan Pura Penataran Agung Gunung Nangka baru tuntas 25 persen yang dominan menggunakan batu tabas. *k16
Komentar