Mobil BMW Mahasiswa Terbakar di Parkiran Kampus
Mobil BMW milik I Made Ardi Arimbawa, 19, mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) di Jalan Darmawangsa, Banjar Menesa, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, terbakar pada Kamis (8/2).
MANGUPURA, NusaBali
Mobil mahasiswa semester II jurusan Manajemen Bisnis Perjalanan (MBP) itu terbakar sesaat setelah ditinggal masuk ruang kuliah. Ditemui di kampus STP, kemarin siang, Made Ardi Arimbawa mengaku dirinya kaget dengan kejadian yang dialaminya. Sebelum mobilnya terbakar, dalam perjalanan menuju kampus air conditioner (AC) mobil mati. Dirinya mengaku keluar dari rumah di Jalan Raya Siligita, Gang Jambu Nusa Dua, pada sekitar pukul 11.15 Wita. Mobil keluaran 1991 miliknya itu tak ada tanda-tanda bahaya. Namun belum lama dalam perjalanan AC mobilnya mati. Pada saat itu dirinya tak menghiraukannya karena bergegas masuk kuliah.
Sampai di parkiran kampus sekitar pukul 11.30 Wita, dirinya mencoba kembali menghidupkan AC mobilnya sebelum meninggalkannya untuk mengikuti perkuliahan. Namun berkali-kali dicoba tetap saja tak bisa hidup. Rencananya sore (kemarin) baru dibawa ke bengkel.
Belum lama dirinya berada dalam ruangan perkuliahan (sekitar 15 menit), dia ditelepon sama temannya bahwa mobil DK 124 JB miliknya terbakar. Mendapat info tersebut pria 19 tahun itu langsung menuju ke tempat mobilnya parkir sebelah timur lingkungan kampus. Saat itu dilihatnya api sudah mulai membesar. Dengan panik langsung lari mencari alat pemadam api ringan (APAR).
Ardi yang hobi touring ini mengaku api pertama kali muncul pada bagian atas ban depan sebelah kiri. Dalam upaya memadamkan api dirinya dibantu oleh teman mahasiswa yang lain bersama Satpam kampus. Namun mengalami kendala karena hidran yang ada tak bisa difungsikan. Semua hidran tak mengeluarkan air. Selain itu ketersediaan alat pemadam api ringan juga sedikit. Pada saat dilakukan pemadaman dirinya bersama teman dan satpam kampus menggunakan 3 unit APAR.
Meski mobil secara keseluruhan tak terbakar, numun mesin mobil sebagian besar gosong. Dirinya merasa bersyukur karena hanya mobilnya yang terbakar. Pada saat kejadian di samping kiri, kanan, dan depan kendaraannya terdapat mobil yang sedang parkir.
“Saya mengalami kerugian besar akibat kejadian ini. Kalau ditotal bisa mencapai Rp 55 juta. BMW ini pare part-nya langka. Stop kontak saja harganya Rp 1 jutaan. Ini adalah musibah. Untungnya mobilnya tak meledak dan tak ada korban jiwa. Mobil-mobil di sampingnya juga selamat. Di samping kanan ada mobil Jazz, kiri Avanza, dan depannya Mazda. Kalau rusak ketiga mobil itu tidak tahu berapa juta kerugian yang harus saya ganti,” tuturnya.
Dirinya menceritakan mobil naas miliknya ini baru dibelinya pada Desember 2017. Mobil tersebut merupakan mobil bekas dan dibelinya seharga Rp 45 juta. Mobil BMW ini sudah dimodifikasi. Bahkan sudah sering dipakai touring bersama klub BMW di Badung. Selama mengukuti touring tak pernah mengalami kendala.
“Sebenarnya kalau hidran berfungsi mungkin apinya bisa dipadamkan dengan cepat. Pas api membesar, kami mencoba menggunakan air keran. Namun selangnya tidak panjang dan semprotan airnya loyo, karena kerannya bocor. Semprotan air hanya sampai di depan mobil. Saya berusaha mencari APAR tetapi api sudah membesar. Api bisa dipadamkan sekitar 10 menit. Beruntung api tak merembet ke tangki bensin dan mobil tak meledak,” tuturnya.
Sementara itu, informasi yang diperoleh dari Danru Pemadam Kebakaran AA Ngurah Wirawan seizin Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung I Wayan Wirya, kebakaran itu terjadi diduga akibat korsleting AC mobil. Mendapat laporan pihaknya langsung menerjunkan satu unit mobil pemadam untuk menjinakan api. Setelah 30 menit dilakukan penyelamatan api dinyatakan mati, namum mesin dan bagian depan mobil hangus terbakar. *p
Sampai di parkiran kampus sekitar pukul 11.30 Wita, dirinya mencoba kembali menghidupkan AC mobilnya sebelum meninggalkannya untuk mengikuti perkuliahan. Namun berkali-kali dicoba tetap saja tak bisa hidup. Rencananya sore (kemarin) baru dibawa ke bengkel.
Belum lama dirinya berada dalam ruangan perkuliahan (sekitar 15 menit), dia ditelepon sama temannya bahwa mobil DK 124 JB miliknya terbakar. Mendapat info tersebut pria 19 tahun itu langsung menuju ke tempat mobilnya parkir sebelah timur lingkungan kampus. Saat itu dilihatnya api sudah mulai membesar. Dengan panik langsung lari mencari alat pemadam api ringan (APAR).
Ardi yang hobi touring ini mengaku api pertama kali muncul pada bagian atas ban depan sebelah kiri. Dalam upaya memadamkan api dirinya dibantu oleh teman mahasiswa yang lain bersama Satpam kampus. Namun mengalami kendala karena hidran yang ada tak bisa difungsikan. Semua hidran tak mengeluarkan air. Selain itu ketersediaan alat pemadam api ringan juga sedikit. Pada saat dilakukan pemadaman dirinya bersama teman dan satpam kampus menggunakan 3 unit APAR.
Meski mobil secara keseluruhan tak terbakar, numun mesin mobil sebagian besar gosong. Dirinya merasa bersyukur karena hanya mobilnya yang terbakar. Pada saat kejadian di samping kiri, kanan, dan depan kendaraannya terdapat mobil yang sedang parkir.
“Saya mengalami kerugian besar akibat kejadian ini. Kalau ditotal bisa mencapai Rp 55 juta. BMW ini pare part-nya langka. Stop kontak saja harganya Rp 1 jutaan. Ini adalah musibah. Untungnya mobilnya tak meledak dan tak ada korban jiwa. Mobil-mobil di sampingnya juga selamat. Di samping kanan ada mobil Jazz, kiri Avanza, dan depannya Mazda. Kalau rusak ketiga mobil itu tidak tahu berapa juta kerugian yang harus saya ganti,” tuturnya.
Dirinya menceritakan mobil naas miliknya ini baru dibelinya pada Desember 2017. Mobil tersebut merupakan mobil bekas dan dibelinya seharga Rp 45 juta. Mobil BMW ini sudah dimodifikasi. Bahkan sudah sering dipakai touring bersama klub BMW di Badung. Selama mengukuti touring tak pernah mengalami kendala.
“Sebenarnya kalau hidran berfungsi mungkin apinya bisa dipadamkan dengan cepat. Pas api membesar, kami mencoba menggunakan air keran. Namun selangnya tidak panjang dan semprotan airnya loyo, karena kerannya bocor. Semprotan air hanya sampai di depan mobil. Saya berusaha mencari APAR tetapi api sudah membesar. Api bisa dipadamkan sekitar 10 menit. Beruntung api tak merembet ke tangki bensin dan mobil tak meledak,” tuturnya.
Sementara itu, informasi yang diperoleh dari Danru Pemadam Kebakaran AA Ngurah Wirawan seizin Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung I Wayan Wirya, kebakaran itu terjadi diduga akibat korsleting AC mobil. Mendapat laporan pihaknya langsung menerjunkan satu unit mobil pemadam untuk menjinakan api. Setelah 30 menit dilakukan penyelamatan api dinyatakan mati, namum mesin dan bagian depan mobil hangus terbakar. *p
Komentar