166 Bantuan Sasar Difabel dan Lansia
Sinergitas Program Sosial Pemkot, K3S, dan CSR
DENPASAR, NusaBali
Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Denpasar sebagai mitra Pemkot Denpasar dalam penanganan permasalahan sosial, bersinergi dengan karang taruna, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan, hingga corporate social resposibility (CSR) baik swasta dan BUMN.
Tak sebatas pada bantuan sembako, bedah rumah, namun juga mencakup bantuan berbagai alat kesehatan bagi difabel dan lansia. Khusus bantuan alat kesehatan yang diserahkan berupa kursi roda, alat bantu dengar, tongkat tuna netra, korset penyangga pinggang, walker, tongkat kaki empat dan tongkat kaki satu. Dalam tempo dua tahun, 2016-2017 telah tersalurkan sebanyak 166 bantuan bagi difabel dan lansia.
Walikota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dalam kesempatan penyerahan bantuan bedah rumah belum lama ini mengatakan program Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) dan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) yang dilaksanakan Pemkot Denpasar lewat penanganan berbagai permasalahan sosial, meliputi kemiskinan, difabel, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Menurutnya, petugas desa/kelurahan melakukan pendataan PMKS di daerahnya masing-masing yang akan menjadi satu data dalam percepatan program tersebut. Langkah ini tidak dapat dilaksanakan melalui dinas sosial, namun juga melibatkan OPD terkait di Pemkot Denpasar. Seperti contohnya masalah kesehatan yang meliputi JKN-KIS BPJS Kesehatan yang ditangani Dinas Kesehatan. Sehingga dapat memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat.
Ketua K3S Denpasar Ny Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra saat penyerahan bantuan, Kamis (8/2), mengingatkan keluarga difabel dan lansia untuk tetap menjaga kesehatan keluarga. Ny Selly mengaku peran serta CSR sangat besar dalam membantu penanggulangan permasalahan sosial di Kota Denpasar.
Sementara Kepala Dinas Sosial Denpasar Made Mertajaya mengatakan sinergi program pemerintah pusat dan Pemkot Denpasar telah berjalan berkesinambungan. Seperti penyerahan JKN-KIS yang populer disebut BPJS yang kali ini diserahkan kepada 2 KK penerima bedah rumah juga sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Untuk memaksimalkan fungsi JKN-KIS ini Walikota akan meningkatkan kuota penerima di 2018 ini sebanyak 15 ribu kuota kepada KPM. Sumber dana iuran ini berasal dari 10 persen dana APBN dan ditingkatkan menjadi 100 persen di 2018 yang menggunakan dana APBD Pemkot Denpasar.
Dari tahun 2016-2017 tercatat 166 bantuan telah diserahkan dan diterima difabel serta lansia. Meliputi 110 kursi roda, 7 walker, 30 tongkat kaki empat, 4 tongkat kaki satu, 13 alat bantu dengar, 1 buah tongkat tuna netra, 1 buah korset pinggang. *m
Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Denpasar sebagai mitra Pemkot Denpasar dalam penanganan permasalahan sosial, bersinergi dengan karang taruna, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan, hingga corporate social resposibility (CSR) baik swasta dan BUMN.
Tak sebatas pada bantuan sembako, bedah rumah, namun juga mencakup bantuan berbagai alat kesehatan bagi difabel dan lansia. Khusus bantuan alat kesehatan yang diserahkan berupa kursi roda, alat bantu dengar, tongkat tuna netra, korset penyangga pinggang, walker, tongkat kaki empat dan tongkat kaki satu. Dalam tempo dua tahun, 2016-2017 telah tersalurkan sebanyak 166 bantuan bagi difabel dan lansia.
Walikota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dalam kesempatan penyerahan bantuan bedah rumah belum lama ini mengatakan program Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) dan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) yang dilaksanakan Pemkot Denpasar lewat penanganan berbagai permasalahan sosial, meliputi kemiskinan, difabel, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Menurutnya, petugas desa/kelurahan melakukan pendataan PMKS di daerahnya masing-masing yang akan menjadi satu data dalam percepatan program tersebut. Langkah ini tidak dapat dilaksanakan melalui dinas sosial, namun juga melibatkan OPD terkait di Pemkot Denpasar. Seperti contohnya masalah kesehatan yang meliputi JKN-KIS BPJS Kesehatan yang ditangani Dinas Kesehatan. Sehingga dapat memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat.
Ketua K3S Denpasar Ny Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra saat penyerahan bantuan, Kamis (8/2), mengingatkan keluarga difabel dan lansia untuk tetap menjaga kesehatan keluarga. Ny Selly mengaku peran serta CSR sangat besar dalam membantu penanggulangan permasalahan sosial di Kota Denpasar.
Sementara Kepala Dinas Sosial Denpasar Made Mertajaya mengatakan sinergi program pemerintah pusat dan Pemkot Denpasar telah berjalan berkesinambungan. Seperti penyerahan JKN-KIS yang populer disebut BPJS yang kali ini diserahkan kepada 2 KK penerima bedah rumah juga sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Untuk memaksimalkan fungsi JKN-KIS ini Walikota akan meningkatkan kuota penerima di 2018 ini sebanyak 15 ribu kuota kepada KPM. Sumber dana iuran ini berasal dari 10 persen dana APBN dan ditingkatkan menjadi 100 persen di 2018 yang menggunakan dana APBD Pemkot Denpasar.
Dari tahun 2016-2017 tercatat 166 bantuan telah diserahkan dan diterima difabel serta lansia. Meliputi 110 kursi roda, 7 walker, 30 tongkat kaki empat, 4 tongkat kaki satu, 13 alat bantu dengar, 1 buah tongkat tuna netra, 1 buah korset pinggang. *m
1
Komentar