nusabali

Desa Timpag Akan Konservasi Burung Hantu

  • www.nusabali.com-desa-timpag-akan-konservasi-burung-hantu

Guna membantu petani dalam mengantisipasi hama tikus, Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Tabanan akan mengkonservasi burung hantu jenis Tyto Alba.

TABANAN, NusaBali

Saat ini sudah ada 10 Tyto Alba yang bersarang di Desa Timpag. Maka dari itu, desa ini telah membuat tim yang terdiri dari pekaseh setempat. Perbekel Desa Timpag I Gusti Wayan Sukahawana menjelaskan, rencananya konservasi Tyto Alba di Desa Timpag karena ada hidup 10 ekor Tyto Alba yang sudah bersarang. "Melihat hal tersebut kami mulai berpikir untuk konservasi, terlebih Tyto Alba merupakan predator alami dari tikus yang sering kali menjadi hama. Sedangkan subak di Desa Timpag juga cukup luas," ungkapnya, Kamis (7/2).

Dikatakan, saat ini pihaknya sudah membuat tim lima orang terdiri dari pekaseh untuk konservasi Tyto Alba. Tim yang terbentuk kemudian sudah diajak belajar ke Banjar Pagi, Desa Senganan, yang lebih dulu mengembangkan konservasi Tyto Alba. "Ternyata dari sana kami tahu kalau Tyto Alba ini harus dibuatkan rumahnya atau Rubuha yang kemudian akan kami pasang di sepanjang subak di Desa Timpag," imbuhnya.

Oleh karena itu, persiapan awal pihaknya membuat Rubuha. Rencanya akan dibuat sekitar 10 Rubuha yang dipasang berjarak sekitar 100 meter. Tentu juga konservasi ini akan mengarah ke pertanian organik, dimana Tyto Alba sebagai predator alami hama tikus, sehingga untuk mengantisipasi hama itu petani tidak perlu menggunakan pestisida.

Sukahawana menambahkan, ketika Desa Timpag sudah mengarah ke pertanian organik tentu akan persiapan sebagai Desa Wisata. Dimana Desa Timpag sendiri memiliki potensi pertanian yang sangat baik dengan 375 hektar luas Subak yang ada di Desa Timpag yang terdiri dari Subak Timpag, Tangkluk, Penatih dan Sambian. "Maka dari itu sejak saat ini kami siapkan dulu piranti, intinya kami tata dulu sektor pertaniannya," tandasnya.*d

Komentar