RI Berpotensi Masuk Pasar Penerbangan Dunia
Indonesia, India dan China diprediksi bakal berkembang hingga masuk dalam daftar lima pasar penerbangan terbesar dunia.
JAKARTA, NusaBali
Pasar penerbangan Indonesia dan India berkembang karena didorong tingginya pertumbuhan kelas menengah. Pertumbuhan tersebut diyakini akan memberi dampak besar pada 2036 mendatang. Sebagaimana dilansir kompas dari Bloomberg, Kamis (8/2), pada 2036 Indonesia bakal menjadi pasar penerbangan terbesar ke-empat dunia dengan total penumpang pesawat mencapai 355 juta orang. Sementara di India, akan berada di posisi ketiga dengan total penumpang pesawat mencapai 478 juta orang.
Hal yang menarik, data yang disajikan oleh International Air Transport Association tersebut memperhitungkan pasar penerbangan di China bakal naik ke peringkat satu dan mengalahkan Amerika Serikat (AS). Adapun, jumlah total penumpang pesawat di China pada 2036 mendatang bakal mencapai 1,5 miliar orang. Sementara itu AS berada di posisi kedua dengan total penumpang pesawat mencapai 1,1 miliar orang.
Di posisi terakhir atau ke-lima terdapat Turki yang juga mengalami pertumbuhan pesat. Jumlah total penumpang pesawat Turki pada 2036 bakal mencapai 196 juta orang. Sementara itu, maskapai penerbangan pelat merah asal Indonesia, Garuda Indonesia, meraih peringkat 5-Star Airline dari Skytrax, lembaga pemeringkat penerbangan global independen asal Inggris. Raihan ini diumumkan pihak Skytrax kepada pihak Garuda Indonesia dalam acara Singapore Airshow 2018 di Changi Exhibition Center, Kamis (8/2).
"Ini merupakan hasil konsistensi terhadap kinerja manajemen dan seluruh pekerja kami dalam memberikan layanan terbaik bagi pengguna jasa," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala Nugraha Mansury, saat memberi sambutan dalam penerimaan 5-Star Airline.
Melalui capaian ini, Garuda Indonesia dipastikan meneruskan peringkat yang telah diraih sebelumnya, yakni 5-Star Airline dari Skytrax juga tahun 2016 dan 2014 lalu.
Garuda Indonesia juga jadi satu dari sepuluh maskapai di seluruh dunia yang menerima peringkat 5 Star Airline, dengan maskapai lain yaitu Singapore Airlines, Cathay Pacific, EVA Air, Qatar Airways, Etihad, Asiana Airline, All Nippon Airlines, Hainan Airlines, dan Lufthansa.
Selain Garuda Indonesia, Citilink juga menerima penghargaan dari Skytrax berupa maskapai berbiaya rendah atau low cost carrier dengan peringkat 4-Star Airline. Menurut CEO Skytrax Edward Plaisted, Citilink yang masih satu grup dengan Garuda Indonesia ini merupakan maskapai berbiaya rendah pertama yang menerima 4-Star Airline.
"Walaupun Citilink segmennya low cost, maskapai ini tetap memberikan high quality," tutur Plaisted. Adapun sertifikasi maskapai dilaksanakan melalui proses “Skytrax Audit” dengan poin-poin penilaian detail yang meliputi seluruh aspek pelayanan.
Mulai dari pre-flight, in-flight dan post-flight seperti kualitas pelayanan penumpang di bandara, kualitas ruang tunggu, kenyamanan kabin, sajian dalam pesawat (in-flight meal), kualitas hiburan dalam pesawat (in-flight entertainment), hingga layanan oleh awak kabin. *
Hal yang menarik, data yang disajikan oleh International Air Transport Association tersebut memperhitungkan pasar penerbangan di China bakal naik ke peringkat satu dan mengalahkan Amerika Serikat (AS). Adapun, jumlah total penumpang pesawat di China pada 2036 mendatang bakal mencapai 1,5 miliar orang. Sementara itu AS berada di posisi kedua dengan total penumpang pesawat mencapai 1,1 miliar orang.
Di posisi terakhir atau ke-lima terdapat Turki yang juga mengalami pertumbuhan pesat. Jumlah total penumpang pesawat Turki pada 2036 bakal mencapai 196 juta orang. Sementara itu, maskapai penerbangan pelat merah asal Indonesia, Garuda Indonesia, meraih peringkat 5-Star Airline dari Skytrax, lembaga pemeringkat penerbangan global independen asal Inggris. Raihan ini diumumkan pihak Skytrax kepada pihak Garuda Indonesia dalam acara Singapore Airshow 2018 di Changi Exhibition Center, Kamis (8/2).
"Ini merupakan hasil konsistensi terhadap kinerja manajemen dan seluruh pekerja kami dalam memberikan layanan terbaik bagi pengguna jasa," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala Nugraha Mansury, saat memberi sambutan dalam penerimaan 5-Star Airline.
Melalui capaian ini, Garuda Indonesia dipastikan meneruskan peringkat yang telah diraih sebelumnya, yakni 5-Star Airline dari Skytrax juga tahun 2016 dan 2014 lalu.
Garuda Indonesia juga jadi satu dari sepuluh maskapai di seluruh dunia yang menerima peringkat 5 Star Airline, dengan maskapai lain yaitu Singapore Airlines, Cathay Pacific, EVA Air, Qatar Airways, Etihad, Asiana Airline, All Nippon Airlines, Hainan Airlines, dan Lufthansa.
Selain Garuda Indonesia, Citilink juga menerima penghargaan dari Skytrax berupa maskapai berbiaya rendah atau low cost carrier dengan peringkat 4-Star Airline. Menurut CEO Skytrax Edward Plaisted, Citilink yang masih satu grup dengan Garuda Indonesia ini merupakan maskapai berbiaya rendah pertama yang menerima 4-Star Airline.
"Walaupun Citilink segmennya low cost, maskapai ini tetap memberikan high quality," tutur Plaisted. Adapun sertifikasi maskapai dilaksanakan melalui proses “Skytrax Audit” dengan poin-poin penilaian detail yang meliputi seluruh aspek pelayanan.
Mulai dari pre-flight, in-flight dan post-flight seperti kualitas pelayanan penumpang di bandara, kualitas ruang tunggu, kenyamanan kabin, sajian dalam pesawat (in-flight meal), kualitas hiburan dalam pesawat (in-flight entertainment), hingga layanan oleh awak kabin. *
Komentar