Ekspor Sarang Walet Naik 175 Persen
Ekspor sarang burung walet Indonesia ke China pada tahun lalu meningkat 175 persen dibandingkan tahun 2016.
JAKARTA, NusaBali
Nilai ekspor sarang walet pada tahun lalu mencapai 87,45 juta dollar AS atau Rp1,1 triliun. Tahun ini, Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian (Kemtan) berharap, ekspor sarang burung walet terus meningkat. Apalagi, Barantan terus melakukan pendampingan registrasi rumah-rumah walet baru.
“Kami memang belum dapat menargetkan ekspor sarang burung walet saat ini, karena menyangkut kesiapan dan ketersediaan rumah walet,” kata Kepala Barantan, Banun Harpini seperti dilansir kontan, Selasa (6/2).
Menurut Banun, saat ini rumah walet yang sudah teregistrasi sebanyak 186 rumah walet. Tak hanya pendampingan peregistrasian rumah walet yang baru, Barantan juga terus berupaya meningkatkan ekspor. Banun bilang, saat ini, Barantan tengah memperkuat uji kadar nitrit dan alat pemanasan dengan melakukan kalibrasi dan penambahan peralatan baru.
Meski begitu, Banun tak memungkiri masih ada kendala yang dialami dalam upaya mengekspor sarang burung walet. Menurutnya, rumah walet yang ada di Indonesia belum bergerak sebagai sebuah industri. “Usaha budidaya burung walet masih tradisional dan memerlukan pendampingan yang intensif untuk dapat diregistrasi,” papar Banun.
China memang merupakan tujuan ekspor sarang burung walet terbesar. Segmentasi pasar sarang burung walet Indonesia ke China mencapai 71 persen. Banun mengatakan, masih ada ekspor sarang burung walet ke Australia, Taiwan dan Amerika Serikat. Namun, jumlah ekspor ke negara tersebut masih dalam jumlah yang kecil. *
“Kami memang belum dapat menargetkan ekspor sarang burung walet saat ini, karena menyangkut kesiapan dan ketersediaan rumah walet,” kata Kepala Barantan, Banun Harpini seperti dilansir kontan, Selasa (6/2).
Menurut Banun, saat ini rumah walet yang sudah teregistrasi sebanyak 186 rumah walet. Tak hanya pendampingan peregistrasian rumah walet yang baru, Barantan juga terus berupaya meningkatkan ekspor. Banun bilang, saat ini, Barantan tengah memperkuat uji kadar nitrit dan alat pemanasan dengan melakukan kalibrasi dan penambahan peralatan baru.
Meski begitu, Banun tak memungkiri masih ada kendala yang dialami dalam upaya mengekspor sarang burung walet. Menurutnya, rumah walet yang ada di Indonesia belum bergerak sebagai sebuah industri. “Usaha budidaya burung walet masih tradisional dan memerlukan pendampingan yang intensif untuk dapat diregistrasi,” papar Banun.
China memang merupakan tujuan ekspor sarang burung walet terbesar. Segmentasi pasar sarang burung walet Indonesia ke China mencapai 71 persen. Banun mengatakan, masih ada ekspor sarang burung walet ke Australia, Taiwan dan Amerika Serikat. Namun, jumlah ekspor ke negara tersebut masih dalam jumlah yang kecil. *
1
Komentar