Polisi China Pakai Kacamata Canggih
Bak film action, polisi China kini memakai kacamata canggih yang mampu mendeteksi tersangka kriminal di tengah keramaian.
Deteksi Penjahat
BEIJING, NusaBali
Kacamata hitam yang canggih ini dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah. Seperti dilansir detik dari AFP, Kamis (8/2), para polisi di kota Zhengzhou tampak memakai kacamata hitam digital di tengah stasiun yang ramai. Kacamata canggih itu membantu mereka bertugas di tengah tingginya gelombang mudik menjelang Tahun Baru China.
Dilaporkan media nasional China, People's Daily, yang mengutip Departemen Kepolisian Kota Zhengzhou, sejauh ini kacamata canggih tersebut telah membantu polisi menangkap tujuh tersangka kriminal, mulai dari tersangka kasus perdagangan manusia hingga tersangka kasus tabrak lari. Sekitar 26 orang lainnya ditangkap karena menggunakan kartu identitas palsu.
Penggunaan sistem canggih ini menjadi bagian dari upaya China membangun sistem pengawasan digital, yang mampu menggunakan data biometrik yang beragam, baik dari foto dan pemindaian iris hingga sidik jari, untuk mengawasi secara saksama pergerakan populasi secara keseluruhan.
Perkembangan teknologi yang pesat telah memicu permintaan tinggi untuk aplikasi teknologi komersial. Mulai dari gym, restoran, dan bahkan toilet umum kini mulai menerapkan teknologi pengenalan wajah.
Disebutkan People's Daily, kacamata canggih ini telah dipakai oleh empat personel kepolisian yang berjaga di pintu-pintu masuk stasiun kota Zhengzhou. Jika dilihat sepintas, kacamata canggih ini tampak seperti kacamata hitam biasa. Namun bagian kacanya bisa memberikan informasi penting kepada polisi yang memakainya.
Kacamata canggih ini memiliki sebuah kamera yang tersambung dengan perangkat mirip telepon pintar. Dengan kamera ini, polisi yang memakai kacamata ini bisa mengambil foto mugshot individu-individu mencurigakan dan membandingkannya dengan database.
Aplikasi dalam kacamata canggih ini juga mampu menayangkan informasi penting soal para tersangka, termasuk nama, etnis, jenis kelamin dan alamat. Teknologi canggih dalam kacamata ini juga bisa memberitahu para polisi soal terduga pelaku kejahatan yang melarikan diri, serta menunjukkan alamat hotel tempat mereka diduga bersembunyi dan informasi terkait penggunaan internet.
Penggunaan teknologi canggih semacam ini juga mulai diterapkan di bank maupun industri transportasi. Namun teknologi ini menuai kritikan tajam dari aktivis HAM juga kelompok yang membela hak-hak privasi, yang khawatir teknologi ini akan disalahgunakan. *
BEIJING, NusaBali
Kacamata hitam yang canggih ini dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah. Seperti dilansir detik dari AFP, Kamis (8/2), para polisi di kota Zhengzhou tampak memakai kacamata hitam digital di tengah stasiun yang ramai. Kacamata canggih itu membantu mereka bertugas di tengah tingginya gelombang mudik menjelang Tahun Baru China.
Dilaporkan media nasional China, People's Daily, yang mengutip Departemen Kepolisian Kota Zhengzhou, sejauh ini kacamata canggih tersebut telah membantu polisi menangkap tujuh tersangka kriminal, mulai dari tersangka kasus perdagangan manusia hingga tersangka kasus tabrak lari. Sekitar 26 orang lainnya ditangkap karena menggunakan kartu identitas palsu.
Penggunaan sistem canggih ini menjadi bagian dari upaya China membangun sistem pengawasan digital, yang mampu menggunakan data biometrik yang beragam, baik dari foto dan pemindaian iris hingga sidik jari, untuk mengawasi secara saksama pergerakan populasi secara keseluruhan.
Perkembangan teknologi yang pesat telah memicu permintaan tinggi untuk aplikasi teknologi komersial. Mulai dari gym, restoran, dan bahkan toilet umum kini mulai menerapkan teknologi pengenalan wajah.
Disebutkan People's Daily, kacamata canggih ini telah dipakai oleh empat personel kepolisian yang berjaga di pintu-pintu masuk stasiun kota Zhengzhou. Jika dilihat sepintas, kacamata canggih ini tampak seperti kacamata hitam biasa. Namun bagian kacanya bisa memberikan informasi penting kepada polisi yang memakainya.
Kacamata canggih ini memiliki sebuah kamera yang tersambung dengan perangkat mirip telepon pintar. Dengan kamera ini, polisi yang memakai kacamata ini bisa mengambil foto mugshot individu-individu mencurigakan dan membandingkannya dengan database.
Aplikasi dalam kacamata canggih ini juga mampu menayangkan informasi penting soal para tersangka, termasuk nama, etnis, jenis kelamin dan alamat. Teknologi canggih dalam kacamata ini juga bisa memberitahu para polisi soal terduga pelaku kejahatan yang melarikan diri, serta menunjukkan alamat hotel tempat mereka diduga bersembunyi dan informasi terkait penggunaan internet.
Penggunaan teknologi canggih semacam ini juga mulai diterapkan di bank maupun industri transportasi. Namun teknologi ini menuai kritikan tajam dari aktivis HAM juga kelompok yang membela hak-hak privasi, yang khawatir teknologi ini akan disalahgunakan. *
Komentar