Hasil Buruk Yamaha, Juga Tanggungjawab Rossi-Vinales
Mantan juara dunia MotoGP Casey Stoner menilai hasil buruk Yamaha juga dipengaruhi oleh kegagalan para pebalapnya. Karena itulah, Valentino Rossi dan Maverick Vinales bertanggungjawab atas hasil buruk Yamaha fi musim lalu.
BANGKOK, NusaBali
Pabrikan Jepang itu memulai dengan impresif, setelah Vinales memenangi tiga dari lima seri pertama. Rossi menambah hasil bagus dengan finis podium di tiga seri pertama dan memenangi balapan di Assen, sebelum jeda kompetisi.
Namun sukses Rossi di Belanda menandai kemenangan terakhir Yamaha di 2017. Di paruh musim kedua, Yamaha kesulitan bahkan hanya lima kali naik podium di mana Vinales menyumbang tiga di antaranya. Vinales dan Rossi sama-sama mengeluhkan masalah di bagian belakang motor, terutama di penghujung musim. Sementara Rossi pernah bilang bahwa motor Yamaha 2018 akan berdasar pada motor 2016, setelah membandingkannya dengan motor 2017.
Namun, Stoner percaya kegagalan Yamaha tidak sekadar seputaran motor. Melainkan Vinales dan Rossi yang sulit menjinakkan tunggangannya."Sangat sulit dipahami. Karena saya orang luar sulit mengatakannya," ujar Stoner kepada Autosport.
Menurut Stoner, Vinales memulai dengan kepercayaan diri tinggi di awal musim setelah pramusim yang nyaman. Menurutnya, sangat mudah untuk kehilangan kepercayaan diri itu dan arah ketika kemudian Vinales beberapa kali jatuh.
"Toh masih muda dan dia masih belum punya banyak pengalaman di MotoGP," kata mantap pebalap Honda dan Ducati itu.
"Mereka bisa berdalih karena motor, tapi kupikir tidak terlalu berbeda sepanjang musim dan ketika pebalap-pebalap Tech3 menggunakan frame yang sama, mereka tidak mengalami masalah serupa. Menurutku, iya (kesulitannya ada hubungannya dengan para pebalap)."
Meskipun demikian, Stoner sangat mendukung Valentino Rossi memperpanjang kontrak. Menurutnya, jika masih dapat bersenang-senang dan kompetiti di MotoGPf, mengapa harus berhenti.
“Ini pilihan yang sangat baik untuk tim pabrikan dan membawa nilai bagus bagi kejuaraan," kata Stoner, dikutip Tuttomotoriweb.
Tak bisa dipungkiri, Rossi memang membawa pengaruh besar dalam kejuaraan MotoGP. Banyak menonton MotoGP hanya karena ingin melihat aksi The Doctor di lintasan. Tak heran jika banyak yang khawatir atmosfer MotoGP bakal berkurang tanpa kehadiran Rossi. *
Namun sukses Rossi di Belanda menandai kemenangan terakhir Yamaha di 2017. Di paruh musim kedua, Yamaha kesulitan bahkan hanya lima kali naik podium di mana Vinales menyumbang tiga di antaranya. Vinales dan Rossi sama-sama mengeluhkan masalah di bagian belakang motor, terutama di penghujung musim. Sementara Rossi pernah bilang bahwa motor Yamaha 2018 akan berdasar pada motor 2016, setelah membandingkannya dengan motor 2017.
Namun, Stoner percaya kegagalan Yamaha tidak sekadar seputaran motor. Melainkan Vinales dan Rossi yang sulit menjinakkan tunggangannya."Sangat sulit dipahami. Karena saya orang luar sulit mengatakannya," ujar Stoner kepada Autosport.
Menurut Stoner, Vinales memulai dengan kepercayaan diri tinggi di awal musim setelah pramusim yang nyaman. Menurutnya, sangat mudah untuk kehilangan kepercayaan diri itu dan arah ketika kemudian Vinales beberapa kali jatuh.
"Toh masih muda dan dia masih belum punya banyak pengalaman di MotoGP," kata mantap pebalap Honda dan Ducati itu.
"Mereka bisa berdalih karena motor, tapi kupikir tidak terlalu berbeda sepanjang musim dan ketika pebalap-pebalap Tech3 menggunakan frame yang sama, mereka tidak mengalami masalah serupa. Menurutku, iya (kesulitannya ada hubungannya dengan para pebalap)."
Meskipun demikian, Stoner sangat mendukung Valentino Rossi memperpanjang kontrak. Menurutnya, jika masih dapat bersenang-senang dan kompetiti di MotoGPf, mengapa harus berhenti.
“Ini pilihan yang sangat baik untuk tim pabrikan dan membawa nilai bagus bagi kejuaraan," kata Stoner, dikutip Tuttomotoriweb.
Tak bisa dipungkiri, Rossi memang membawa pengaruh besar dalam kejuaraan MotoGP. Banyak menonton MotoGP hanya karena ingin melihat aksi The Doctor di lintasan. Tak heran jika banyak yang khawatir atmosfer MotoGP bakal berkurang tanpa kehadiran Rossi. *
Komentar