Polres Bidik Kasus Bansos untuk Bayar Utang LPD
Unit Tipikor Polres Klungkung segera turun mengecek realisasi bantuan sosial (bansos) hibah urusan kebudayaan yang terindikasi melanggar aturan.
SEMARAPURA, NusaBali
Salah satunya, bansos yang digunakan untuk membayar hutang LPD di Kecamatan Klungkung. Karena pengadaan objek bansos hibah berupa seperangkat gamelan sudah diadakan sebelum dana bansos cair dengan meminjam uang di LPD. Sehingga bagitu dana cair digunakan untuk membayar hutang di LPD. Hal ini terungkap saat Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Budpora) Klungkung menggelar monev realisasi bantuan hibah beberapa waktu lalu. “Kami sudah lihat ada informasi seperti itu, dana bansos hibah digunakan bayar hutang LPD,” ujar Kasat Reskrim Polres Klungkung, saat ditemui Jumat (9/2).
Kata dia, dalam waktu dekat ini Unit Tipikor Sat Reskrim Tipikor Polres Klungkung akan segera mengecek ke lapangan untuk memastikan informasi tersebut. Apabila hal itu memang dilakukan, nanti akan dipelajari juga aturannya secara rinci. “Kami akan telusuri,” ujarnya.
Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudpora) Klungkung, kembali menggelar monitoring dan evaluasi (monev) terhadap penerima bansos hibah urusan kebudayaan. Kali ini menyasar penerima bansos hibah di wilayah Klungkung daratan yakni Kecamatan Klungkung, Dawan dan Banjarangkan. Dari hasil monev tersebut ditemukan sejumlah permasalahan, di antaranya penerima hibah diketahui sudah membangun sebelum dana hibah itu cair dengan meminjam di LPD. Sehingga ketika dana hibah tersebut cair maka digunakan untuk melunasi pinjaman di LPD. Hal ini diakui oleh Kadisbudpora Klungkung I Nyoman Mudarta.
“Saat di lapangan kami temui sejumlah pelanggaran, salah satunya ada penerima hibah senilai Rp 70 juta digunakan untuk membayar hutang di LPD,” ujar Mudarta. Setelah ditelusuri dengan penerima hibah, yang bersangkutan mengaku merealiasaikan pengadaan objek dari bansos hibah tersebut yakni pembelian seperangkat gamelan dengan meminjam uang di LPD. Bahkan pekerjaan itu sudah berlangsung dua tahun lalu.*wan
Salah satunya, bansos yang digunakan untuk membayar hutang LPD di Kecamatan Klungkung. Karena pengadaan objek bansos hibah berupa seperangkat gamelan sudah diadakan sebelum dana bansos cair dengan meminjam uang di LPD. Sehingga bagitu dana cair digunakan untuk membayar hutang di LPD. Hal ini terungkap saat Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Budpora) Klungkung menggelar monev realisasi bantuan hibah beberapa waktu lalu. “Kami sudah lihat ada informasi seperti itu, dana bansos hibah digunakan bayar hutang LPD,” ujar Kasat Reskrim Polres Klungkung, saat ditemui Jumat (9/2).
Kata dia, dalam waktu dekat ini Unit Tipikor Sat Reskrim Tipikor Polres Klungkung akan segera mengecek ke lapangan untuk memastikan informasi tersebut. Apabila hal itu memang dilakukan, nanti akan dipelajari juga aturannya secara rinci. “Kami akan telusuri,” ujarnya.
Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudpora) Klungkung, kembali menggelar monitoring dan evaluasi (monev) terhadap penerima bansos hibah urusan kebudayaan. Kali ini menyasar penerima bansos hibah di wilayah Klungkung daratan yakni Kecamatan Klungkung, Dawan dan Banjarangkan. Dari hasil monev tersebut ditemukan sejumlah permasalahan, di antaranya penerima hibah diketahui sudah membangun sebelum dana hibah itu cair dengan meminjam di LPD. Sehingga ketika dana hibah tersebut cair maka digunakan untuk melunasi pinjaman di LPD. Hal ini diakui oleh Kadisbudpora Klungkung I Nyoman Mudarta.
“Saat di lapangan kami temui sejumlah pelanggaran, salah satunya ada penerima hibah senilai Rp 70 juta digunakan untuk membayar hutang di LPD,” ujar Mudarta. Setelah ditelusuri dengan penerima hibah, yang bersangkutan mengaku merealiasaikan pengadaan objek dari bansos hibah tersebut yakni pembelian seperangkat gamelan dengan meminjam uang di LPD. Bahkan pekerjaan itu sudah berlangsung dua tahun lalu.*wan
Komentar