Polisi dan KTNA Jalin Kerjasama
Untuk melindungi petani dan nelayan di Tabanan agar memperoleh haknya, Polres Tabanan dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tabanan menandatangi perjanjian kerjasama di Kantor Desa Gubug, Kecamatan Tabanan, Tabanan, Jumat (9/2) pagi.
TABANAN, NusaBali
Selain itu, kerjasama untuk menjadikan petani dan nelayan sebagai profesi bergengsi. Sebab selama ini profesi tersebut dianggap kurang mulia. Hadir dalam acara tersebut Wakapolres Tabanan AKP Wimboko selaku pemimpin acara, Kasat Intel Polres Tabanan AKP Komang Sri Subakti, Camat Tabanan I Putu Arya Suta, Ketua KTNA Tabanan I Nengah Mawan, dan koordinator KTNA di masing-masing kecamatan.
Ada 6 kesepakatan pokok yang ditandatangai kedua belah pihak, di antaranya, memberikan pelatihan kepada petani dan nelayan dengan mengoptimalkan pengurus di kecamatan sehingga mampu menjaga ketahanan pangan dan lingkungan di Tabanan. Menumbuhkembangkan penggenerasian petani dan nelayan dengan cara menciptakan lapangan kerja serta menjadikan petani dan nelayan profesi bergengsi. Tetap menjalin komunikasi dengan Pemkab Tabanan untuk menjaga kestabilan harga gabah dan ikan di Tabanan demi kepentingan masyarakat. Melakukan pengawasan terhadap orang-orang yang mencurigakan keluar masuk melalui perairan pantai dan melaporkan segera kepada aparat kepolisian. Siap membantu aparat kepolisian untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif yang berkaitan dengan pertanian dan nelayan. Terkahir, menyosialisasikan kesepakatan ini kepada anggota KTNA untuk ditindaklanjuti dalam keseharian.
Wakapolres Tabanan AKP Wimboko menjelaskan kerjasama ini merupakan salah satu bentuk penanganan dalam rangka menciptakan kamtibmas dari seluruh aspek baik pertanian dan nelayan. "Jadi kalau semuanya sudah aman, petani dan nelayan akan memperoleh apa yang mereka dapatkan," ujarnya.
Misalnya, jelas AKP Wimboko, penanganan yang dimaksud akan mengkawal subsidi-subsidi yang didapatkan oleh nelayan dan petani agar tepat sasaran, mengantisipasi adanya penimbunan bahan baku atau menjaga harga pangan dan sembako tetap stabil. "Jadi penanganan ini kami maksud agar mereka mendapat hak," tegasnya.
Dia menambahkan, selama ini pekerjaan petani dan nelayan dianggap pekerjaan kurang mulia, padahal mereka merupakan bagian dari pemenuhan pangan nasional. "Jika tidak ada mereka siapa yang akan mengolah tanah supaya bisa ditanam padi, siapa yang carikan ikan dilaut. Oleh karena itu, mereka harus dilindungi supaya mereka bekerja dengan nyaman dan menghasilkan produk bagus sehingga mereka akan mencintai pekejaanya dan menjadikan pekerjaan yang bergengsi," tambahnya.
Sementara itu, Ketua KTNA Tabanan I Wayan Mawan sangat mengapreasi langkah dari Polres Tabanan. Dia beranggapan semakin banyak orang yang peduli petani dan nelayan maka itu akan semakin bagus. "Langkah ini menjadikan kami bekerja semakin nyaman karena sudah mendapatkan perlindungan," ujarnya.
Terkait dengan kerjasama yang disepakati, dikatakan Mawan, langkah ini sejalan dengan program dari KTNA bagaimana meningkatkan harkat dan martabat petani supaya menjadi profesi yang bergengsi, dan bisa menarik minat masyarakat menjadi petani terutama anak muda. Sebab saat ini usia rata-rata petani sekarang diatas 50 tahun. "Sudah banyak yang tahu, profesi petani tidak ada yang minat, padahal kerja ini sangat mulia. Kalau tidak ada petani dan nelayan siapa yang akan menyiapkan sandang pangan," jelasnya.
Oleh karena itu, dengan adanya kerjasama ini, pihaknya akan bekerjasama dengan baik, supaya profesi petani dan nelayan menjadi profesi yang bergengsi. Tentu juga akan melakukan berbagai program agar lima tahun ke depan khususnya di Tabanan petani bisa dari kalangan anak muda yang menekuni. "Apalagi sekarang dibantu oleh TNI dan Polisi tentu akan memberikan rasa nyaman dalam bekerja. Dan ini langkah bagus untuk menumbuhkan Tabanan sebagai lumbungnya padi Bali," tegas Mawan yang juga Perbekel Desa Gubug.*d
Ada 6 kesepakatan pokok yang ditandatangai kedua belah pihak, di antaranya, memberikan pelatihan kepada petani dan nelayan dengan mengoptimalkan pengurus di kecamatan sehingga mampu menjaga ketahanan pangan dan lingkungan di Tabanan. Menumbuhkembangkan penggenerasian petani dan nelayan dengan cara menciptakan lapangan kerja serta menjadikan petani dan nelayan profesi bergengsi. Tetap menjalin komunikasi dengan Pemkab Tabanan untuk menjaga kestabilan harga gabah dan ikan di Tabanan demi kepentingan masyarakat. Melakukan pengawasan terhadap orang-orang yang mencurigakan keluar masuk melalui perairan pantai dan melaporkan segera kepada aparat kepolisian. Siap membantu aparat kepolisian untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif yang berkaitan dengan pertanian dan nelayan. Terkahir, menyosialisasikan kesepakatan ini kepada anggota KTNA untuk ditindaklanjuti dalam keseharian.
Wakapolres Tabanan AKP Wimboko menjelaskan kerjasama ini merupakan salah satu bentuk penanganan dalam rangka menciptakan kamtibmas dari seluruh aspek baik pertanian dan nelayan. "Jadi kalau semuanya sudah aman, petani dan nelayan akan memperoleh apa yang mereka dapatkan," ujarnya.
Misalnya, jelas AKP Wimboko, penanganan yang dimaksud akan mengkawal subsidi-subsidi yang didapatkan oleh nelayan dan petani agar tepat sasaran, mengantisipasi adanya penimbunan bahan baku atau menjaga harga pangan dan sembako tetap stabil. "Jadi penanganan ini kami maksud agar mereka mendapat hak," tegasnya.
Dia menambahkan, selama ini pekerjaan petani dan nelayan dianggap pekerjaan kurang mulia, padahal mereka merupakan bagian dari pemenuhan pangan nasional. "Jika tidak ada mereka siapa yang akan mengolah tanah supaya bisa ditanam padi, siapa yang carikan ikan dilaut. Oleh karena itu, mereka harus dilindungi supaya mereka bekerja dengan nyaman dan menghasilkan produk bagus sehingga mereka akan mencintai pekejaanya dan menjadikan pekerjaan yang bergengsi," tambahnya.
Sementara itu, Ketua KTNA Tabanan I Wayan Mawan sangat mengapreasi langkah dari Polres Tabanan. Dia beranggapan semakin banyak orang yang peduli petani dan nelayan maka itu akan semakin bagus. "Langkah ini menjadikan kami bekerja semakin nyaman karena sudah mendapatkan perlindungan," ujarnya.
Terkait dengan kerjasama yang disepakati, dikatakan Mawan, langkah ini sejalan dengan program dari KTNA bagaimana meningkatkan harkat dan martabat petani supaya menjadi profesi yang bergengsi, dan bisa menarik minat masyarakat menjadi petani terutama anak muda. Sebab saat ini usia rata-rata petani sekarang diatas 50 tahun. "Sudah banyak yang tahu, profesi petani tidak ada yang minat, padahal kerja ini sangat mulia. Kalau tidak ada petani dan nelayan siapa yang akan menyiapkan sandang pangan," jelasnya.
Oleh karena itu, dengan adanya kerjasama ini, pihaknya akan bekerjasama dengan baik, supaya profesi petani dan nelayan menjadi profesi yang bergengsi. Tentu juga akan melakukan berbagai program agar lima tahun ke depan khususnya di Tabanan petani bisa dari kalangan anak muda yang menekuni. "Apalagi sekarang dibantu oleh TNI dan Polisi tentu akan memberikan rasa nyaman dalam bekerja. Dan ini langkah bagus untuk menumbuhkan Tabanan sebagai lumbungnya padi Bali," tegas Mawan yang juga Perbekel Desa Gubug.*d
1
Komentar