Kebun Raya Jagatnatha Ditarget Launching Akhir 2018
Pembangunan Kebun Raya Jagatnatha Jembrana, di luar lahan areal Pura Jagatnatha Jembrana, Jalan Sudirman, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Jembrana, akan dilanjutkan pada tahun 2018.
NEGARA, NusaBali
Dalam pembangunan tahap ketiga melalui sokongan dana Rp 30 miliar dari Pemerintah Pusat tersebut, kebun raya ini ditarget sudah dilaunching pada akhir tahun 2018.
Hal itu terungkap saat Bupati Jembrana I Putu Artha, didampingi Wabup Jembrana I Made Kembang Hartawan, melakukan audensi dengan Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Didik Widyatmoko, di Ruang Rapat Lantai 3 Pemkab Jembrana, Jumat (9/2). Ikut serta hadir pada audensi teresbut, Kepala Kebun Raya Eka Karya Bali Bayu Adjie, sejumlah Kepala OPD Pemkab Jembrana, dan sejumlah staff LIPI.
Menurut Bupati Artha, pada 2018 ada tiga proyek besar yang akan dilaunching, yaitu Obyek Wisata Ekologi Teluk Gilimanuk di Kelurahan Gilimanuk, Anjungan Cerdas Jalan Nasional (ACJN) Rambutsiwi di Desa Yehembang Kangin, dan Kebun Raya Jagatnatha. Nantinya, setelah rampung tiga proyek tersebut, diharapkan bisa menambah jumlah wisatawan ke Jembrana. “Selama ini wisatawan domestik hanya lewat, tetapi sekarang bisa berkunjung dan berwisata ke Jembrana. Terlebih lagi jika ada wisatawan asing juga yang datang, maka akan lebih baik,” ungkapnya.
Setelah launching Kebun Raya Jajatnatha Jembrana, Bupati Artha mengharapkan LIPI tetap mendampingi Pemkab Jembrana dalam pengelolaan Kebun Raya, sehingga dapat lebih berkembang. Bahkan, diharapkan Kebun Raya Janathatha Jembrana bisa menjadi salah satu Kebun Raya terbaik. “Nantinya setelah launching, mohon kami jangan di tinggalkan. Tetaplah kami dibimbing agar Kebun Raya tersebut bisa lebih berkembang. Kami juga akan menyiapkan SDM yang bisa diikutkan pelatihan atau dididik untuk mengelola Kebun Raya. Dengan begitu lima fungsi kebun raya sebagai konservasi, penelitian, pendidikan, rekreasi dan ekonomi tetap terjaga,” ujarnya.
Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya pada LIPI Didik Widyatmoko, mengatakan Kebun Raya Jagatnatha Jembrana ini, dirancang memiliki keunikan tersendiri dibanding Kebun Raya lainnya. Baik dari sisi ornament bangunannya, dinilai memiliki detail-detail seni yang apik. Pihaknya pun mengapresiasi, progres pembangunan Kebun Raya Jagatnatha Jembrana sangat cepat, karena memang dibarengi komitmen Pemkab Jembrana. “Kebun Raya Jagatnatha ini mirip dengan Kebun Raya Bogor yang ada di tengah kota, sehingga pengelolaannya hampir sama. LIPI akan selalu mengawal pembangunan Kebun Raya hingga tuntas, dan semoga kita (LIPI dan Pemkab) selalu menjadi keluarga besar. Karena Kebun Raya ini akan menjadi kebanggaan Jembrana, Bali dan Indonesia,” ujarnya.*ode
Hal itu terungkap saat Bupati Jembrana I Putu Artha, didampingi Wabup Jembrana I Made Kembang Hartawan, melakukan audensi dengan Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Didik Widyatmoko, di Ruang Rapat Lantai 3 Pemkab Jembrana, Jumat (9/2). Ikut serta hadir pada audensi teresbut, Kepala Kebun Raya Eka Karya Bali Bayu Adjie, sejumlah Kepala OPD Pemkab Jembrana, dan sejumlah staff LIPI.
Menurut Bupati Artha, pada 2018 ada tiga proyek besar yang akan dilaunching, yaitu Obyek Wisata Ekologi Teluk Gilimanuk di Kelurahan Gilimanuk, Anjungan Cerdas Jalan Nasional (ACJN) Rambutsiwi di Desa Yehembang Kangin, dan Kebun Raya Jagatnatha. Nantinya, setelah rampung tiga proyek tersebut, diharapkan bisa menambah jumlah wisatawan ke Jembrana. “Selama ini wisatawan domestik hanya lewat, tetapi sekarang bisa berkunjung dan berwisata ke Jembrana. Terlebih lagi jika ada wisatawan asing juga yang datang, maka akan lebih baik,” ungkapnya.
Setelah launching Kebun Raya Jajatnatha Jembrana, Bupati Artha mengharapkan LIPI tetap mendampingi Pemkab Jembrana dalam pengelolaan Kebun Raya, sehingga dapat lebih berkembang. Bahkan, diharapkan Kebun Raya Janathatha Jembrana bisa menjadi salah satu Kebun Raya terbaik. “Nantinya setelah launching, mohon kami jangan di tinggalkan. Tetaplah kami dibimbing agar Kebun Raya tersebut bisa lebih berkembang. Kami juga akan menyiapkan SDM yang bisa diikutkan pelatihan atau dididik untuk mengelola Kebun Raya. Dengan begitu lima fungsi kebun raya sebagai konservasi, penelitian, pendidikan, rekreasi dan ekonomi tetap terjaga,” ujarnya.
Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya pada LIPI Didik Widyatmoko, mengatakan Kebun Raya Jagatnatha Jembrana ini, dirancang memiliki keunikan tersendiri dibanding Kebun Raya lainnya. Baik dari sisi ornament bangunannya, dinilai memiliki detail-detail seni yang apik. Pihaknya pun mengapresiasi, progres pembangunan Kebun Raya Jagatnatha Jembrana sangat cepat, karena memang dibarengi komitmen Pemkab Jembrana. “Kebun Raya Jagatnatha ini mirip dengan Kebun Raya Bogor yang ada di tengah kota, sehingga pengelolaannya hampir sama. LIPI akan selalu mengawal pembangunan Kebun Raya hingga tuntas, dan semoga kita (LIPI dan Pemkab) selalu menjadi keluarga besar. Karena Kebun Raya ini akan menjadi kebanggaan Jembrana, Bali dan Indonesia,” ujarnya.*ode
Komentar