Antisipasi Pura Subak Terlantar, Dewan Imbau Subak Buat Awig-awig
Masalah terlantarnya Pura Subak di Bangli akibat lahan subak telah beralih fungsi, kini mengundang keprihatinan anggota DPRD Bangli.
BANGLI, NusaBali
Wakil rakyat ini mendesak supaya intansi terkait mengembil kebijakan agar hal serupa tidak terjadi di subak lainya. Pasalnya potensi seperti itu masih terbuka lebar, lantaran berbagai kendala krama subak cenderung menjual tanah pertaniannya.
Anggota komisi III DPRD Bangli, Wayan Subagan, saat dikonfirmasi, mengatakan untuk mencegah alih fungsi lahan, pihak subak sendiri harus bisa membentengi dirinya sendiri. Caranya pihak subak harus membuat awig-awig untuk melarang alih fungsi lahan pertanian. Dengan demikian, maka eksitensi subak dan lahan pertanian akan bisa terjaga. “Tanpa memiliki pengetatan seperti itu, maka bisa berpotensi terjadi hal yang serupa dengan Pura Subak tersebut yang kini kondisinya terlantar,” ujarnya.
Mengenai tindak lanjut dari Pura Subak Delod Pangkung di Kelurahan Cempaga, Bangli,yang kini terlantar, kata dia, kalau memang pengemongnya ada bisa saja pura ini diprelina, ketimbang bangunan dibiarkan terbengkalai tanpa ada yang mengurus. Selain itu, bisa saja karma subak mengalihkan pura tersebut dari subak yeh menjadi subak abian. “Kalau organisasinya memang tidak aktif, sebaiknya pura tersebut diprelina,” ujarnya, politisi dari PDIP ini.
Dia juga meminta agar intansi terkait seperti Dispenda dan Disbudpar melakukan iventarisi Pura Subak dan Subak. Berapa yang ada dan berapa yang masih aktif. “Sebaiknya permasalahan seperti ini, agar jangan dianggap sepele, sebab bisa menyangkut sosial reglius,” pintanya.
Komentar