‘Pak, Media Apa yang Paling Menyebalkan?’
Saat Jokowi Ganti Profesi Jadi Wartawan
PADANG, NusaBali
Ada yang menarik saat puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2018, di Pantai Cimpago, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (9/2). Jika biasanya Jokowi memanggil warga untuk diminta menjawab pertanyaannya, kali ini dia memanggil salah seorang wartawan untuk menjadi presiden, dan dirinya menjadi wartawan.
Seorang wartawan yang beruntung ditunjuk Jokowi naik panggung untuk memenuhi tantangan menjadi orang nomor satu di negeri ini adalah Yousri Nur Raja Agam, wartawan senior dari Surabaya. "Saya itu kalau di Istana sering di-doorstop 80-90 wartawan. Pertanyaannya tidak satu, banyak sekali dan sulit-sulit semua. Tembak langsung pada saat kita sering tidak siap. Maka sekarang gantian, saya jadi wartawannya, Pak Yusri jadi presiden," kata Jokowi disambut tepuk tangan hadirin.
Menjawab tantangan itu, Yousri pun dengan senang hati bergaya seperti presiden. "Ya, ada apa, apa yang mau ditanyakan?" ucap dia kepada Jokowi. "Bapak kan punya menteri 34, menteri mana yang menurut Bapak paling penting?" tanya Jokowi berlagak seperti wartawan.
Yousri yang jadi 'presiden' pun menjawab bahwa semua menteri penting. "Tapi yang paling penting yang membuat Presiden nyaman," ujarnya.
Bak seorang wartawan profesional, Presiden Jokowi mengejar Yousri dengan pertanyaan lebih tajam. “Berarti menteri yang dianggap paling penting yang mana? To the point aja Pak? Bapak jangan muter-muter, saya belum bisa nulis, belum nangkep,” ucap Jokowi.
Kali ini Yousri menjawab dengan tegas, “Menteri yang urusin wartawan. Menteri Kominfo. Supaya semua informasi tersampaikan dari desa hingga ke kota," jawab Yousri kepada Jokowi.
Berikutnya, Presiden Jokowi mengajukan pertanyaan lain yang lebih tajam. “Media apa yang paling menyebalkan dan Bapak sering jengkel?”
“Media abal-abal,” jawab Yousri. “Tidak ada di lingkungan istana media abal-abal, medianya resmi semuanya, tapi banyak yang menyebalkan, sampaikan apa adanya, yang mana Pak? Entah TV, online, media cetak, yang mana? Bapak kan setiap hari diwawancarai di depan istana, Bapak kan hapal, wartawannya siapa-siapa, yang nanya itu terus-terus siapa?,” cecar Jokowi.
"Yang paling menyebalkan itu Rakyat Merdeka,” ucap Yousri disambut tawa para hadirin. Presiden Jokowi pun menyahut, “Pak Presiden ini blak-blakan seperti perasaan saya. Sama persis. Kenapa Bapak Presiden, kenapa Rakyat Merdeka?”. Yousri pun menjawab dengan diplomatis, kalau Rakyat Merdeka, semuanya dianggap merdeka, kan padahal ada aturan kemerdekaan.
"Ya terima kasih Pak Yousri, sekarang ganti lagi, presidennya saya. Saya berikan sepeda satu,” kata Presiden Jokowi. *isu
Seorang wartawan yang beruntung ditunjuk Jokowi naik panggung untuk memenuhi tantangan menjadi orang nomor satu di negeri ini adalah Yousri Nur Raja Agam, wartawan senior dari Surabaya. "Saya itu kalau di Istana sering di-doorstop 80-90 wartawan. Pertanyaannya tidak satu, banyak sekali dan sulit-sulit semua. Tembak langsung pada saat kita sering tidak siap. Maka sekarang gantian, saya jadi wartawannya, Pak Yusri jadi presiden," kata Jokowi disambut tepuk tangan hadirin.
Menjawab tantangan itu, Yousri pun dengan senang hati bergaya seperti presiden. "Ya, ada apa, apa yang mau ditanyakan?" ucap dia kepada Jokowi. "Bapak kan punya menteri 34, menteri mana yang menurut Bapak paling penting?" tanya Jokowi berlagak seperti wartawan.
Yousri yang jadi 'presiden' pun menjawab bahwa semua menteri penting. "Tapi yang paling penting yang membuat Presiden nyaman," ujarnya.
Bak seorang wartawan profesional, Presiden Jokowi mengejar Yousri dengan pertanyaan lebih tajam. “Berarti menteri yang dianggap paling penting yang mana? To the point aja Pak? Bapak jangan muter-muter, saya belum bisa nulis, belum nangkep,” ucap Jokowi.
Kali ini Yousri menjawab dengan tegas, “Menteri yang urusin wartawan. Menteri Kominfo. Supaya semua informasi tersampaikan dari desa hingga ke kota," jawab Yousri kepada Jokowi.
Berikutnya, Presiden Jokowi mengajukan pertanyaan lain yang lebih tajam. “Media apa yang paling menyebalkan dan Bapak sering jengkel?”
“Media abal-abal,” jawab Yousri. “Tidak ada di lingkungan istana media abal-abal, medianya resmi semuanya, tapi banyak yang menyebalkan, sampaikan apa adanya, yang mana Pak? Entah TV, online, media cetak, yang mana? Bapak kan setiap hari diwawancarai di depan istana, Bapak kan hapal, wartawannya siapa-siapa, yang nanya itu terus-terus siapa?,” cecar Jokowi.
"Yang paling menyebalkan itu Rakyat Merdeka,” ucap Yousri disambut tawa para hadirin. Presiden Jokowi pun menyahut, “Pak Presiden ini blak-blakan seperti perasaan saya. Sama persis. Kenapa Bapak Presiden, kenapa Rakyat Merdeka?”. Yousri pun menjawab dengan diplomatis, kalau Rakyat Merdeka, semuanya dianggap merdeka, kan padahal ada aturan kemerdekaan.
"Ya terima kasih Pak Yousri, sekarang ganti lagi, presidennya saya. Saya berikan sepeda satu,” kata Presiden Jokowi. *isu
Komentar