Bupati Serahkan HT ke Perbekel dari KRB Gunung Agung
Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri menyerahkan bantuan 140 HT (handy talky) hibah dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk perbekel di KRB (kawasan rawan bencana), desa penyangga, ORARI, dan relawan Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
HT itu agar digunakan untuk kepentingan kemanusiaan, mengedukasi masyarakat di KRB agar bersedia mengungsi yang berasal dari radius 4 kilometer dari kawah Gunung Agung. Bantuan itu pula untuk mengikis berita-berita hoax terkait bencana Gunung Agung. Penyerahan bantuan itu berlangsung di Aula Kantor Bupati Karangasem Jalan Ngurah Rai Amlapura, Sabtu (10/2).
Bupati Mas Sumatri mengapresiasi perjuangan para relawan Pasebaya Gunung Agung, perbekel, ORARI dan masyarakat yang peduli meminimalkan risiko bencana, selama ini. Apalagi telah dibangun Pos Pasebaya Gunung Agung di Banjar Wates Tengah, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat melakukan komunikasi 24 jam tanpa henti.
Kepeduliannya, bukan saja untuk mengedukasi masyarakat di KRB, memberikan pemahaman kepada wisatawan yang nekat hendak naik Gunung Agung, bahkan peduli terhadap satwa liar seperti kera di lereng Gunung Agung, secara rutin membawakan makanan.
“Makanya kami dari pemerintah merasa terbantu, salut atas kegigihan para relawan berjuang demi kemanusiaan,” jelas Bupati Mas Sumatri. Penyerahan bantuan secara simbolis dari Bupati Mas Sumatri ke Ketua Pasebaya I Gede Pawana, perwakilan Perbekel I Wayan Suara, dan Ketua ORARI Lokal Bali I Gusti Ngurah Semarabawa.
Hadir di acara penyerahan bantuan HT, anggota Komisi X DPR RI I Putu Supadma Rudana, Sekda I Gede Adnya Muliadi, Kadis Perpustakaan I Komang Daging, Kadisdikpora Karangasem I Gusti Ngurah Kartika, Staf Ahli I Wayan Sutapa, Asisten III I Wayan Purna, Kabag Humas dan Protokol I Gede Waskita Suta Dewa dan undangan lainnya.
Ketua Pasebaya, I Gede Pawana merasa bersyukur atas adanya bantuan HT, sehingga memudahkan melakukan komunikasi kepada perbekel di KRB dan desa penyangga, serta relawan lainnya. “Memang sangat efektif melakukan komunikasi, juga mengedukasi masyarakat melalui HT. Sebab, rata-rata masyarakat telah memantau melalui HT itu,” kata Gede Pawana. Mulanya hanya 20 perbekel di KRB yang terima bantuan HT, menyusul 58 perbekel di KRB, desa penyangga, dan ORARI hingga totalnya total 140 HT. *k16
HT itu agar digunakan untuk kepentingan kemanusiaan, mengedukasi masyarakat di KRB agar bersedia mengungsi yang berasal dari radius 4 kilometer dari kawah Gunung Agung. Bantuan itu pula untuk mengikis berita-berita hoax terkait bencana Gunung Agung. Penyerahan bantuan itu berlangsung di Aula Kantor Bupati Karangasem Jalan Ngurah Rai Amlapura, Sabtu (10/2).
Bupati Mas Sumatri mengapresiasi perjuangan para relawan Pasebaya Gunung Agung, perbekel, ORARI dan masyarakat yang peduli meminimalkan risiko bencana, selama ini. Apalagi telah dibangun Pos Pasebaya Gunung Agung di Banjar Wates Tengah, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat melakukan komunikasi 24 jam tanpa henti.
Kepeduliannya, bukan saja untuk mengedukasi masyarakat di KRB, memberikan pemahaman kepada wisatawan yang nekat hendak naik Gunung Agung, bahkan peduli terhadap satwa liar seperti kera di lereng Gunung Agung, secara rutin membawakan makanan.
“Makanya kami dari pemerintah merasa terbantu, salut atas kegigihan para relawan berjuang demi kemanusiaan,” jelas Bupati Mas Sumatri. Penyerahan bantuan secara simbolis dari Bupati Mas Sumatri ke Ketua Pasebaya I Gede Pawana, perwakilan Perbekel I Wayan Suara, dan Ketua ORARI Lokal Bali I Gusti Ngurah Semarabawa.
Hadir di acara penyerahan bantuan HT, anggota Komisi X DPR RI I Putu Supadma Rudana, Sekda I Gede Adnya Muliadi, Kadis Perpustakaan I Komang Daging, Kadisdikpora Karangasem I Gusti Ngurah Kartika, Staf Ahli I Wayan Sutapa, Asisten III I Wayan Purna, Kabag Humas dan Protokol I Gede Waskita Suta Dewa dan undangan lainnya.
Ketua Pasebaya, I Gede Pawana merasa bersyukur atas adanya bantuan HT, sehingga memudahkan melakukan komunikasi kepada perbekel di KRB dan desa penyangga, serta relawan lainnya. “Memang sangat efektif melakukan komunikasi, juga mengedukasi masyarakat melalui HT. Sebab, rata-rata masyarakat telah memantau melalui HT itu,” kata Gede Pawana. Mulanya hanya 20 perbekel di KRB yang terima bantuan HT, menyusul 58 perbekel di KRB, desa penyangga, dan ORARI hingga totalnya total 140 HT. *k16
Komentar