nusabali

Cagub NTT Dicokok KPK

  • www.nusabali.com-cagub-ntt-dicokok-kpk

Kasus Bupati ditangkap KPK saat bersiap maju ke Pilkada serentak 2018, kembali terjadi.

Ikuti Jejak Cabup Jombang


JAKARTA, NusaBali
Hanya berselang sepekan setelah ditangkapnya Bupati Jombang (Jawa Timur) Nyono Suharli Wihandoko, Minggu (11/2) giliran Bupati Ngada (NTT) Marianus Sae yang diringkus KPK melalui operasi tangkap tangan (OTT). Marianus Sae yang akan maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) NTT ke Pilgub 2018, diduga terima uang terkait komisi proyek.

Bupati Marianus Sae ditangkap KPK melalui OTT di Ngada, Minggu siang. Selain Bupati Marianus, ada sejumlah lagi yang ditangkap KPK. Dua dari mereka, termasuk Bupati Marianus, sudah diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan di Kantor KPK.

Bupati Marianus tiba di Kantor KPK, Jalan Kuningan Persada Jakarta Selatan, Minggu sore pukul 17.20 WIB. "Sudah sampai di Gedung KPK sekitar pukul 17.20 WIB," ungkap Kepala Biro Humas KPK, Febri Diansyah.

Menurut Febri, Bupati Marianus diduga menerima hadiah atau janji sebagai fee proyek. “Kami sedang dalami dugaan penerimaan oleh penyelenggara negara ter-kait fee proyek," katanya. "Sesuai KUHAP, KPK diberikan waktu paling lama 24 jam untuk menentukan status hukum (tersangka) pihak yang diamankan," imbuhnya.

Dalam Pilgub NTT, 27 Juni 2018 mendatang, Bupati Marianus Sae maju berpaket dengan Emilia J Nomleni di posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub). Pasangan Marianus-Emilia diusung PDIP-PKB. Tragisnya, Cagub Marianus justru ditangkap KPK hanya berselang sehari menjelang penetapan pasangan calon untuk Pilgub NTT oleh KPU, Senin (12/2) ini. "Ya, besok (hari ini) kami akan mengumumkan pasangan calon Pilkada, langsung secara serentak di 171 daerah," ujar Komisioner KPU RI, Ilham Saputra, Minggu kemarin.

PKB selaku pengusung pasangan Marianus-Emilia di Pilgub NTT 2018 mengaku terkejut dengan penangkapan Cagub Marianus. "Tentu kami terkejut dan berharap itu bukan Marianus," kata Ketua Desk Pilkada PKB, Daniel Johan, saat dikonfirmasi detikcom, Minggu kemarin. PKB akan menunggu keterangan resmi dari KPK. "Kami menunggu keterangan lebih lanjut dari KPK (terkait penangkapan Cagub Marianus)," katanya.

Bupati Marianus sendiri selama ini kerap jadi berita, karena ulah nyentriknya. Dia pernah memblokir Bandara Turelelo Soa NTT, 21 Desember 2013, hanya gara-gara tidak mendapat tiket peswat Merpati. Saat itu, Bupati Marianus mengerahkan pasukan Satpol PP untuk memblokir bandara. Mobil Satpol PP diparkir di runway bandara sejak pagi pukul 06.15 Wita hingga 09.00 Wita. Karena ulahnya, penerbangan yang mengangkut 54 penumpang rute Kupang-Bajawa harus balik arah dan perjalanan dialihkan lewat darat.

Marianus Sae sendiri merupakan Bupati kedua dalam kurun sepekan terakhir yang ditangkap KPK melalui OTT. Sebelumnya, Bupati Jombang Nyono Suharli juga ditangkap KPK di Stasiun Solo Balapan, Sabtu (3/2) sore, atas dugaan suap terkait penetapan jabatan definitif Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Jombang untuk Inna Sulistyowati, yang semula menjabat Plt Kadis Kesehatan.

Bupati Nyono Suharli diamankan KPK berikut barang bukti berupa uang tunai Rp 25,5 juta dan 9.500 dolar AS. Uang pecahan rupiah diduga merupakan sisa dari pemberian Inna Sulistyowati. Selain menangkap Bupati Nyono Surali, KPK juga mengamankan Inna Sulistyowati yang diduga sebagai pemberi suap.

Seperti halnya Bupati Marianus yang maju di Pilgub NTT 2018, Bupati Nyono Suharli juga maju ke Pilkada Jombang 2018. Bedanya, Bupati Nyono Suharli maju sebagai Cabup incumbent. Dalam Pilkada Jombang 2018, Nyono Suharli berpasangan dengan Subaidi di posisi Cawabup. Paket Nyono Suharli-Subaidi diusung PKB-PK-NasDem-PAN-Golkar. *

Komentar