Telah Beredar Nama Kandidat Penjabat Bupati Gianyar
Bupati Gianyar AA Gde Bharata akan mengakhiri masa jabatannya, 21 Februari 2018 depan.
Bupati Bharata Segera Pensiun
DENPASAR,NusaBali
Untuk mengisi kekosongan jabatan karena Pilkada Gianyar baru digelar 27 Juni 2018 mendatang, maka dipastikan bakal diajukan Penjabat Bupati Gianyar. Nama kandidat Penjabat Bupati Gianyar pun sudah mulai beredar, salah satunya Kepala Badan pendapatan daerah Provinsi Bali, I Made Santha.
Sekda Provinsi Bali, Tjokorda Ngurah Pemayun, mengatakan pihaknya segera lapor kepada Gubernur Made Mangku Pastika terkait akan kosongnya kursi Bupati Gianyar ini. Menurut Tjok Pemayun, sesuai Undang-undang Pilkada Nomor 10 Tahun 2016, kursi kepala daerah yang kosong lebih dari 3 bulan harus diisi Penjabat Kepala Daerah. Kalau kursi kosong d ibawah 3 bulan, cukup dengan ditunjuk Pelaksana Tugas (Plt).
Nah, kursi Bupati Gianyar yang ditinggalkan AA Gde Agung Bharata dipastikan lowong lebih dari 3 bulan, sejak masa jabatannya berakhir per 21 Februari 2018 nanti. Kursi Bupati Gianyar yang definitif masih menunggu hasil Pilkada, 27 Juni 2018.
“Jadi, harus ditunjuk Penjabat Bupati Gianyar, karena kekosongan lebih dari 3 bulan. Sebab, begitu selesai Pilkada, 27 Juni 2018, pelantikan Bupati Gianyar terpilih baru akan dilakukan sekitar September-Oktober 2018 mendatang,” jelas Tjok Pemayun saat dihubungi NusaBali di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selata, Badung, Sabtu (10/2) lalu.
Tjok Pemayun mengatakan, untuk mengisi kursi Penjabat Bupati Gianyar, nantinya harus diajukan 3 nama kandidat oleh Sekda Provinsi Bali kepada Gubernur. Sebagai Sekda dan Ketua Badan Pertimbangan Jabatan & Kepangkatan (Baperjakat) Provinsi Bali, Tjok Pemayun, mengatakan pihaknya akan secepatnya ajukan nama 3 kandidat Penjabat Bupati Gianyar.
“Saya akan laporkan hal ini Senin depan dan segera dilakukan pengajuan nama kandidat Penjabat Bupati Gianyar kepada Bapak Gubernur. Nanti Biro Tata Pemerintahan dan Badan Kepegawaian Daerah yang akan menggodoknya,” ujar Tjok Pemayun.
Tjok Pemayun menyebutkan, mekanisme mengajuan adalah 3 nama kandidat diusulkan oleh Sekda Provinsi Bali kepada Gubernur. Kemudian, 3 nama yang diusulkan itu diajukan Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Setelah itu, Mendagri atas nama Presiden menetapkan 1 nama untuk ditunjuk sebagai Penjabat Bupati Gianyar. Kemudian, Gubernur Bali atas nama Presiden melantik Penja-bat Bupati Gianyar.
“Jadi, prosesnya dari Pemprov Bali. Sama persis dengan pengisian Penjabat Bupati Karangasem, Penjabat Bupati Tabanan, Penjabat Bupati Badung, Penjabat Bupati Bangli, dan Penjabat Walikota Denpasar saat Pilkada serentak 2015 lalu,” ujar birokrat asal Puri Madangan, Desa Petak, Kecamatan Gianyar, Gianyar ini.
Terkait nama-nama yang akan diajukan sebagai kandidat Penjabat Bupati Gianyar, menurut Tjok Pemayun, harus pejabat Eselon II Pemprov Bali, yakni setingkat Kepala Biro, Kepala Badan, dan Kepala Dinas. “Nanti kan akan dilakukan proses. Nanti saya dan Biro Tapem akan menggodoknya untuk mencari 3 nama buat diajukan ke pusat,” tandas Tjok Pemayun.
Sementara itu, nama-nama kandidat Penjabat Bupati Gianyar sudah mulai beredar. Yang diprediksi masuk dan menjadi prioritas untuk diajukan adalah mereka yang tahu dan paham seluk beluk di wilayah Kabupaten Gianyar. Kebetulan, di Pemprov Bali ada banyak pejabat Eselon II asal Gianyar yang layak masuk nominasi Penjabat Bupati Gianyar.
Mereka, antara lain, Kepala Badan Pendapatan daerah Provinsi Bali I Made Santha (birokrat asal Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar), Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha (asal Desa Abianbase, Kecamatan Gianyar), Asisten II Setda Provinsi Bali Dewa Putu Sunarta (asal Kelurahan Gianyar, Kecamatan Gianyar), Kadis Pekerjaan Umum Provinsi Bali Nyoman Astawa Riadi (asal Desa Lebih Kaja, Kecamatan Gianyar), Kadis Perhubungan I Gusti Agung Sudarsana (asal Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar), hingga Kadis Perindag Provinsi Bali I Putu Astawa (birokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar). *nat
Komentar