JBT Akan Gunakan Sistem Drive Thru Top Up
Pihak JBT sedang mengerjakan dua gardu untuk motor di pintu tol Nusa Dua. Kedua gardu itu ditargetkan selesai Maret 2018.
MANGUPURA, NusaBali
Pihak Jasamarga Bali Tol (JBT) selaku pengelola Jalan Tol Bali Mandara akan mengubah pola pengisian saldo (top up) uang elektronik pada gerbang tol. Saat ini rencana itu sedang dilakukan koordinasi dengan pihak bank.
Humas PT Jasamarga Bali Tol Putu Gandhi Ginatra saat dikonfirmasi, Minggu (11/2), mengungkapkan rencana perubahan pola penanganan top up ini untuk bisa melayani pengguna jalan tol dengan baik. Sistem yang digunakan selama ini menurutnya mengalami kendala ketika terjadi kepadatan kendaraan masuk tol.
Selama ini, menurut Gandhi, pihaknya menyediakan jasa top up di setiap pintu gerbang tol yakni pintu gerbang tol Benoa, Ngurah Rai, dan Nusa Dua. Namun banyak pengguna jalan tol yang kehabisan saldo pada uang elektronik (Unik) pada saat memasuki gerbang tol.
Nah, jika antrean panjang, petugas tol tidak melayani top up. Bagi pengguna jalan yang saldonya habis maupun yang tak mempunyai Unik, dibantu dengan menggunakan Unik milik Jasamarga Bali Tol. Dirinya meminta kepada pengguna jalan tol untuk menolak jika petugas tol meminta harga lebih dari yang ditetapkan.
“Meski dibantu oleh petugas tol untuk yang tak memiliki atau kehabisan saldo Unik, pembayarannya tetap sesuai tarif yang ditetapkan. Jika ada petugas tol yang melakukan permintaan tarif lebih dari yang ditetapkan, tak boleh diterima,” tandas Gandhi.
Gandhi mengungkapkan sebenarnya petugas tol tidak melayani top up, tapi karena banyak pengguna jalan yang tak punya Unik dan atau saldo tidak cukup, maka disediakan top up. Pihaknya tak menyarankan masyarakat untuk melakukan top up di gerbang, karena perlu waktu cukup lama. Kecuali kalau jalur lalin tak padat. Elektronifikasi ini untuk memangkas waktu transaksi di gerbang tol. Khusus bagi yang benar-benar membutuhkan baru dilayani. Namun demikian tetap melihat kondisi antrean.
Pola penanganan top up yang dilakukan saat ini, lanjut Gandhi, nanti akan dihapuskan semua. Nantinya akan siapkan drive thru top up. Rencana yang pertama di gerbang tol Benoa pada pintu motor disediakan drive thru top up.
“Rencana akan dari depan, jadi sebelum masuk tol sudah diisi saldonya. Untuk mengatasi hal itu kini kami sedang mengerjakan dua gardu untuk kendaraan motor di pintu Tol Nusa Dua. (Saat ini ada 2 gardu untuk motor, dan 4 gardu untuk mobil, Red). Semulanya hanya ada dua gardu (untuk motor), kini ditambah lagi dua gardu. Jadinya nanti ada empat gardu motor dan empat untuk mobil. Kedua gardu itu ditargetkan selesai Maret,” ungkapnya.
Jasamarga Bali Tol menaikkan target harian kendaraan masuk tol di 2018. Secara rata-rata tahunan JBT menargetkan 54.000 kendaraan per hari baik roda dua maupun roda empat masuk tol. Tahun 2017 target lalin hariannya 51.000 kendaraan. Realisasinya 50.135 kendaran per hari. Sementara untuk 2018 target 54.000 kendaraan. Namun pada triwulan I target hariannya 44.000 kendaraan per hari. Target harian setiap triwulannya, menurut Gandhi, nantinya selalu ada peningkatan. *p
Pihak Jasamarga Bali Tol (JBT) selaku pengelola Jalan Tol Bali Mandara akan mengubah pola pengisian saldo (top up) uang elektronik pada gerbang tol. Saat ini rencana itu sedang dilakukan koordinasi dengan pihak bank.
Humas PT Jasamarga Bali Tol Putu Gandhi Ginatra saat dikonfirmasi, Minggu (11/2), mengungkapkan rencana perubahan pola penanganan top up ini untuk bisa melayani pengguna jalan tol dengan baik. Sistem yang digunakan selama ini menurutnya mengalami kendala ketika terjadi kepadatan kendaraan masuk tol.
Selama ini, menurut Gandhi, pihaknya menyediakan jasa top up di setiap pintu gerbang tol yakni pintu gerbang tol Benoa, Ngurah Rai, dan Nusa Dua. Namun banyak pengguna jalan tol yang kehabisan saldo pada uang elektronik (Unik) pada saat memasuki gerbang tol.
Nah, jika antrean panjang, petugas tol tidak melayani top up. Bagi pengguna jalan yang saldonya habis maupun yang tak mempunyai Unik, dibantu dengan menggunakan Unik milik Jasamarga Bali Tol. Dirinya meminta kepada pengguna jalan tol untuk menolak jika petugas tol meminta harga lebih dari yang ditetapkan.
“Meski dibantu oleh petugas tol untuk yang tak memiliki atau kehabisan saldo Unik, pembayarannya tetap sesuai tarif yang ditetapkan. Jika ada petugas tol yang melakukan permintaan tarif lebih dari yang ditetapkan, tak boleh diterima,” tandas Gandhi.
Gandhi mengungkapkan sebenarnya petugas tol tidak melayani top up, tapi karena banyak pengguna jalan yang tak punya Unik dan atau saldo tidak cukup, maka disediakan top up. Pihaknya tak menyarankan masyarakat untuk melakukan top up di gerbang, karena perlu waktu cukup lama. Kecuali kalau jalur lalin tak padat. Elektronifikasi ini untuk memangkas waktu transaksi di gerbang tol. Khusus bagi yang benar-benar membutuhkan baru dilayani. Namun demikian tetap melihat kondisi antrean.
Pola penanganan top up yang dilakukan saat ini, lanjut Gandhi, nanti akan dihapuskan semua. Nantinya akan siapkan drive thru top up. Rencana yang pertama di gerbang tol Benoa pada pintu motor disediakan drive thru top up.
“Rencana akan dari depan, jadi sebelum masuk tol sudah diisi saldonya. Untuk mengatasi hal itu kini kami sedang mengerjakan dua gardu untuk kendaraan motor di pintu Tol Nusa Dua. (Saat ini ada 2 gardu untuk motor, dan 4 gardu untuk mobil, Red). Semulanya hanya ada dua gardu (untuk motor), kini ditambah lagi dua gardu. Jadinya nanti ada empat gardu motor dan empat untuk mobil. Kedua gardu itu ditargetkan selesai Maret,” ungkapnya.
Jasamarga Bali Tol menaikkan target harian kendaraan masuk tol di 2018. Secara rata-rata tahunan JBT menargetkan 54.000 kendaraan per hari baik roda dua maupun roda empat masuk tol. Tahun 2017 target lalin hariannya 51.000 kendaraan. Realisasinya 50.135 kendaran per hari. Sementara untuk 2018 target 54.000 kendaraan. Namun pada triwulan I target hariannya 44.000 kendaraan per hari. Target harian setiap triwulannya, menurut Gandhi, nantinya selalu ada peningkatan. *p
Komentar