Cegah Korban, Jembatan Pemaron-Lebah Siung Diganti
Dana Rp 1,4 miliar disiapkan untuk mengganti jembatan yang sudah berusia lebih dari 30 tahun tersebut.
SINGARAJA, NusaBali
Jembatan Tukad Batupulu di jalur alternatif yang menghubungkan Desa Pemaron Kecamatan Buleleng dengan Banjar Dinas Lebah Siung, Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada Buleleng, mengkhawatirkan. Bangunan yang sudah tua membuat salah di jembatan mulai berlubang. Jembatan itu juga disebut sangat berisiko karena sangat sempit.
Jembatan yang ada di jalur ramai padat itu sangat sempit, sehingga sangat rentan terjadi kecelakaan lalu lintas. Bahkan sebelumnya pernah terjadi mobil terjun ke sawah yang ada di sebelah Utara Jembatan. Jembatan itu sangat krodit jika secara bersamaan dilalui oleh mobil. Dipastikan satu mobil akan menunggu giliran melintas saat mobil dari arah berlawanan sudah lewat.
Seperti yang diungkapkan Ayu Citra ditemui Minggu (11/2) kemarin. Warga setempat yang tinggal di sebelah Selatan jembatan mengaku sering melihat kejadian tersebut. Ia pun mengkhawatirkan jika tidak segera diperbaiki jembatan akan jebol, karena aspal di tengah jembatan sudah ada yang berlubang. “Karena di sini jalurnya kan cukup ramai juga. Sering dilintasi truk dan mobil, jadi kalau papasan satu harus menunggu dulu tidak bisa lewat bersamaan,” ujar dia.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Buleleng (PUPR) Buleleng, Ketut Suparta Wijaya, dikonfirmasi terpisah mengatakan Pemkab Buleleng tahun ini memang sudah menyiapkan anggaran untuk penggantian jembatan itu. Menurutnya penggantian jembatan itu akan dilakukan secara menyeluruh dengan anggaran Rp 1,4 miliar. “Tahun ini kami rencanakan ganti satu jembatan Tukad Batu Pulu di jalan alternatif, Pemaron-Lebah Siung, karen aitu sudah tua sekali. Dibangun kira-kira tahun 1985-an,” katanya.
Jembatan lama yang secara teknis memiliki panjang 12 meter dan panjang 4 meter itu dibangun dengan konstruksi silagur dengan lantai papan dek. Sehingga ketahanan jembatan di usianya yang sudah tua menjadi perhatian khusus. Suparta menjelaskan dalam penggantian jembatan itu nanti akan dimaksimalkan dengan menggunakan konstruksi beton bertulang.
Selain itu juga akan dilakukan pelebaran badan jembatan menjadi tujuh meter. Sehingga ke depannya tidak ada lagi kendala saat mobil dari dua arah melintasi jembatan. Pihaknya pun mengaku sebenarnya di Buleleng banyak terdata jembatan yang sudah berusia. Hanya saja karena keterbatasan anggaran perbaikan atau penggantian dilakukan secara bertahap. Mengingat anggaran untuk membangun jembatan dari awal memerlukan anggaran yang tidak sedikit. *k23
Jembatan Tukad Batupulu di jalur alternatif yang menghubungkan Desa Pemaron Kecamatan Buleleng dengan Banjar Dinas Lebah Siung, Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada Buleleng, mengkhawatirkan. Bangunan yang sudah tua membuat salah di jembatan mulai berlubang. Jembatan itu juga disebut sangat berisiko karena sangat sempit.
Jembatan yang ada di jalur ramai padat itu sangat sempit, sehingga sangat rentan terjadi kecelakaan lalu lintas. Bahkan sebelumnya pernah terjadi mobil terjun ke sawah yang ada di sebelah Utara Jembatan. Jembatan itu sangat krodit jika secara bersamaan dilalui oleh mobil. Dipastikan satu mobil akan menunggu giliran melintas saat mobil dari arah berlawanan sudah lewat.
Seperti yang diungkapkan Ayu Citra ditemui Minggu (11/2) kemarin. Warga setempat yang tinggal di sebelah Selatan jembatan mengaku sering melihat kejadian tersebut. Ia pun mengkhawatirkan jika tidak segera diperbaiki jembatan akan jebol, karena aspal di tengah jembatan sudah ada yang berlubang. “Karena di sini jalurnya kan cukup ramai juga. Sering dilintasi truk dan mobil, jadi kalau papasan satu harus menunggu dulu tidak bisa lewat bersamaan,” ujar dia.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Buleleng (PUPR) Buleleng, Ketut Suparta Wijaya, dikonfirmasi terpisah mengatakan Pemkab Buleleng tahun ini memang sudah menyiapkan anggaran untuk penggantian jembatan itu. Menurutnya penggantian jembatan itu akan dilakukan secara menyeluruh dengan anggaran Rp 1,4 miliar. “Tahun ini kami rencanakan ganti satu jembatan Tukad Batu Pulu di jalan alternatif, Pemaron-Lebah Siung, karen aitu sudah tua sekali. Dibangun kira-kira tahun 1985-an,” katanya.
Jembatan lama yang secara teknis memiliki panjang 12 meter dan panjang 4 meter itu dibangun dengan konstruksi silagur dengan lantai papan dek. Sehingga ketahanan jembatan di usianya yang sudah tua menjadi perhatian khusus. Suparta menjelaskan dalam penggantian jembatan itu nanti akan dimaksimalkan dengan menggunakan konstruksi beton bertulang.
Selain itu juga akan dilakukan pelebaran badan jembatan menjadi tujuh meter. Sehingga ke depannya tidak ada lagi kendala saat mobil dari dua arah melintasi jembatan. Pihaknya pun mengaku sebenarnya di Buleleng banyak terdata jembatan yang sudah berusia. Hanya saja karena keterbatasan anggaran perbaikan atau penggantian dilakukan secara bertahap. Mengingat anggaran untuk membangun jembatan dari awal memerlukan anggaran yang tidak sedikit. *k23
Komentar