Tikus Serang Keramba di Danau Batur
Keramba Jaring Apung (KJA) petani di Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, diserang kawanan tikus.
BANGLI, NusaBali
Petani ikan merugi karena tikus menggerogoti jaring keramba sehingga ikan lepas dari jaring yang bolong. Sasaran tikus yakni ikan-ikan mati yang tersangkut di jaring keramba.
Pemilik KJA, Ketut Metu Kamajaya, mengungkapkan serangan hama tikus sudah berlangsung sejak lama. Diperkirakan tikus datang dari areal pertanian di pinggir danau. Tikus-tikus tersebut melintas pada tali keramba dan mendiami bambu pada keramba yang jadi kerangka tempat pemasangan kantong jaring. Bambu juga difungsingkan untuk jalan dari satu petak keramba dengan petak keramba lainnya. “Posisi keramba jaraknya kurang lebih 100 meter dari bibir danau. Tikus berenang menuju keramba,” ungkap Metu Kamajaya, Minggu (11/2).
Petani ikan asal Banjar Dalem, Desa Songan B, Kecamatan Kintamani ini mengungkapkan, kawanan tikus menyasar ikan-ikan yang tersangkut di jaring. Untuk mendapatkan ikan yang tersangkut di jaring, tikus menyelam hingga ke dasar keramba yang memiliki ke dalaman hampir 2 meter. Tikus menggerogoti jaring untuk mendapatkan ikan yang tersengkut pada jaring. “Saya tahu saat berikan pakan, kelihatan ikan berebut, belakangan ikan yang terlihat menyusut, saat dicek ternyata ada lubang pada jaring. Jaring itu berlubang digerogoti tikus,” ujarnya
Terkait penanganan serangan tikus, Metu Kamajaya mengaku menaruh beberapa ekor kucing dan membuatkan kandang di bangunan keramba. Hanya saja cara tersebut kurang efektif. Cara lainnya, memukul-mukulkan bambu dengan harapan tikus yang bersembunyi di dalam rongga bambu keluar, namun cara tersebut juga tidak berhasil. “Tikus mencari bangkai ikan yang tersangkut di jaring, maka kami harus rajin-rajin membersihkan keramba agar tidak memancing tikus datang,” terangnya. *e
Pemilik KJA, Ketut Metu Kamajaya, mengungkapkan serangan hama tikus sudah berlangsung sejak lama. Diperkirakan tikus datang dari areal pertanian di pinggir danau. Tikus-tikus tersebut melintas pada tali keramba dan mendiami bambu pada keramba yang jadi kerangka tempat pemasangan kantong jaring. Bambu juga difungsingkan untuk jalan dari satu petak keramba dengan petak keramba lainnya. “Posisi keramba jaraknya kurang lebih 100 meter dari bibir danau. Tikus berenang menuju keramba,” ungkap Metu Kamajaya, Minggu (11/2).
Petani ikan asal Banjar Dalem, Desa Songan B, Kecamatan Kintamani ini mengungkapkan, kawanan tikus menyasar ikan-ikan yang tersangkut di jaring. Untuk mendapatkan ikan yang tersangkut di jaring, tikus menyelam hingga ke dasar keramba yang memiliki ke dalaman hampir 2 meter. Tikus menggerogoti jaring untuk mendapatkan ikan yang tersengkut pada jaring. “Saya tahu saat berikan pakan, kelihatan ikan berebut, belakangan ikan yang terlihat menyusut, saat dicek ternyata ada lubang pada jaring. Jaring itu berlubang digerogoti tikus,” ujarnya
Terkait penanganan serangan tikus, Metu Kamajaya mengaku menaruh beberapa ekor kucing dan membuatkan kandang di bangunan keramba. Hanya saja cara tersebut kurang efektif. Cara lainnya, memukul-mukulkan bambu dengan harapan tikus yang bersembunyi di dalam rongga bambu keluar, namun cara tersebut juga tidak berhasil. “Tikus mencari bangkai ikan yang tersangkut di jaring, maka kami harus rajin-rajin membersihkan keramba agar tidak memancing tikus datang,” terangnya. *e
1
Komentar