Pegawai Water Sport Ditebas di Jalan
Usai tebas korban Gede Putu Sudiasa di depan Hotel Bali Tropic, tersangka Nyoman Mindra ditangkap ramai-ramai oleh Satpam dan warga
Tersangka Merasa Dipermainkan Soal Kerja Kembali di Water Sport
MANGUPURA, NusaBali
Aksi penebasan terjadi di depan Hotel Bali Tropic, Jalan Raya Pratama Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Senin (12/2) pagi. Korbannya, I Gede Putu Sudiasa, 34, karyawan Bali Jet Zet Water Sport Tanjung Benoa, yang ditebas mantan teman kerjanya di perusahaan water sport tersebut, Nyoman Mindra, 50. Dugaan sementara, aksi penebasan ini karena tersangka kesal dijanji-janjikan bisa bekerja kembali.
Korban Gede Putu Sudiasa, asal Banjar Gunungsari Umakayu, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel,Tabanan, ditebas menggunakan senjata badik di bagian kepala belakang, kepala bagian kiri, dan tangan kiri. Akibat aksi penebasan yang terjadi Senin pagi sekitar pukul 08.30 Wita ini, korban Putu Sudiasa harus dilarikan RS BIMC Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan untuk mendapatkan perawatan intensif.
Sedangkan tersangka Nyoman Mindra, yang tinggal di Jalan Taman Pancing Denpasar Selatan, kemarin pagi langsung diamankan sejumlah Satpam hotel dan warga di lokasi kejadian. Selanjutnya, tersangka diserahkan ke Polsek Kuta Selatan.
Informasi yang diperoleh NusaBali di lapangan, sebelum aksi penebasan terjadi, korban Putu Sudiasa menghubungi tersangka Nyoman Mindra bertemu di Hotel Nusa Dua Beach, Senin pagi pukul 08.00 Wita. Mereka janjian bertemu karena korban akan mengajak tersangka yang hendak melamar pekerjaan lagi kepada owner Bali Jet Zet Water Sport Tanjung Benoa.
Nah, setelah bertemu di Hotel Nusa Dua Beach, mereka bergegas menuju Kantor Bali Jet Zet Water Sport Tanjung Benoa, naik mobil Karimun DK 1479 GQ milik korban Putu Sudiasa. Entah apa yang yang dikatakan selama perjalanan dari Hotel Nusa Dua Beach, setibanya di depan Hotel Bali Tropic, tersangka Nyoman Mindra tiba-tiba berteriak kepada korban: "Bohong kamu!" Seketika itu pula, tersangka mengeluarkan senjata badik, lalu menebas kepala belakang korban.
Begitu ditebas tersangka, korban Putu Sudiasa langsung turun dari dalam mobilnya hendak melarikan diri. Namun, belum sempat turun dari mobilnya, korban kembali ditebas tersangka Nyoman Mindra hingga luka robek sepanjang 15 cm di bagian kepala kiri. Belum puas juga, tersangka untuk ketiga kalinya menebas korban. Namun, korban nekat menangkisnya dengan tangan kiri hingga tangannya terluka.
“Saat kejadian, saya kebetulan sedang berjaga di pos depan gerbang hotel. Saya kaget mendengar Satpam Hotel Pepito yang berada di seberang jalan teriak ada seseorang yang terluka dan dikejar orang lain sambil mengibaskan senjata badik. Saya langsung ke luar pagar. Saat itu, korban sudah terluka di bagian kepala, tangan, dan punggung. Ketika dikejar pelaku, tubuh korban sudah berlumuran darah,” ungkap saksi mata yang juga Satpam Hotel Bali Tropic, I Wayan Tikayasa.
Melihat kejadian itu, Wayan Tikayasa bersama salah seorang Satpam Hotel Pepito berusaha mengamankan tersangka Nyoman Mindra. Saat diamankan, tersangka justru mengancam dua Satpam ini dengan mengacungkan senjata badik. Sampai akhirnya tersangka berhasil dilumpuhkan setelah semua Satpam dua hotel bertetangga turun tangan bersama warga. Untuk mengantisipasi segala kemungkinan, tersangka Nyoman Mindra kemudian diborgol Satpam. “Setelah berhasil dilumpuhkan dan tangannya diborgol, pelaku kita serahkan ke polisi. Sedangkan korban yang terluka tebas dilarikan ke RS BIMC Nusa Dua,” jelas Tokayasa.
Sementara, Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Nengah Patrem, menyatakan tersangka Nyoman Mindra sudah diinterogasi penyidik. Dari hasil pemeriksaan, terungkap motif di balik aksi penebasan ini adalah sakit hati. Tersangka Nyoman Mindra merasa dipermainkan oleh korban Putu Sudiasa dalam mencari lowongan pekerjaan di Bali Jet Zet Water Sport Tanjung Benoa.
Menurut Kompol Nengah Patrem, korban berjanji akan membujuk bos perusahaan Water Sport Tanjung Benoa untuk bisa kembali mempekerjakan tersangka. Bahkan, korban dan tersangka berkali-kali komunikasi. Intinya, korban selalu mastikan akan menempatkan tersangka ke posisi semula sebagai karyawan perusahaan water sport.
“Tersangka dan korban sudah kenal sejak tahun 2011 lalu setelah sama-sama kerja di water sport. Pada Desember 2017, tersangka berhenti bekerja tanpa alasan yang jelas. Sedangkan korban masih bekerja di pertusahaan water sport tersebut. Belakangan, tersangka berharap supaya bisa berkerja lagi di sana,” jelas Kompol Nengah Patrem saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Senin kemarin.
Singkat cerita, korban Putu Sudiasa mengontak tersangka Nyoman Mindra, Januari 2018 lalu seraya menanyakan kesediaannya untuk bekerja lagi. Saat itu, tersangka mengaku siap bekerja lagi. Dua hari kemudian, korban dan tersangka datang ke salah satu stand Bali Jet Zet Water Sport Tanjung Benoa di Hotel Nusa Dua Beach. Namun, setibanya di lokasi, tersangka merasa tidak klop dengan perjanjian mereka. Tersangka pun minta pulang ke rumahnya di kawasan Denpasar Selatan.
Selanjutnya, Sabtu (10/2), korban Putu Sudiasa mengirim pesan kepada tersangka Nyoman Mindra untuk datang bekerja per 15 Februari 2018, karena sudah diiyakan oleh bosnya. Saat itu, tersangka merasa senang. Tapi, Senin pagi kemarin, korban justru kembali menghubungi tersangka untuk langsung bekerja saat itu juga. Tersangka pun mengiyakannya.
“Tersangka datang dalam kondisi sakit hati, karena merasa dikerjain oleh korban. Makanya, tersangka sudah mempersiapkan senjata badik dan tali plastik dari rumahnya,” ungkap Kompol Nengah Patrem.
Setibanya di Hotel Nusa Dua Beach, tersangka mempertanyakan kejelasan lokasi kerjannya kepada korban. Dan, korban Putu Sudiasa menyarankan tersangka untuk langsung bekerja di Bali Jet Zet Water Sport Tanjung Benoa. Tersangka kemudian mengajak korban untuk bersama-sama ke lokasi kerja. “Tapi, dalam perjalanan itu, tersangka justru kalap karena merasa dipermainkan oleh korban,” beber Kompol Nengah Patrem. Tersangka Nyoman Mindra dijerat Pasal 340 KUHP Jo pasal 53 KUHP tentang penganiayaan berat atau percobaan pembunuhan, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. *p,dar
MANGUPURA, NusaBali
Aksi penebasan terjadi di depan Hotel Bali Tropic, Jalan Raya Pratama Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Senin (12/2) pagi. Korbannya, I Gede Putu Sudiasa, 34, karyawan Bali Jet Zet Water Sport Tanjung Benoa, yang ditebas mantan teman kerjanya di perusahaan water sport tersebut, Nyoman Mindra, 50. Dugaan sementara, aksi penebasan ini karena tersangka kesal dijanji-janjikan bisa bekerja kembali.
Korban Gede Putu Sudiasa, asal Banjar Gunungsari Umakayu, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel,Tabanan, ditebas menggunakan senjata badik di bagian kepala belakang, kepala bagian kiri, dan tangan kiri. Akibat aksi penebasan yang terjadi Senin pagi sekitar pukul 08.30 Wita ini, korban Putu Sudiasa harus dilarikan RS BIMC Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan untuk mendapatkan perawatan intensif.
Sedangkan tersangka Nyoman Mindra, yang tinggal di Jalan Taman Pancing Denpasar Selatan, kemarin pagi langsung diamankan sejumlah Satpam hotel dan warga di lokasi kejadian. Selanjutnya, tersangka diserahkan ke Polsek Kuta Selatan.
Informasi yang diperoleh NusaBali di lapangan, sebelum aksi penebasan terjadi, korban Putu Sudiasa menghubungi tersangka Nyoman Mindra bertemu di Hotel Nusa Dua Beach, Senin pagi pukul 08.00 Wita. Mereka janjian bertemu karena korban akan mengajak tersangka yang hendak melamar pekerjaan lagi kepada owner Bali Jet Zet Water Sport Tanjung Benoa.
Nah, setelah bertemu di Hotel Nusa Dua Beach, mereka bergegas menuju Kantor Bali Jet Zet Water Sport Tanjung Benoa, naik mobil Karimun DK 1479 GQ milik korban Putu Sudiasa. Entah apa yang yang dikatakan selama perjalanan dari Hotel Nusa Dua Beach, setibanya di depan Hotel Bali Tropic, tersangka Nyoman Mindra tiba-tiba berteriak kepada korban: "Bohong kamu!" Seketika itu pula, tersangka mengeluarkan senjata badik, lalu menebas kepala belakang korban.
Begitu ditebas tersangka, korban Putu Sudiasa langsung turun dari dalam mobilnya hendak melarikan diri. Namun, belum sempat turun dari mobilnya, korban kembali ditebas tersangka Nyoman Mindra hingga luka robek sepanjang 15 cm di bagian kepala kiri. Belum puas juga, tersangka untuk ketiga kalinya menebas korban. Namun, korban nekat menangkisnya dengan tangan kiri hingga tangannya terluka.
“Saat kejadian, saya kebetulan sedang berjaga di pos depan gerbang hotel. Saya kaget mendengar Satpam Hotel Pepito yang berada di seberang jalan teriak ada seseorang yang terluka dan dikejar orang lain sambil mengibaskan senjata badik. Saya langsung ke luar pagar. Saat itu, korban sudah terluka di bagian kepala, tangan, dan punggung. Ketika dikejar pelaku, tubuh korban sudah berlumuran darah,” ungkap saksi mata yang juga Satpam Hotel Bali Tropic, I Wayan Tikayasa.
Melihat kejadian itu, Wayan Tikayasa bersama salah seorang Satpam Hotel Pepito berusaha mengamankan tersangka Nyoman Mindra. Saat diamankan, tersangka justru mengancam dua Satpam ini dengan mengacungkan senjata badik. Sampai akhirnya tersangka berhasil dilumpuhkan setelah semua Satpam dua hotel bertetangga turun tangan bersama warga. Untuk mengantisipasi segala kemungkinan, tersangka Nyoman Mindra kemudian diborgol Satpam. “Setelah berhasil dilumpuhkan dan tangannya diborgol, pelaku kita serahkan ke polisi. Sedangkan korban yang terluka tebas dilarikan ke RS BIMC Nusa Dua,” jelas Tokayasa.
Sementara, Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Nengah Patrem, menyatakan tersangka Nyoman Mindra sudah diinterogasi penyidik. Dari hasil pemeriksaan, terungkap motif di balik aksi penebasan ini adalah sakit hati. Tersangka Nyoman Mindra merasa dipermainkan oleh korban Putu Sudiasa dalam mencari lowongan pekerjaan di Bali Jet Zet Water Sport Tanjung Benoa.
Menurut Kompol Nengah Patrem, korban berjanji akan membujuk bos perusahaan Water Sport Tanjung Benoa untuk bisa kembali mempekerjakan tersangka. Bahkan, korban dan tersangka berkali-kali komunikasi. Intinya, korban selalu mastikan akan menempatkan tersangka ke posisi semula sebagai karyawan perusahaan water sport.
“Tersangka dan korban sudah kenal sejak tahun 2011 lalu setelah sama-sama kerja di water sport. Pada Desember 2017, tersangka berhenti bekerja tanpa alasan yang jelas. Sedangkan korban masih bekerja di pertusahaan water sport tersebut. Belakangan, tersangka berharap supaya bisa berkerja lagi di sana,” jelas Kompol Nengah Patrem saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Senin kemarin.
Singkat cerita, korban Putu Sudiasa mengontak tersangka Nyoman Mindra, Januari 2018 lalu seraya menanyakan kesediaannya untuk bekerja lagi. Saat itu, tersangka mengaku siap bekerja lagi. Dua hari kemudian, korban dan tersangka datang ke salah satu stand Bali Jet Zet Water Sport Tanjung Benoa di Hotel Nusa Dua Beach. Namun, setibanya di lokasi, tersangka merasa tidak klop dengan perjanjian mereka. Tersangka pun minta pulang ke rumahnya di kawasan Denpasar Selatan.
Selanjutnya, Sabtu (10/2), korban Putu Sudiasa mengirim pesan kepada tersangka Nyoman Mindra untuk datang bekerja per 15 Februari 2018, karena sudah diiyakan oleh bosnya. Saat itu, tersangka merasa senang. Tapi, Senin pagi kemarin, korban justru kembali menghubungi tersangka untuk langsung bekerja saat itu juga. Tersangka pun mengiyakannya.
“Tersangka datang dalam kondisi sakit hati, karena merasa dikerjain oleh korban. Makanya, tersangka sudah mempersiapkan senjata badik dan tali plastik dari rumahnya,” ungkap Kompol Nengah Patrem.
Setibanya di Hotel Nusa Dua Beach, tersangka mempertanyakan kejelasan lokasi kerjannya kepada korban. Dan, korban Putu Sudiasa menyarankan tersangka untuk langsung bekerja di Bali Jet Zet Water Sport Tanjung Benoa. Tersangka kemudian mengajak korban untuk bersama-sama ke lokasi kerja. “Tapi, dalam perjalanan itu, tersangka justru kalap karena merasa dipermainkan oleh korban,” beber Kompol Nengah Patrem. Tersangka Nyoman Mindra dijerat Pasal 340 KUHP Jo pasal 53 KUHP tentang penganiayaan berat atau percobaan pembunuhan, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. *p,dar
1
Komentar