nusabali

Perluasan Apron Sisi Barat Dimulai

  • www.nusabali.com-perluasan-apron-sisi-barat-dimulai

Perluasan apron sisi barat Bandara Ngurah Rai dimulai dengan membuat pagar pembatas dari seng, belum memulai konstruksi.

MANGUPURA, NusaBali
Untuk mendukung kegiatan International Monetary Fund (IMF) World Bank Annual Meeting, pihak Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, kebut mempersiapkan segala fasilitas penunjang. Dalam hal ini ada tiga proyek besar yang dibangun yakni perluasan apron sisi barat, perluasan apron sisi timur, dan pembangunan gedung VVIP di sisi timur bandara.

Communication Head and Legal Section Head Bandara Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim, mengungkapkan untuk apron di sisi barat,  saat ini sedang dilakukan persiapan pemasangan seng untuk pagar pembatas. Arie mengaku itu baru sebatas pesiapan pagar pembatas dan belum memulai konstruksi. Saat ini masih menunggu izin lingkungan. Meski demikian, pengerjaan semua proyek untuk persiapan mendukung perhelatan IMF annual meeting ini ditargetkan rampung keseluruhan pada Agustus 2018.

Sementara, untuk pengerjaan gedung VVIP yang ada di sisi timur, saat ini sudah selesai proses lelang. Bahkan sekarang sudah persiapan kontrak dengan pemenang lelang. Nantinya untuk kegiatan IMF, apron ini diperkirakan akan menampung sebanyak 4 pesawat Narrow Body/737-900 ER. Sedangkan pada apron barat, untuk kegiatan IMF nanti diharapkan mampu menampung sebanyak 6 pesawat Narrow Body/737-900 ER.

“Semua sudah dipersiapkan. Targetnya pengerjaan selesai Agustus. September dilakukan sertifikasi dan uji coba operasional. Bulan Oktober mulai bisa digunakan,” imbuh Arie saat dikonfirmasi, Senin (12/2). Masih terkait IMF World Bank, sebelumnya Ketua DPP Asita Asnawi Bahar mengemukakan menyambut IMF pihaknya kini tengah mempromosikan 60 paket wisata ke berbagai negara. Semua produk paket itu dari Asita. Prosesnya paket itu terdahulu diserahkan ke Kemenko Maritim dan Kemenpar. Awalnya diajukan 150 paket, setelah diseleksi hanya 60 yang lolos. Dari 60 paket itu hanya untuk tujuh destinasi yakni NTB, NTT, Toraja di Sulawesi Selatan, Jogjakarta, Bali, dan Danau Toba. Hanya itu yang menjadi destinasi IMF World Bank.

“Kami sudah mempromosikan itu ke Washington DC, Jepang, dan China. Rencanya setelah ini kami akan mempromosikannya ke ITB Berlin,” tuturnya. Mengapa hanya tujuh destinasi saja? Diakuinya, memilih tujuh destinasi mengantisipasi jarak. Yang terjauh dari tujuh destinasi itu adalah Sulsel dan Danau Toba. Jika destinasinya terlalu banyak dengan paket yang sediakan sama maka untuk mengurusnya sulit. Tetapi jika para tamu ingin ke tempat lain Asita siap melayaninya.

Ribuan delegasi yang akan datang ke pertemuan kelas dunia itu adalah tamu VVIP dari 198 negara. Diperkirakan spending money wisatawan asing yang datang ke Indonesia 1.150 dolar AS. Khusus untuk IMF minimal 2.000 dolar AS dan maksimal 5.000 dolar per pax. Mengapa? Karena para tamu ini adalah VVIP. “Kami berharap dari 20 ribu delegasi yang ada dikalikan 3.000 maka akan ada 60 juta dolar uang masuk hanya dalam waktu satu minggu,” kata Asnawi Bahar. *p

Komentar