Antisipasi Jentik Nyamuk, Bupati Tebar Ikan di Kubangan Kediri
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti didampingi anggota DPRD, OPD, perbekel, dan tokoh masyarakat menebar 15 ribu benih ikan nila di kawasan Banjar Dinas Sema, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Tabanan, Senin (12/2).
TABANAN, NusaBali
Aksi tebar benih ikan nila tersebut merupakan salah satu langkah jangka pendek untuk mengantisipasi perkembangbiakan jentik nyamuk di kubangan tersebut, yang sebelumnya merupakan bekas galian batu bata. Bupati Eka berharap tebar benih ini dapat mengurangi jentik nyamuk. Dikatakan bahwa kesehatan dan keamanan warga menjadi hal utama yang harus dipikirkan dalam melakukan kegiatan jangka pendek maupun jangka panjang. Maka dari itu semua pihak harus bersama-sama menjaga lingkungan, sehingga lingkungan menjadi bersih, aman, dan tidak membahayakan.
“Ini adalah salah satu fenomena alam, akibat hujan berkepanjangan. Karena hujan deras, bekas galian warga menjadi seperti danau buatan. Banyak jentik nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit. Penyebaran ikan nila ini diharapkan dapat mengurangi jentik-jentik nyamuk, karena yang paling penting saat ini adalah kesehatan dan keamanan masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya rencana jangka panjang seperti penanaman/penghijauan dan penataan pohon perlu dipikirkan. “Kita harus bisa membuat kawasan ini menjadi kawasan yang tidak kumuh, aman, dan ke depannya tidak menutup kemungkinan tempat ini bisa menjadi tempat hiburan rakyat. Ke depan bisa dilakukan penghijauan, penanamaan, penataan, dan lain sebagainya,” harapnya.
Ditambahkannya, diperlukan adanya standarisasi atau standar operasional prosedur(SOP) dalam galian sehingga dapat mencegah ha-hal yang tidak diinginkan seperti genangan air, kubangan bahkan terjadinya ‘danau buatan’.
Perbekel Desa Kediri I Nyoman Poli menjelaskan musim kemarau dan hujan yang terjadi selama 2 tahun belakangan telah membuat tanah bekas galian warga itu menjadi ‘danau buatan’.
“Tanah tersebut merupakan tanah beberapa warga, yang merupakan bekas galian batu bata. Setelah melakukan diskusi dengan pemerintah melalui dinas perikanan, DLH, dan lainnya kami sepakat untuk melakukan penebaran 15 ribu benih ikan nila untuk memutus siklus nyamuk,” jelasnya.
Pihaknya mengucapkan terima kasih atas bantuan pemerintah dan semua pihak atas kegiatan tebar benih. Pihaknya berharap ke depan terus mendapat perhatian dari pemerintah. “Terima kasih kepada Bupati Eka, dan juga semua pihak yang telah membantu kami. Mari kita bersama-sama menjaga dan memelihara tempat ini dengan baik,” ujarnya. *d
Aksi tebar benih ikan nila tersebut merupakan salah satu langkah jangka pendek untuk mengantisipasi perkembangbiakan jentik nyamuk di kubangan tersebut, yang sebelumnya merupakan bekas galian batu bata. Bupati Eka berharap tebar benih ini dapat mengurangi jentik nyamuk. Dikatakan bahwa kesehatan dan keamanan warga menjadi hal utama yang harus dipikirkan dalam melakukan kegiatan jangka pendek maupun jangka panjang. Maka dari itu semua pihak harus bersama-sama menjaga lingkungan, sehingga lingkungan menjadi bersih, aman, dan tidak membahayakan.
“Ini adalah salah satu fenomena alam, akibat hujan berkepanjangan. Karena hujan deras, bekas galian warga menjadi seperti danau buatan. Banyak jentik nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit. Penyebaran ikan nila ini diharapkan dapat mengurangi jentik-jentik nyamuk, karena yang paling penting saat ini adalah kesehatan dan keamanan masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya rencana jangka panjang seperti penanaman/penghijauan dan penataan pohon perlu dipikirkan. “Kita harus bisa membuat kawasan ini menjadi kawasan yang tidak kumuh, aman, dan ke depannya tidak menutup kemungkinan tempat ini bisa menjadi tempat hiburan rakyat. Ke depan bisa dilakukan penghijauan, penanamaan, penataan, dan lain sebagainya,” harapnya.
Ditambahkannya, diperlukan adanya standarisasi atau standar operasional prosedur(SOP) dalam galian sehingga dapat mencegah ha-hal yang tidak diinginkan seperti genangan air, kubangan bahkan terjadinya ‘danau buatan’.
Perbekel Desa Kediri I Nyoman Poli menjelaskan musim kemarau dan hujan yang terjadi selama 2 tahun belakangan telah membuat tanah bekas galian warga itu menjadi ‘danau buatan’.
“Tanah tersebut merupakan tanah beberapa warga, yang merupakan bekas galian batu bata. Setelah melakukan diskusi dengan pemerintah melalui dinas perikanan, DLH, dan lainnya kami sepakat untuk melakukan penebaran 15 ribu benih ikan nila untuk memutus siklus nyamuk,” jelasnya.
Pihaknya mengucapkan terima kasih atas bantuan pemerintah dan semua pihak atas kegiatan tebar benih. Pihaknya berharap ke depan terus mendapat perhatian dari pemerintah. “Terima kasih kepada Bupati Eka, dan juga semua pihak yang telah membantu kami. Mari kita bersama-sama menjaga dan memelihara tempat ini dengan baik,” ujarnya. *d
Komentar