Diduga Meremas Siswi, Oknum Guru SD Dipolisikan
Seorang oknum guru Sekolah Dasar (SD) di salah satu sekolah di Kecamatan Payangan, Gianyar dilaporkan ke polisi karena diduga meremas siswinya berinisial PD, 10.
Disdik Sebut Bukan Bentuk Pelecehan
GIANYAR, NusaBali
Kejadian itu sudah berlangsung bulan Januari lalu, namun dilaporkan pada, Senin (5/2) lalu pukul 14.30 Wita. Kini guru SD itu sudah diperiksa polisi dan si anak tetap bersekolah seperti biasa. Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Denny Septiawan ketika dikonfirmasi membenarkan kasus tersebut. Guru yang diduga melakukan pelecehan itupun sudah diperiksa pada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gianyar. Termasuk siswi yang menjadi korban, juga sudah diperiksa.
Namun pihaknya enggan berkomentar banyak. Secara singkat Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Deny Septiawan mengatakan kasusnya masih berlanjut. “Kasusnya jalan terus,” ujar AKP Deny singkat, Selasa (13/2). Menurut informasi yang dihimpun, kasus itu berawal pada, Kamis (25/1) pukul 10.00 Wita. Lokasinya berada di perpustakaan sekolah, antara guru dengan beberapa siswi ini tengah berlatih senam. Selanjutnya, sang guru menyuruh para siswi menutup mata sambil pemanasan.
Kesempatan ini kemudian digunakan oleh sang guru untuk menjalankan aksinya yang tak terpuji. Sang guru meraba dan meremas tubuh korban. Menurut sumber, kejadian itu sudah terjadi sebanyak dua kali, sehingga korban merasa trauma dan melaporkan kejadian itu kepada orangtuanya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Gianyar, Made Suradnya mengaku telah mengutus Sekretaris Dinas Pendidikan untuk menindaklanjuti permasalahan itu. Dalam penelusuran dinas, diketahui jika antara sang guru dengan siswi yang menjadi korban masih ada hubungan kerabat. “Antara guru dan ayah siswi itu memisan (sepupu, red). Karena ada masalah pribadi, ketidakcocokan di rumah, makanya dilaporkanlah guru ini,” ujar Suradnya, kemarin.
Dijelaskan Suradnya, kasus ini masih berjalan. Lantaran ada masalah di internal keluarga, maka bukan tidak mungkin sang guru akan melawan. “Kelihatannya kalau tidak benar, nanti bisa dituntut balik korbannya,” jelasnya. Dinas sendiri belum melihat bentuk pencabulan yang terjadi dilakukan oleh guru terhadap siswinya.
“Karena dia (guru, red) sedang melatih anak. Saat melatih ada beberapa siswa, ada tiga orang. Jadi ketiganya dipegang, kurang gerak makanya dipegang, ini begini ini begini,” ungkapnya. Dinas juga telah memanggil dua siswa lainnya yang ikut latihan. “Mereka juga sama, dipegang karena ada gerakan yang perlu dibenahi. Makanya pelecehan seksual dalam bidang apa, buktinya belum ada,” terangnya. Berbeda halnya apabila yang diraba adalah bagian vital. Atas permasalahan ini, proses belajar mengajar di sekolah itu berlangsung normal. “Anaknya sudah belajar seperti biasa,” tukasnya. *nvi
GIANYAR, NusaBali
Kejadian itu sudah berlangsung bulan Januari lalu, namun dilaporkan pada, Senin (5/2) lalu pukul 14.30 Wita. Kini guru SD itu sudah diperiksa polisi dan si anak tetap bersekolah seperti biasa. Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Denny Septiawan ketika dikonfirmasi membenarkan kasus tersebut. Guru yang diduga melakukan pelecehan itupun sudah diperiksa pada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gianyar. Termasuk siswi yang menjadi korban, juga sudah diperiksa.
Namun pihaknya enggan berkomentar banyak. Secara singkat Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Deny Septiawan mengatakan kasusnya masih berlanjut. “Kasusnya jalan terus,” ujar AKP Deny singkat, Selasa (13/2). Menurut informasi yang dihimpun, kasus itu berawal pada, Kamis (25/1) pukul 10.00 Wita. Lokasinya berada di perpustakaan sekolah, antara guru dengan beberapa siswi ini tengah berlatih senam. Selanjutnya, sang guru menyuruh para siswi menutup mata sambil pemanasan.
Kesempatan ini kemudian digunakan oleh sang guru untuk menjalankan aksinya yang tak terpuji. Sang guru meraba dan meremas tubuh korban. Menurut sumber, kejadian itu sudah terjadi sebanyak dua kali, sehingga korban merasa trauma dan melaporkan kejadian itu kepada orangtuanya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Gianyar, Made Suradnya mengaku telah mengutus Sekretaris Dinas Pendidikan untuk menindaklanjuti permasalahan itu. Dalam penelusuran dinas, diketahui jika antara sang guru dengan siswi yang menjadi korban masih ada hubungan kerabat. “Antara guru dan ayah siswi itu memisan (sepupu, red). Karena ada masalah pribadi, ketidakcocokan di rumah, makanya dilaporkanlah guru ini,” ujar Suradnya, kemarin.
Dijelaskan Suradnya, kasus ini masih berjalan. Lantaran ada masalah di internal keluarga, maka bukan tidak mungkin sang guru akan melawan. “Kelihatannya kalau tidak benar, nanti bisa dituntut balik korbannya,” jelasnya. Dinas sendiri belum melihat bentuk pencabulan yang terjadi dilakukan oleh guru terhadap siswinya.
“Karena dia (guru, red) sedang melatih anak. Saat melatih ada beberapa siswa, ada tiga orang. Jadi ketiganya dipegang, kurang gerak makanya dipegang, ini begini ini begini,” ungkapnya. Dinas juga telah memanggil dua siswa lainnya yang ikut latihan. “Mereka juga sama, dipegang karena ada gerakan yang perlu dibenahi. Makanya pelecehan seksual dalam bidang apa, buktinya belum ada,” terangnya. Berbeda halnya apabila yang diraba adalah bagian vital. Atas permasalahan ini, proses belajar mengajar di sekolah itu berlangsung normal. “Anaknya sudah belajar seperti biasa,” tukasnya. *nvi
Komentar