nusabali

Kosong Ditinggal Kerja, Rumah Pegawai PLN Terbakar

  • www.nusabali.com-kosong-ditinggal-kerja-rumah-pegawai-pln-terbakar

Musibah kebakaran terjadi di rumah pegawai PLN, Ida Bagus Ketut Cakra Wijaya, 50, di Gang I, Jalan Teratai, Lingkungan/Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jembrana, Selasa (13/2) siang.

NEGARA, NusaBali
Kebakaran yang diduga akibat korsleting listrik tersebut, meludeskan seisi ruang tamu. Saat kejadian, rumah dalam kondisi kosong karena ditinggal kerja penghuninya. Berdasar informasi, kebakaran rumah Ketut Cakra Wijaya yang bertugas di PLTG Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu pertama kali diketahui seorang tetangga depan rumah korban, Ni Made Erawati, 49, pada sekitar pukul 10.00 Wita. Ketika itu, saksi yang sedang berada di dalam rumah, mencium bau hangus dan sempat mengira ada tetangga sedang membakar sampah. Tetapi karena curiga bau hangus terasa semakin menyengat, saksi kemudian mengecek keluar rumah, dan melihat api yang sudah membesar disertai kepulan asap tebal hingga tembus di atap rumah korban.

Mengetahui peristiwa itu, saksi langsung berteriak meminta tolong. Peristiwa itu kemudian dilaporkan kepada salah satu anggota Satpol PP Jembrana, kemudian ditembuskan kepada petugas di Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Jembrana, yang lanjut mengerahkan 3 unit mobil damkar ke TKP. Upaya pemadaman kebakaran di rumah berukuran sekitar 9 meter x 7 meter itu, memakan waktu sekitar satu jam, hingga seluruh sumber api dipastikan benar-benar padam.

Sang istri pemilik rumah, Ida Ayu Ketut Tirta Himbara Wati, 42, tampak shock ketika mengetahui kebakaran tersebut. Menurutnya, saat kejadian rumah dalam keadan kosong. Suaminya bertugas di PLTG Lombok, NTB, dan dia sbekerja sebagai guru TK. Sedangkan anak-anaknya juga sekolah. Sebelum meninggalkan rumah pagi harinya, dia memastikan tidak meninggalkan sumber api, seperti menyalakan dupa atau semacamnya di ruangan tamu rumahnya yang diketahui paling parah diamuk api. “Tidak tahu. Saya juga bingung kenapa bisa terjadi kebakaran begini,” ujar Tirta Hambawa Wati. Dia mengaku tidak memiliki firasat apapun berkenaan musibah kebakakaran tersebut.

Sementara dari hasil olah TKP tim identifikasi Polres Jembrana serta Polsek Kota Negara, kebakaran paling parah terjadi di ruang tamu. Api diperkirakan bersumber dari instalasi kipas angin di plafon ruang tamu, hingga merembet ke dua kamar tidur. Akibat kebakaran teresbut, diperkirakan kerugian mencapai Rp 200 juta.“Dugaan sementara korsleting listrik instalasi kipas angin. Sebelum meninggalkan rumah, istri pemilik rumah mengaku tidak sempat mencabut cuk kipas angin,” ujar Kapolsek Kota Negara Kompol I Ketut Maret, yang turun ke TKP.

Sementara itu, kebakaran meteran listrik juga terjadi di sebuh toko pakaian di Jalan Jendral Sudirman 12 A, Lingkungan Satria, Kelurahan Pendem, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, Senin (12/2) malam. Kebakaran KWH Meter 3 fase berdaya 10.600 VA di toko pakaian tersebut, pertama kali diketahui seorang penjaga konter HP di sebelah TKP, Nyoman Sulastini, 22. Sebelum diketahui terbakar, sempat terdengar suara ledaka dari meteran listrik, dan terjadi pemadaman listrik di toko maupun rumah-rumah warga sekitar termasuk Pasar Senggol Negara. Peristiwa ini langsung dilaporkan oleh warga, dan langsung dipadamkan petugas Damkar Satpol PP Jembrana, sehingga tidak sampai memicu kebakaran lebih besar. *ode

Komentar