Kendala Terbesar adalah Penataan Utilitas
Meski sudah berkoordinasi dengan pemilik utilitas, namun pekerja tak tahu persis posisinya. Sehingga pada saat penggalian ada beberapa utilitas yang terdampak alat berat.
Proyek Pelebaran Jalan di Tukad Teba Dibagi 23 Segmen
MANGUPURA, NusaBali
Pengerjaan proyek pelebaran di atas Tukad Teba di Jalan Imam Bonjol wilayah Kecamatan Denpasar Barat mulai digarap. Pengerjaan proyek yang membentang sepanjang 2.250 meter itu dilakukan per segmen.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Simpang Dewa Ruci, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII Ida Bagus Made Artamana, mengungkapkan pengerjaan pelebaran Jalan Imam Bonjol itu dibagi dalam 23 segmen. Setiap segmen sepanjang 100 meter. Pengerjaan itu dilakukan per segmen untuk mengurangi dampak terhadap pengairan irigasi.
Dikatakannya, saat ini petani sawah yang ada di sekitar Jalan Imam Bonjol sedang dalam musim tanam. Selain itu juga untuk menghindari kemacetan lalu lintas yang parah yang bisa berimbas hingga ke wilayah Kuta, Badung.
“Kami sudah mulai melakukan penggalian untuk pengerjaan pelebaran Jalan Imam Bonjol. Penggalian itu dimulai dari sisi selatan. Pengerjaan itu dilakukan dari selatan untuk mengurangi dampak terhadap irigasi, karena saat ini sawah yang ada di sana sedang dalam musim tanam,” tutur Ida Bagus Artamana, Selasa (13/2).
Pengerjaan saat ini masih pada segmen pertama. Dalam pengerjaan pada segmen pertama ini terjadi perubahan arus lalu lintas di Simpang Imam Bonjol, Kecamatan Kuta. Untuk menghindari kecelakaan lalu lintas dari manuver alat berat dan material proyek, maka alur kendaraannya diberlakukan satu arah menuju Kuta, Badung. Jika nanti sudah memasuki segmen dari arah Nakula sampai Gunung Soputan, jalan yang saat ini satu arah kembali dibuka menjadi dua arah.
“Proyek ini sepanjang 2.250 meter. Segmen pengerjaan paling panjang 100 meter. Itu kalau tak ada rumah yang berada dekat dengan proyek. Tetapi kalau banyak rumah ataupun toko pada segmen yang digarap, maka segmennya akan diperpendek. Kalau dikerjakan tiap segmennya 100 meter berarti dari total panjang proyek yang dikerjakan akan ada 23 segmen. Jumlah segmen itu bisa saja lebih sesuai dengan kondisi tata guna lahan di sepanjang lokasi proyek,” ujarnya.
Setiap segmen diselesaikan dalam berapa hari? Saat ini sedang dilakukan percobaan pada segmen pertama. Namun estimasi awal satu hari bisa mengerjakan sepanjang 10 meter. Jadi kalau 100 meter dapat dikerjakan selama 10 hari. Metode pengerjaannya setiap segmen semuanya sama. Tetapi tiap segmen terus dilakukan evaluasi. Harapannya semakin hari semakin baik produktivitas pekerjaannya.
Dampak dari pengerjaan ini adalah pengalihan arus lalu lintas. Pada jalur itu kendaraan dari Denpasar menuju Kuta masih bisa. Sementara sebaliknya, dari Kuta menuju Denpasar, tak bisa karena terjadi penyempitan badan jalan. Kendaraan dialihkan ke Simpang Nakula, kemudian menuju Jalan Nakula utara, masuk ke Jalan Imam Bonjol.
Untuk progres pengerjaan proyek per 11 Februari kemarin pihaknya telah melakukan perhitungan opname di lapangan. Progres pengerjaan saat ini 9,3 persen dari target 7,9 persen. Artinya ada peningkatan progres 1 persen lebih dari target awal. Jika pengerjaannya seperti ini,menurut Ida Bagus Artamana, tak menutup kemungkinan proyek ini akan selesai lebih cepat dari target awal.
“Indikasi positif ini adalah karena kontraktor sudah menyesuaikan jadwal pekerjaan dengan baik. Asumsi kami kontrak ini berakhir 31 Desember 2018. Tetapi dilihat dari progres pengerjaan di lapangan ada perkembangan positif. Kami akan kawal terus agar proyek ini dapat berjalan dengan baik,” tandasnya.
Meski progres pengerjaan berjalan baik namun tetap saja mengalami kendala. Kendala yang paling besar adalah penataan utilitas. Meski sudah berkoordinasi dengan pemilik utilitas, namun pekerja di lapangan tak tahu persis posisinya. Sehingga pada saat dilakukan penggalian ada beberapa pipa yang terdampak alat berat. Untuk mengatasi itu pihaknya terus membangun koordinasi dengan pemilik utilitas.
“Kami mohon maaf sebagai pemilik kegiatan ini. Tentunya kegiatan ini mengakibatkan terjadinya hambatan bagi pengguna jalan. Selain gangguan pada lalin juga mungkin ada gangguan terhadap irigasi. Pohon perindang yang sudah ditebang sehingga menyebabkan terjadinya perubahan estetika. Mohon maaf atas gangguan itu. Tentunya kami berusaha untuk meminimalisir gangguan yang terjadi,” ujar Ida Bagus Artamana. *p
Komentar