nusabali

Pendapatan Jasa Sewa Payung di Pura Besakih Turun

  • www.nusabali.com-pendapatan-jasa-sewa-payung-di-pura-besakih-turun

Sepinya kunjungan ke Objek Wisata Pura Besakih di Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem berpengaruh pada jasa sewa payung di lokasi tersebut.

AMLAPURA, NusaBali
Meski sering terjadi hujan sejak September 2017 hingga bulan Februari 2018, sewa payung sangat sepi. Dari 50 warga lokal yang sewakan payung, sebagian hanya mampu sewakan satu payung sehari, bahkan ada yang tidak kebagian sama sekali.

Para penyewa payung selama ini mengungsi di Kantor UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang, setiap pagi hingga sore datang ke Pura Besakih untuk mencari rezeki. Sore hari mereka balik ke pengungsian. Penyedia jasa sewa payung ini didominasi ibu-ibu rumah tangga. Tiap orang bermodal sekitar 5 payung, per payung sewanya Rp 10.000. “Memang setiap musim hujan kunjungan sepi, apalagi pengaruh status awas Gunung Agung. Jika situasi normal seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap hari minimal dapat menyewakan dua payung,” jelas Ni Wayan Pageh, penyedia jasa sewakan payung dari Banjar Kiduling Kreteg, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Selasa (13/2).

Ni Wayan Pageh mengatakan, sejak pukul 07.00 Wita hingga pukul 15.00 Wita belum dapat menyewakan payung. “Lebih banyak jumlah jasa penyedia payung daripada jumlah wisatawan yang datang,” ungkap ibu dua anak ini. Rekannya, Ni Ketut Manik juga dari Banjar Kiduling Kreteg mengaku selain sewakan payung juga menjual jas hujan. Harga jas hujan Rp 10.000 per buah. “Dari pagi belum ada yang laku,” ujar Ni Ketut Manik.

Terpisah, Manajer Operasional Badan Pengelola Objek Wisata Pura Besakih, I Wayan Ngawit membantah kunjungan wisatawan sepi. Justru sejak tanggak 1 Januari hingga 12 Februari, kunjungan wisatawan asing terus meningkat. Hingga 12 Februari 2018 jumlah kunjungan mencapai 6.510 wisatawan atau rata-rata per hari 151 wisatawan. Sedangkan wisatawan domestik sebanyak 1.762 wisatawan, rata-rata per hari 41 wisatawan. “Kunjungannya membaik. Walau musim hujan. Jika hujan turun, kami memanfaatkan penduduk lokal yang menyewakan payung,” jelas I Wayan Ngawit. *k16

Komentar