Kepala SMPN 2 Manggis Juara Pembina LKTI Nasional
Kepala SMPN 2 Manggis, Karangasem, dinobatkan sebagai pembina Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Terbaik Nasional 2018
Siswinya Juara Dua Lomba Cipta Puisi
AMLAPURA, NusaBali
Sementara siswi SMPN 2 Manggis, Ni Kadek Yuni Sugiantari meraih juara II Lomba Cipta Puisi, sedangkan Ni Luh Nityaswari Laba hanya meraih peringkat kelima di lomba LKTI itu. Final LKTI dan Lomba Cipta Puisi digelar di Hotel Lor In Group Solo, Jalan Adisucipto 47 Colomadu Karanganyar Surakarta, Minggu (11/2).
Kepala SMPN 2 Manggis, Ni Wayan Parwati, ikut lomba pembina LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) yang diikuti 74 peserta. “Akhirnya dari 74 pembina LKTI, delapan pembina dinobatkan sebagai pembina terbaik termasuk saya,” jelas Guru Berprestasi Bali 2013 dan Pembina Pramuka Berprestasi Bali 2014 ini, Selasa (13/2). Sedangkan siswi atas nama Ni Luh Nityaswari Laba hanya meraih peringkat kelima di lomba LKTI itu. LKTI diikuti peserta umum dari berbagai kalangan. “Kalau saja pesertanya dari tingkat SMP, saya optimis juara,” ungkap Laba.
Sementara Kadek Yuni Sugiantari, siswi kelas VII/B SMPN 2 Manggis juga mengikuti lomba kategori umum. Ia meraih skor 267, kalah tipis dari dr Nadjibah Yahya asal Sukarakarta, Jawa Tengah dengan skor 269. Siswi SMPN 2 Manggis asal Banjar Apityeh, Desa/Kecamatan Manggis ini bersaing dengan 74 peserta yang lolos final se-Indonesia. Lawan-lawannya dari peserta umum mulai dari siswa SMA, mahasiswa, dokter, dan pegiat karya tulis lainnya. Ketua Panitia Ali Mutakin hanya mengumumkan nama peringkat empat besar yakni dr Nadjibah Yahya dari Surakarta dengan skor 269, Ni Kadek Yuni Sugiantari dengan skor 267, Aldi Mahendra Eko dari SMAN 1 Badegan, Ponorogo Jogjakarta skor 266, dan David Kuntoro mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah dengan skor 264.
Kadek Yuni Sugiantari membawakan puisi berjudul ‘Kipasi Lentera Generasi Muda’. Karyanya menarik perhatian dewan juri karena memberikan inspirasi kepada kaum muda menyongsong masa depan yang lebih cerah. “Saya tampil di final tanpa beban. Sehingga tidak ada rasa grogi. Gelar juara kedua ini bagi saya luar biasa untuk ukuran siswa SMP yang mampu bersaing dengan peserta umum,” Kadek Yuni Sugiantari. *k16
AMLAPURA, NusaBali
Sementara siswi SMPN 2 Manggis, Ni Kadek Yuni Sugiantari meraih juara II Lomba Cipta Puisi, sedangkan Ni Luh Nityaswari Laba hanya meraih peringkat kelima di lomba LKTI itu. Final LKTI dan Lomba Cipta Puisi digelar di Hotel Lor In Group Solo, Jalan Adisucipto 47 Colomadu Karanganyar Surakarta, Minggu (11/2).
Kepala SMPN 2 Manggis, Ni Wayan Parwati, ikut lomba pembina LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) yang diikuti 74 peserta. “Akhirnya dari 74 pembina LKTI, delapan pembina dinobatkan sebagai pembina terbaik termasuk saya,” jelas Guru Berprestasi Bali 2013 dan Pembina Pramuka Berprestasi Bali 2014 ini, Selasa (13/2). Sedangkan siswi atas nama Ni Luh Nityaswari Laba hanya meraih peringkat kelima di lomba LKTI itu. LKTI diikuti peserta umum dari berbagai kalangan. “Kalau saja pesertanya dari tingkat SMP, saya optimis juara,” ungkap Laba.
Sementara Kadek Yuni Sugiantari, siswi kelas VII/B SMPN 2 Manggis juga mengikuti lomba kategori umum. Ia meraih skor 267, kalah tipis dari dr Nadjibah Yahya asal Sukarakarta, Jawa Tengah dengan skor 269. Siswi SMPN 2 Manggis asal Banjar Apityeh, Desa/Kecamatan Manggis ini bersaing dengan 74 peserta yang lolos final se-Indonesia. Lawan-lawannya dari peserta umum mulai dari siswa SMA, mahasiswa, dokter, dan pegiat karya tulis lainnya. Ketua Panitia Ali Mutakin hanya mengumumkan nama peringkat empat besar yakni dr Nadjibah Yahya dari Surakarta dengan skor 269, Ni Kadek Yuni Sugiantari dengan skor 267, Aldi Mahendra Eko dari SMAN 1 Badegan, Ponorogo Jogjakarta skor 266, dan David Kuntoro mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah dengan skor 264.
Kadek Yuni Sugiantari membawakan puisi berjudul ‘Kipasi Lentera Generasi Muda’. Karyanya menarik perhatian dewan juri karena memberikan inspirasi kepada kaum muda menyongsong masa depan yang lebih cerah. “Saya tampil di final tanpa beban. Sehingga tidak ada rasa grogi. Gelar juara kedua ini bagi saya luar biasa untuk ukuran siswa SMP yang mampu bersaing dengan peserta umum,” Kadek Yuni Sugiantari. *k16
Komentar