nusabali

KESEHATAN : Kalori untuk Energi Bergerak

  • www.nusabali.com-kesehatan-kalori-untuk-energi-bergerak

Kalori sering dicap buruk oleh masyarakat. Padahal, tubuh manusia membutuhkan kalori untuk bertahan hidup.

Tanpa kalori, tidak akan memiliki energi untuk beraktivitas. Lambat laun semua organ vital tubuh pun akan gagal berfungsi.


Selain memegang peranan penting untuk keberlangsungan hidup manusia, berikut sejumlah fakta menarik seputar kalori makanan dan tubuh manusia yang mungkin belum diketahui.

1. Kalori makanan dari tiap sumber zat gizi berbeda nilainya

Ada tiga sumber zat gizi utama yang diperlukan dalam jumlah besar oleh tubuh untuk menghasilkan kalori, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Nah, masing-masing sumber gizi ini ternyata memiliki kandungan kalori yang berbeda setiap gramnya. Satu gram lemak mengandung 9 kalori. Satu gram karbohidrat dan satu gram protein mengandung 4 kalori. Lemak mengandung lebih banyak kalori dibandingkan zat gizi lainnya. Itu mengapa, asupan lemak yang berlebihan akan lebih mudah menumpuk kalori dalam tubuh.

2. Label ‘0 kalori’ bukan berarti benar-benar tidak ada kalori
Dalam pedoman pencantuman informasi nilai gizi label pangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, produk yang mencantumkan 0 (nol) kalori bukan berarti tidak mengandung kalori sama sekali.
Produk makanan yang mengandung kurang dari 5 kalori lumrah untuk dituliskan sebagai ‘energi total 0 kalori’ dalam label informasi gizi pada kemasannya.

3. Tubuh tetap membakar kalori meski diam

Muncul anggapan tubuh hanya bisa membakar kelebihan kalorinya dengan berolahraga. Namun saat tubuh tidak bergerak pun, misalnya saat duduk bengong dan selama tidur malam, tubuh tetap bekerja membakar kalori. Pasalnya, tubuh tetap membutuhkan energi untuk melakukan berbagai aktivitas vital seperti bernapas, jantung berdenyut, mengalirkan darah, memproduksi sinyal listrik untuk menghubungkan setiap saraf di dalam tubuh, dan segala proses dalam tubuh lainnya yang tidak perlu digerakkan secara sadar. Jumlah kalori yang dibakar otomatis ini disebut dengan BMR (Basal Metabolic Rate). Jumlah kalori yang dibakar lewat BMR pun bisa berbeda untuk setiap orang, tergantung dari umur, berat badan, jenis kelamin, dan juga komposisi tubuh. Jadi meskipun sedang berdiam diri, tubuh pastinya tidak akan berhenti beraktivitas untuk menjaga keberlangsungan hidup kita.

4. Mengurangi kalori berlebihan justru menggagalkan diet
Dilansir dalam laman Everyday Health, Kimberly Lummus  MS RD, seorang dietisien dari Austin Dietetic Association memaparkan bahwa ketika kita sengaja memotong asupan kalori secara besar-besaran, tubuh akan masuk ke dalam ‘mode kelaparan’. Tubuh membaca kurangnya asupan makanan tersebut sebagai suatu ancaman. Akibatnya, tubuh akan menghemat energi dengan cara mengurangi jumlah kalori yang dibakar. Tubuh juga akan lebih memilih untuk menggunakan energi dari otot sehingga massa otot pun turun. Akibatnya, metabolisme  pun ikut melambat. Pada fase ini juga tubuh akan mulai untuk menyimpan lemak untuk menjaga cadangan energi yang tersimpan di dalam tubuh.Inilah sebabnya mengapa orang yang melakukan diet kalori terlalu berlebihan, berat badannya akan sangat lama turun atau malah tidak turun-turun. Cara yang paling efektif untuk menurunkan berat badan sebenarnya adalah dengan mengatur asupan kalori secara bijak. idealnya, kurangi kalori makanan saat diet hanya lebih sedikit dari kalori awal. Jangan sampai sengaja melaparkan diri.

5. Jumlah pembakaran kalori pada alat olahraga tak seakurat yang bayangan

Perangkat olahraga seperti treadmill, stair-claimbers, sepeda listrik elliptical, fitness tracker, dan alat lainnya yang menunjukkan angka pembakaran kalori ternyata tidak seakurat yang di bayangkan.
Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2010 dari University San Fransisco menyatakan pengukuran pembakaran kalori pada mesin olahraga bisa 20 persen jauh lebih besar dari yang seharusnya, dan mungkin lebih besar lagi. Contohnya, jika tertera tulisan pada mesin olahraga telah membakar 200 kalori itu berarti kemungkinan besar tidak membakar sebanyak itu, melainkan hanya sekitar 160 kalori.

6. Makanan ringan ternyata tidak benar-benar ringan kalorinya

Kalori makanan ringan bisa melebihi kalori makanan utama jika tidak jeli membaca informasi gizi yang tertera pada labelnya, atau mengonsumsinya terlalu banyak. Biasanya porsi makan snack sekitar 200 kalori atau 10-15persen dari kebutuhan kalori sehari. Tanpa disadari, karena bentuknya kecil, rasanya membuat ketagihan kadang orang tidak menyadari snack yang dimakan sudah melampaui batas yang dibutuhkan. Makanan ringan bisa dalam bentuk apa saja, seperti kue dalam kemasan, atau kue-kue tradisional yang banyak ditemukan. *

Komentar