Relokasi Pasar Seni Semakin Gabeng
Anggaran revitalisasi Pasar Seni Sukawati dari pemerintah pusat hingga kini belum ada kepastian.
GIANYAR, NusaBali
Nasib bangunan semi permanen eks Posko Pengungsian di Lapangan Sutasoma, Kecamatan Sukawati, makin gabeng (tak jelas). Karena relokasi pedagang Pasar Seni Sukawati makin gabeng pula. Anggaran revitalisasi Pasar Seni Sukawati dari pemerintah pusat hingga kini belum ada kepastian.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gianyar I Wayan Suamba, Rabu (14/2), mengatakan bangunan semi permanen ini akan dimanfaatkan untuk relokasi pedagang. Namun diakui, hal itu baru bisa terlaksana bila anggaran Rp 60 miliar untuk revitalisasi Pasar Seni Sukawati sudah turun. “Kalau sudah turun dananya pedagang akan langsung kesana,” katanya.
Namun hingga pertengahan Februari 2018 ini pihaknya belum bisa memastikan kepastian turun tidaknya anggaran tersebut. “Waduh ini saya belum (pastikan-Red), Ini masih saya kordinasikan dengan Bapak Bupati, yang jelas terus kita lobi ke kementrian,” ucapnya.
Disingung pemerintahan Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata yang akan berakhir pada 21 Februari ini, Suamba mengatakan itu tidak menjadi persoalan. Sebab akan ada penjabat bupati yang akan menggantikan tugas memperjuangkan anggaran ini. “Nanti ada Penjabat Bupati melanjutkan, kan tidak ada pemerintahan kosong,” katanya.
Suamba menegaskan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pusat untuk merealisasikan rencana revitalisasi Pasar Seni Sukawati yang kini kondisinya sudah memprihatinkan. “Mudah-mudahan bisa, mari berdoa semua, tetap kami usulkan Rp 60 miliar di Kementerian Perdagangan, tetap seperti pagu yang lama,” terangnya.*nvi
Nasib bangunan semi permanen eks Posko Pengungsian di Lapangan Sutasoma, Kecamatan Sukawati, makin gabeng (tak jelas). Karena relokasi pedagang Pasar Seni Sukawati makin gabeng pula. Anggaran revitalisasi Pasar Seni Sukawati dari pemerintah pusat hingga kini belum ada kepastian.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gianyar I Wayan Suamba, Rabu (14/2), mengatakan bangunan semi permanen ini akan dimanfaatkan untuk relokasi pedagang. Namun diakui, hal itu baru bisa terlaksana bila anggaran Rp 60 miliar untuk revitalisasi Pasar Seni Sukawati sudah turun. “Kalau sudah turun dananya pedagang akan langsung kesana,” katanya.
Namun hingga pertengahan Februari 2018 ini pihaknya belum bisa memastikan kepastian turun tidaknya anggaran tersebut. “Waduh ini saya belum (pastikan-Red), Ini masih saya kordinasikan dengan Bapak Bupati, yang jelas terus kita lobi ke kementrian,” ucapnya.
Disingung pemerintahan Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata yang akan berakhir pada 21 Februari ini, Suamba mengatakan itu tidak menjadi persoalan. Sebab akan ada penjabat bupati yang akan menggantikan tugas memperjuangkan anggaran ini. “Nanti ada Penjabat Bupati melanjutkan, kan tidak ada pemerintahan kosong,” katanya.
Suamba menegaskan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pusat untuk merealisasikan rencana revitalisasi Pasar Seni Sukawati yang kini kondisinya sudah memprihatinkan. “Mudah-mudahan bisa, mari berdoa semua, tetap kami usulkan Rp 60 miliar di Kementerian Perdagangan, tetap seperti pagu yang lama,” terangnya.*nvi
Komentar