Wanita Stres Bikin Onar di Banjar Cegeng
Ni Ketut Baleman, 53, yang diduga mengalami stres, sejak 10 tahun terakhir membuat onar di Banjar Cegeng, Desa Kerta Buana, Kecamatan Sidemen, Karangasem. Banyak ayam peliharaan milik warga dicuri.
AMLAPURA, NusaBali
Dia juga diduga mencuri pangangge Pura Dalem dan Pura Tangkas Kori Agung. Bahkan dua palinggih dibuat leteh (cuntaka), lantaran Ni Ketut Baleman menaruh kotoran manusia di pelinggih tersebut.
Mulanya Ni Ketut Baleman yang berstatus janda itu tinggal di posko banjar. Setelah warga membongkar posko, dia tinggal di kamar mandi di Banjar Cegeng.
Pihak keluarga angkat tangan. Kelian Banjar Cegeng I Ketut Sulendra telah berkoordinasi dengan Perbekel Kerta Buana dan Camat Sidemen, untuk mencari solusi.
Ni Ketut Baleman mulanya menikah dengan I Ketut Seplang, warga sekampung. Setelah dikaruniai seorang anak, I Ketut Seplang menderita sakit gangguan jiwa, hingga lima kali dirawat di RSJ Bali di Bangli, hingga sembuh. Selanjutnya bahtera rumah tangganya retak, dan berujung cerai.
Giliran Ni Ketut Baleman yang stress. Dia kerap mengganggu ketenteraman warga. Bahkan Ni Ketut Baleman sejak 10 tahun terakhir tidak lagi tinggal di tengah-tengah keluarganya, tepatnya tahun 2005 sempat tinggal di posko Banjar Cegeng. Warga sulit mengusir Ni Ketut Baleman dari posko, jalan satu-satunya dengan membongkar posko. Pembongkaran posko dilakukan pada 2008.
Ni Ketut Baleman kemudian memanfaatkan bangunan kamar mandi yang terbangun melalui program PNPM. Praktis sejak itu, warga tidak memanfaatkan kamar mandi setelah dikuasai Ni Ketut Baleman.
Ni Ketut Baleman malamnya sering keluyuran, menyelinap ke rumah-rumah warga, mencuri ayam. Jika gagal mendapatkan ayam, pulang-pulang membawa bangkai ayam atau mencuri pangangge di pura yang sedang menggelar upacara piodalan.
Ciri-ciri Ni Ketut Baleman keluyuran di malam hari, suara anjing menggonggong.
Berdasarkan pantauan bersama Kelian Banjar Cegeng I Ketut Sulendra dan salah satu kemenakan Ni Ketut Baleman, I Wayan Pujana, Senin (8/2), kamar mandi PNPM tersebut dijadiakan tempat tinggalnya di pinggir sawah, di atas saluran irigasi.
Sulendra mencoba memanggil agar keluar dari kamarnya, Ni Ketut Baleman mengintipnya dari dalam. Dia bersedia keluar dengan membawa parang dan tongkat. Ni Ketut Baleman langsung membentak. “Ngudiang kauk-kauk. (Kenapa panggil-panggil),” ucap Ni Ketut Baleman, dengan tatapan emosi.
Setelah Sulendra mencoba mengajak ngobrol, Ni Ketut Baleman merasa curiga. “Ngudiang motret-motret (Kenapa foto-foto),” kata Ni Ketut Baleman.
Selanjutnya, kemenakannya I Wayan Pujana, mencoba mengelabuinya. Tujuan pemotretan itu untuk mencarikan KTP. Tetapi Ni Ketut Baleman meninggalkan gubuknya kemudian menuju ke sawah.
“Saya sudah lapor ke Kelian Desa Tempek Cegeng I Wayan Astawa. Juga telah berkoordinasi dengan Perbekel Kerta Bhuana dan Camat Sidemen, agar didapatkan solusi menangani wanita stres ini,” kata Sulendra.
Sebab, Ni Ketut Baleman bukan saja membuat onar dengan menaruh kotoran manusia di palinggih, tetapi dia sering mencuri pangangge di Pura Dalem dan Pura Tangkas Kori Agung. “Kalau warga perlakukan dia secara keras, tidak etis karena orangnya stres. Kalau dibiarkan, ya meresahkan,” tambahnya.
Warga Ni Kadek Suparleni sempat memergoki Ni Ketut Baleman menaruh kotoran manusia di dua palinggih, pada Sabtu (6/2) sekitar pukul 08.30 Wita. Kotoran itu masih melekat belum dibersihkan. “Mau diapain itu palinggih, kalau dibersihkan, tidak etis digunakan kembali untuk tempat suci lagi. Sebab, palinggih telah kotor,” ujarnya.
Sedangkan kasus pencurian pangangge di Pura Tangkas Kori Agung saat piodalan belum lama ini dibenarkan Kelian Pangempon Pura Tangkas Kori Agung I Nyoman Ada.
Wayan Pujana, mengaku angkat tangan. “Silakan saja tangani, bagaimana baiknya, agar ada solusi, agar tidak lagi mengganggu ketenteraman warga di sini,” ucapnya.
Camat Sidemen I Made Kusuma Negara mengakui telah dapat laporan mengenai Ni Ketut Baleman yang sering membuat onar. “Saya sudah dapat laporan, saya akan koordinasikan dengan pihak keluarganya, mudah-mudahan dapat solusi,” ujarnya. 7 k16
1
Komentar