nusabali

Teman Suwirta Gelar Deklarasi di Nusa Penida

  • www.nusabali.com-teman-suwirta-gelar-deklarasi-di-nusa-penida

Kumpulan komponen masyarakat yang mengatasnamakan diri sebagai Teman Suwirta, menggelar deklarasi untuk mendukung pasangan Cabup-Cawabup Klungkung I Nyoman Suwirta-I Made Kasta (Suwasta) yang diusung Gerindra-Golkar-Demokrat-NasDem.

SEMARAPURA, NusaBali
Deklarasi yang bertempat di Lapangan Desa Sampalan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Rabu (14/2) sore ini dipadati ribuan warga. Deklarasi ini dihadiri oleh Cabup I Nyoman Suwirta, Ketua Partai Koalisi Paket Suwasta I Wayan Baru yang juga menjabat Ketua DPRD Klungkung, tokoh masyarakat I Nengah Setar, serta masyarakat Nusa Penida yang berjumlah sekitar 8.000 orang.

Juga hadir Calon Gubernur Bali, Ida Bagus Rai Dharmawijaya yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB berpasangan dengan Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta). Dalam kesempatan itu, massa terus memberikan dukungan yel-yel salam dua periode.

Pantauan NusaBali, Nyoman Suwirta tiba di Lapangan Desa Sampalan pukul 16.00 Wita, dengan menyeberang boat dari Pelabuhan di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung-Pelabuhan Sampalan, Nusa Penida. Begitu tiba di Pelabuhan Sampalan, Suwirta sudah disambut oleh para pendukungnya. Kemudian mereka bersama-sama berjalan kaki menuju lapangan yang berjarak sekitar 200 meter. Hanya saja Cawabup Made Kasta tidak bisa hadir karena pada saat bersamaan ada kegiatan di tempat lain.

Begitu memasuki lapangan ribuan massa sudah menanti kedatangan Suwirta, mereka berebut untuk bersalaman dan ada pula yang mengajak foto selfie. Selanjutnya deklarasi dimulai dengan penyempaian dukungan oleh Koordinator Teman Suwirta, I Gede Sutawan.

Sutawan mengatakan Teman Suwirta adalah kumpulan dari berbagai komponen masyarakat Klungkung baik para pemuda, tokoh dan lintas kelompok masyarakat.

Untuk mendukung dan memenangkan paket I Nyoman Suwirta-Made Kasta (Suwasta) dalam perhelatan Pilkada Klungkung 2018. “Kami mendukung Suwasta karena kami melihat bukti nyata keberhasilan kepemimpinannya 4 tahun terakhir dan itu harus dilanjutkan sehingga yang telah baik menjadi lebih baik,” ujarnya.

Kata dia, cara mendukung dan memenangkan tentunya dengan sosialiasi ke masyarakat secara door to door, dari hati ke hati, media sosial dan temu wirasa dengan kelompok masyarakat. Sementara itu Cabup incumbent, I Nyoman Suwirta ditemui usai deklarasi mengatakan, deklarasi ini suatu yang baik di tengah-tengah pertumbuhan pendidikan dan edukasi kepada masyarakat untuk mereka menentukan sikapnya. Hal ini juga harus terus ditumbuhkan tidak hanya Teman Suwirta mungkin dibuatkan suatu wadah komunitas agar bisa dilihat bahwa kecintaan terhadap sesuatu itu harus diwujudkan image atau brand.

“Kami merasakan apa yang mereka lakukan itu merupakan curahan dari hati mereka, walaupun kami merasakan masih banyak yang harus diperbaiki, masih banyak yang kami rasa kurang,” ujarnya. Disinggung mengenai politik uang, pihaknya anti akan hal tersebut dan tidak akan pernah melakukan itu. Karena politik uang tidak memberikan edukasi, itu hanya memberikan kesenangan sesaat, dan bisa menimbulkan penderitaan di kemudian hari. Di sela-sela deklarasi juga diisi hiburan bondres, musik dan lainnya.

Sementara itu, memasuki masa kampanya, Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Klungkung tidak diperkenankan mengenakan pakaian yang berisi tagline Gerakan Masyarakat Santun dan Inovatif (Gema Santi) yang digagas oleh incumbent. Imbauan diinstruksikan langsung oleh I Nyoman Suwirta yang menjabat Bupati Klungkung, lewat surat edaran kepada kalangan ASN.

Hal tersebut juga berlaku bagi tenaga honorer daerah, tenaga kontrak, kepala dan perangkat desa, tenaga Yowana Gema Santi dan lainnya. Lagu Gema Santi pun tidak ditayangkan selama masa kampanye. Sekda Klungkung, Gede Putu Winastra mengatakan sesuai informasi dari Panwas, hal itu tetap bisa digunakan. Namun dalam hal ini Bupati Suwirta mengambil keputusan lain untuk tidak memakainya. “Keputusan ini demi menghindari kebingungan pada pegawai. Sehingga kini hanya menggunakan pakaian putih biasa,” jelasnya.

Ketua Panwaslu Klungkung I Komang Artawan saat dikonfirmasi penggunaan tagline Gema Santi oleh ASN maupun lainnya bisa dilakukan. Karena itu menjadi bagian program pemkab yang didanai APBD. Adanya keputusan Bupati lewat surat edaran agar tidak menggunakan hal tersebut, pihaknya juga tidak dapat melarang sehingga kini surat edaran itu harus dipatuhi oleh ASN. “Kita akan tetap mengawasi,” ujarnya. *wan

Komentar