Pesilat Putri Bali Juara
Senang ikut menyumbangkan medali emas bagi Indonesia. Apalagi ini pertama kali kami turun lagi di kejuaraan internasional.
Test Event Asian Games 2018
JAKARTA, NusaBali
Lama tak membela Indonesia di ajang internasional tak membuat pesilat ganda putri Sang Ayu Ketut Sidan Wilantari/Ni Made Dwiyanti canggung. Dengan nilai 576, mereka meraih medali emas dan juara pada test event Asian Games (AG) 2018 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"Senang ikut menyumbangkan medali emas bagi Indonesia. Apalagi ini pertama kali kami turun lagi di kejuaraan internasional," ujar Made Dwiyanti, usai penyerahan medali emas, Rabu (14/2).
Di test event mereka mengalahkan ganda putri Malaysia Nur Syazreen A Malik/Nor Hamizah Abu Hasan yang memperoleh nilai 572 dan mendapatkan perak. Sedangkan perunggu pesilat Thailand Saowanee Chanthamunee/Oraya Choosuwan dengan nilai 542.
Dalam test event, Ayu Sidan/Dwi tampil pada urutan pertama. Mereka sukses menampilkan jurus pencak silat sesuai durasi, tiga menit. Gerakan mereka pun bertenaga dan akurat.
Alhasil juri memberikan mereka nilai tinggi. Mereka hanya beda empat point dengan juara kedua. Keberhasilan mereka berada di posisi teratas, kata Ayu Sidan, belum menggambarkan kondisi sesungguhnya di Asian Games nanti.
"Sebab, negara-negara kuat seperti Singapura dan Vietnam tidak ikut serta," ucap Ayu Sidan.
Meski begitu, setidaknya mereka tampil bagus di ajang uji coba tersebut. Lantaran pesilat ganda putri Negeri Jiran merupakan peraih medali emas SEA Games 2017 lalu di Malaysia. Keberhasilan Ayu Sidan/Dwi meraih emas mengulang prestasi mereka di tahun 2011 silam. Kala itu, mereka mendapatkan medali emas SEA Games 2011 di tempat yang sama.
Mereka mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia dan keluarganya. Pada tahun 2018 ini pun, Ayu Sidan disupport sang suami yang juga pesilat, I Made Dwi Surya Adnyana dan anak pertamanya Putu Satria Darma Laksmana.
“Saya menjalani latihan di pelatnas sejak Januari lalu di Solo, lanjut di Jakarta," papar Ayu Sidan. Made Dwiyanti pun berharap keberhasilan meraih emas pada test event akan berulang saat Asian Games pada 18 Agustus-2 September. Sebab untuk mengikuti test event ini penuh perjuangan dan harus izin tidak ikut sidang skripsi di Universitas Mahasaraswati, Denpasar di jurusan Manajemen SDM.
Ia pun berterimakasih kepada pihak kampus yang memberikan kelonggaran. Usai test event Dwi pulang ke Bali guna mengikuti sidang skripsi. Atas prestasinya mendapatkan emas, Dwi juga berharap diangkat menjadi PNS.
Ayu Sidan/Dwiyanti terakhir membela Indonesia pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2012. Saat itu mereka mempertahankan gelar juara dunia yang diraih pada 2010. Namun pada SEA Games 2013, nomor spesialisasi mereka tidak dipertandingkan. Mereka juga absen di SEA Games 2015 dan 2017 lantaran baru melahirkan.
Meski begitu, mereka tetap aktif di kejuaraan tingkat lokal dan nasional. Mereka memperoleh medali emas PON 2016 dan Porprov Bali 2017 dengan membela kabupaten Bangli. *k22
Komentar