Tanpa Bachdim, Bali United Siap Rebut Titel Juara
Bali United dipastikan tampil tanpa striker andalannya, Irfan Bachdim, dalam tarung final sepakbola Piala Presiden melawan Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (17/2) malam ini.
Bali United sendiri lolos ke perempat final selaku juara Grup. Di babak perempat final, Bali United sukses mendepak Madura FC 5-4 melalui drama ad penalti, setelah sekor imbang 2-2 hingga waktu normal 2x45 menit. Sedangkan di semifinal, Bali United harus berjuang susah payah mendepak Sriwijaya FC dengan agregat 1-0).
Sebaliknya, Persija lolos ke babak final dengan skor meyakinkan. Macan Kemayoran sukses mendepak PSMS Medan dengan agregat 5-1, hasil kemenangan 4-1 di kandang lawan dan 1-0 di depan publik sendiri. Pelatih Persija, Stefano Cugurra, timnya akan tampil bagus dalam final melawan Bali United malam ini. Dia juga mengintruksikan pemainnya menjaga pertahanan dengan baik guna mengantisipasi serangan Bali United. "Kami saat ini sudah berada di final. Kami akan fokus dan main maksiimal agar meraih juara," ujar Stefano, Jumat kemarin.
Sementara itu, ribuan fans Bali United sudah mulai berdatangan ke Jakarta untuk memberikan dukungan kepada tim kesayangan mereka, Jumat kemarin. Mereka berangkat ke Jakarta secara bergelombang, ada yang naik angkutan darat, ada pula naik pesawat.
Salah satunya, suporter dari Brigaz Bali. Menurut Ketua Brigaz Bali Korwil Tabanan, I Gusti Agung Made Yudiamartha alias Gusdek Martha, fans Bali United yang datang ke Jakarta terpisah-pisah. Ada pula yang datang bersamaan dengan fans Bali United lainnya menggunakan satu bus dari Terminal Ubung (Denpasar), lalu ke Terminal Mengwi (Badung), Kamis (15/2) malam.
Gusdek Martha bersama dan tiga rekannya: Eka Putra, Listina Pratiwi, dan Didit Gendut memilih berangkat ke Jakarta, Jumat pagi dengan naik pesawat terbang. "Kami berangkat menggunakan pesawat," kata Gusdek Martha kepada NusaBali di Jakarta, Jumat sore.
Menurut Gusdek Martha, mereka berasal dari beberapa dersa berbeda di Tabanan. Mereka kumpul di markas Brigaz Tabanan yakni di Kafe 28, Jumat pagi pukul 08.00 Wita, sebelum berangkat ke Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. "Kami terbang siang pukul 11.00 Wita, karena pesawat delay 1 jam," ujar pegawai Kantor Bupati Tabanan ini.
Tiba di Jakarta, Gusdek Martha cs langsung menuju penginapan yang berada di sekitar Pejompongan, Jakarta Pusat. Untuk bisa menginap, mereka patungan berempat. Sementara tiket penerbangan biaya masing-masing. Soal tiket pertandingan final malam ini, mereka tidak perlu risau lagi. Sebab, Gusdek Martha cs sudah mendapatkan tiket yang mereka beli seharga Rp 175.000 per lembar untuk di posisi tribune.
Mereka memperoleh tiket pertandingan final atas bantuan manajemen Bali United. Dari penginapan, mereka kemarin sore segera menyambangi Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan. Sayang, mereka tidak boleh masuk, karena kawasan ini harus steril hari Jumat. Mereka pun menggunakan waktu yang ada untuk sekedar jalan-jalan di ibukota Mereka memilih ke Monas.
Bagi Gusdek Martha, bukan sekali ini dia memberikan dukungan kepada Bali United dengan datang langsung ke daerah yang menggelar pertandingan. Sebelumnya, dia pernah mengikuyti pertandingan Bali United di Malang dan Lamongan. 7 k22
1
2
Komentar