ASDP Pasang Tiket Otomatis di Gilimanuk
Untuk meningkatkan pelayanan menjelang angkutan Lebaran tahun 2018, pihak PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), berencana memberlakukan Automatic Ticketing System (ATS) di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk.
NEGARA, NusaBali
Perangkat ATS sebagai pendeteksi dimensi kendaraan secara otomatis, dan langsung terkoneksi dengan tiket sesuai golongan kendaraan tersebut, belakangan sudah mulai dipasang di gerbang loket Pelabuhan Gilimanuk.
Sebenarnya sudah ada empat perangkat ATS yang sudah dipasang di gerbang loket Pelabuhan Gilimanuk, atau sesuai dengan jumlah gerbang loket di pelabuhan setempat, Kamis (15/2). Setelah dipasang Kami tersebut, sempat dilaukan uji coba awal selama 1 jam di salah satu perangkat ATS tersebut.
Hanya saja, dalam uji coba awal itu, belum langsung untuk melayani kendaraan yang memang hendak masuk Pelabuhan Gilimanuk. Tetapi dipergunakan kendaraan operasional milik PT ASDP Indonesia Ferry di Pelabuhan Gilimanuk.
General Manager (GM) PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, Elfi Yoza, mengatakan, sebelum ada perangkat ATS ini, dalam menentukan golongan kendaraan penumpang, dilakukan secara manual, dengan landasan yang tersedia sepanjang 16 meter tanpa ada pengukuran tinggi. Sedangkan dengan perangkat ATS yang ditargetkan sudah dapat beroperasi sebelum menghadapi angkutan Lebaran tahun 2018 nanti itu, akan terdeteksi dimensi kendaraan secara keseluruhan, baik untuk panjang, berat, termasuk tingginya. “Nanti setelah melewati sensor, tiket yang dikeluarkan langsung otomatis menyesuaikan dengan diminsi kendaraanya. Tidak perlu lagi mengamati secara manual,” ujarnya.
Perangkat ATS yang sementara dipasang di gerbang loket Pelabuhan Gilimanuk tersebut, diakuinya, adalah setinggi 4,2 meter. Batasan tinggi teresbut, menyesuaikan dengan ketinggian deck kapal yang maksimal 4,4 meter. Nantinya, dengan kelangkapan perangkat ATS itu, penentuan arah kendaraan penumpang menuju Dermaga menjadi lebih cepat. “Nanti otomatis ditentukan naik lewat dermaga mana. Karena kapasitas beban dermaga berbeda-beda. Kalau di bawah 10 ton, langsung diarahkan ke Ponton. Sedangkan kalau melebihi 30 ton, lagnsung ke LCM (Landing Craft Machine),” tambahnya.
Selain mempercepat pelayanan, menurut Elfi Yoza, upaya penerapan ATS ini, juga berkaitan dengan keamanan dan keselamatan. Bagaimana kendaraan penumpang, terutamanya kendaraan barang sejenis truk, diarahkan menuju dermaga maupun kapal yang lebih tepat, dengan sistem otomatis.
“Sementara ini, ATS ini memang baru dipasang di Gilimanuk. Dan masih uji coba. Rencananya, setelah uji coba awal Kamis kemarin, akan ada uji coba lanjutan selama 2 minggu. Nanti kalau memang sudah ok, dipastikan tidak ada masalah, targetnya sebelum menghadapi angkutan Lebaran, ATS ini sudah dapat beroperasi melayani pengguna jasa,” pungkasnya.7ode
1
Komentar