Industri Pariwisata Tetap Andalan Penyerapan Naker
Sektor lapangan pekerjaan yang berkaitan langsung dengan industri pariwisata tetap masih menjadi andalan Bali dalam penyerapan tenaga kerja (naker).
DENPASAR, NusaBali
Hal tersebut memang tidak terlepas dari kenyataan sektor pariwisata merupakan andalan utama perekonomian Bali. Struktur lapangan pekerjaan tidak mengalami pergeseran dari tahun sebelumnya.
Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Provinsi Bali Causa Iman Karana mengatakan Jumat (16/2). “Ya, untuk tahun 2018 lapangan usaha penyumbang terbesar masih di akomodasi, makan dan minum,” jelasnya.
Pak Cik, demikian sapaan Causa Iman Karana, merujuk Kajian Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Tahun 2017. Dikatakan, sektor perdagangan, rumah makan, akomodasi (PHR) penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Bali. Pada Agustus 2017 lalu, sektor yang berkaitan langsung dengan sektor pariwisata ini menyerap tenaga kerja terbanyak yakni 760 ribu (31,7 persen) dari total penduduk yang bekerja di Bali. “Kondisi ini mengalami peningkatan dari tahun 2016,” jelas Causa Iman Karana.
Pada tahun 2016 jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor pariwisata sebanyak 728 ribu orang (30,2 persen). Sedang lapangan usaha kedua yang terbanyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian sebanyak 466 ribu atau sebesar 19,4 persen. “Sektor ini (pertanian) terus mengalami penurunan, baik jumlah dan prosentase,” ungkap Pak Cik.
Penyerapan tenaga kerja tertinggi di sektor pertanian, menurut Causa Iman Karana terjadi pada 2015. Persisnya di Februari 2015, sebanyak 569 ribu. Kecendrungan semakin menurunnya pangsa dan kontribusi lapangan usaha pertanian pada ekonomi Bali menurut Causa Iman Karana, menyebabkan penyerapan tenaga kerja di lapangan usaha sektor pertanian juga cenderung menurun.
Sedang lapangan usaha jasa kemasyarakatan lainnya menyerap 444 ribu orang atau 18,5 persen dari penduduk yang bekerja di Bali. “Struktur lapangan pekerjaan secara umum tidak akan mengalami perubahan,” kata Causa Iman Karana mengacu kondisi hasil Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Bank Indonesia Provinsi Bali.
Sebelumnya berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2017, penduduk usia kerja di Bali terdata 3,23 juta, Jumlah ini meningkat 1,46 persen dibanding bulan yang sama pada tahun 2016.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali Luh Made Wiratmi, mengiyakan perkiraan komposisi penyerapan tenaga paling banyak di sektor pendukung industri pariwisata. “Namun kita lihat perkembangannya. Mudah-mudahan Gunung Agung stabil,” kata Luh Wiratmi. Termasuk dalam struktur lapangan pekerjaan menurut Luh Wiratmi, seperti jasa guide (pemandu), jasa transportasi. Dan tentu saja perhotelan dan yang lainnya. 7k17
Komentar