Pesilat Bali Miliki Kans Tanding di AG
Ketut Sidan Ni Made Dwiyanti baru sebulan di Pelatnas, namun sudah bisa tampil prima. Sedangkan Komang Harik mengalahkan jawara terbaik Malaysia.
JAKARTA, NusaBali
Pesilat Bali di kelas seni ganda putri Sang Ayu Ketut Sidan Wilantari/Ni Made Dwiyanti dan pesilat kelas laga E Komang Harik Putra sukses mempersembahkan medali emas dalam test event Asian Games (AG) yang berlangsung pada 10-15 Februari di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Mereka pun, berpeluang masuk tim inti untuk bertanding di Asian Games nanti.
Apalagi di pelatnas mereka tidak ada pesaing, lantaran kelas tersebut hanya diisi oleh mereka. "Di pelatnas hanya mereka di kelas itu. Bila tidak halangan dan kondisi fit, mereka bisa tampil di Asian Games," ujar Kepala Pelatih Pelatnas Pencak Silat Ronny Saefullah kepada NusaBali. Menurut Ronny, hasil yang diraih pesilat seni ganda putri asal Bali sangat bagus. Di test event, mereka mengalahkan peraih emas SEA Games 2017 dari Malaysia. Padahal, Ayu Sidan/Dwi baru bergabung di pelatnas selama satu bulan. Namun mampu memperlihatkan kekuatan yang mereka miliki.
"Hasil yang mereka raih sesuai dengan skenario. Mereka mampu mengejar ketertinggalannya, walau baru satu bulan latihan di pelatnas. Semoga saat di Asian Games, mereka tampil lebih maximal lagi," kata Ronny.
Begitu pula Harik. Harik di final kelas laga E mengkandaskan pesilat Malaysia, Mohd Al Jufferi Jamari. Ronny menjelaskan, Jufferi merupakan salah satu pesilat tangguh Negeri Jiran. Dia beberapa kali menjadi juara dunia. Harik sudah dua kali kali kalah dari Jufferi, tapi baru di test event berhasil mematah perlawanan Jufferi.
Keberhasilan Harik menang dari Jufferi, tak lepas karena menerapkan tendangan samping. "Tendangan samping Harik, kontra dengan Jufferi," paparnya. Dalam test event Asian Games, Indonesia menjadi juara umum dengan perolehan 13 medali emas, peringkat kedua Malaysia dengan 9 emas dan Filipina peringkat tiga dengan 8 emas.
Walau menjadi juara umum, ada beberapa hal yang di evaluasi. Ronny mengatakan, fisik para pesilat perlu ditingkatkan kembali agar saat perhelatan kejuaraan empat tahun sekali pada 18 Agustus-2 September nanti, penampilan para pesilat Indonesia lebih bagus lagi. Selanjut pesilat pelatnas menjalani program pra kompetisi.
Mereka tinggal melakukan uji coba ke sejumlah negara. Mulai dari Malaysia pada akhir Maret, Belgia Open bulan Mei, Vietnam dan Thailand pada Juni mendatang. Dari empat negara itu, hanya uji coba ke Vietnam dan Thailand yang mendapat support dari pemerintah.
"Ini menjadi kendala bagi kami, karena uji coba ke Malaysia dam Belgia belum tentu lantaran pemerintah hanya mensupport ke Vietnam dan Thailand. Kami perlu mengajukan ulang lagi. Mudah-mudahan bisa mendekati pemerintah agar diperkenankan kesana, karena ini demi persiapan pesilat menuju Asian Games," imbuh Ronny. 7k22
1
Komentar