Saat Diterjang Air Bah, Cuma Palinggih Ganesha yang Selamat
Pemkab Buleleng gelontor Rp 340 juta untuk pembangunan kembali Pura Taman Belatung di Banjar Melanting, Desa Pakraman Banyupoh, Kecamatan Gerokgak yang porakporanda akibat banjir 23 Januari 2016 ini
Dua Tahun Pasca Diterjang Bencana Banjir, Pura Taman Belatung Dibangun Lagi
SINGARAJA, NusaBali
Setelah menunggu selama 2 tahun pasca porakporanda diamuk bencana banjir bandang, Pura Taman Belatung di Banjar Melanting, Desa Pakraman Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng akhirnya dibangun kembali. Pemkab Buleleng bantu anggaran sebesar Rp 340 juta untuk pembangunan kembali pura yang seluruh palinggihnya hancur diterjang banjir, 23 Januari 2016 silam, kecuali Palinggih Ganesha ini.
Pembangunan kembali Pura Taman Belatung di kawasan hutan Desa Pakraman Banyupoh ini sudah dimulai sejak Januari 2018 lalu. Saat NusaBali berkunjung ke lokasi pura, Sabtu (17/2), sejumlah undagi (tukang) dan pengayah tukang tampak sibuk mengerjakan pembangunan palinggih.
Menurut Pamangku Pura Taman Belatung, Ida Bagus Mangku Anom, pembangunan kembali pura pasca bencana banjir bandang ini diserahkan sepenuhnya kepada Subak Banyupoh, selaku pemayung kawasan Pura Taman Belatung. IB Mangku Anom mengatakan, anggaran Rp 340 juta yang digelontor Pemkab Buleleng jauh dari cukup. Namun, pihaknya akan berusaha memaksimalkan pemanfaatkan ang-garan tersebut.
Sejak mulai penggarapan sebulan lalu hingga saat ini, kata dia, anggaran yang sudah dihabiskan sebesar Rp 87 juta. Itu khusus hanya untuk pembelaian palinggih saja. Sedangkan pembanguna tembok panyengker pura, ongkos tukang ukir dan pangayah tukang, maupun biaya upacara, belum dihitung. Pihaknya memperkirakan biaya upacara nanti sebesar Rp 50 juta.
“Biaya pamelaspas (upacara) kemungkinan sekitar Rp 50 jutaan. Ini nanti akan ditangani Subak Banyupoh sebagai pangempon Pura Taman Belatung,” ujar IB Mangku Anom kemapada NusaBali, Sabtu siang.
Pura Taman Belatung adalah salah satu pura tua di Bali yang merupakan Pura Pesanakan Pulaki. Lokasi Pura Taman Belatung tidak jauh dari Pura Pulaki dan satu jalur dengan Pura Kertha Kawat, kurang lebih satu kilometer ke arah selatan. Anggota keluarga Ida Batara yang melinggih di Pura Pulaki diyakini berstana di Pura Taman Belatung.
Pura Taman Belatung sendiri sebelumnya porakporanda diterjang banjir bandang 23 Januari 2016 sore. Saat itu, terjadi keajaiban, di mana Palinggih Ganesha tetap berdiri tegak, mesikipun diterjang air bah. Padahal, empat palinggih yang berada di sekitarnya, semua amblas disapu banjir bandang, yakni Palinggih Padmasana, Palinggih Pangaruman, Palinggih Surya, dan Palinggih Pangelurah. Bahkan, beji dan wantilan pura juga porakporanda.
Sempat terbengkalai selama 2 tahun pasca disapu banjir bandang, Pura Taman Belatung akhirnya dibangun kembali, sejak sebulan lalu. Meski sempat porakporanda, Pura Taman Belatung yang dipercayai sebagai tempat nunas tamba (memohon pengobatan secara niskala, Red), tetap bertaksu. Faktanya, selama ini umat sedharma tetap berdatangan untuk sembahyang hingga mohon kesembuhan atas penyakit yang dideritanya.
Menurut IB Mangku Anom, Pura Taman Belatung berisi tiga sumber mata air. Ketiganya merupakan sumber dan sarana penyembuhan bagi krama yang datang untuk pengobatan. Keberadaan tiga sumber mata air tersebut dipercaya sebagai simbol kekuatan Tuhan yang bermanifestasi sebagai Tri Murti, yakni Brahma, Wisnu, dan Siwa. Sumber mata air tersebut pun dapat difungsikan sebagai panglukatan, tirta wasupada, dan tirta tamba.
“Saya sudah ngayah di Pura Taman Belatung sejak tahun 2003. Sudah ada banyak bukti orang yang disembuhkan dari penyakitnya setelah tangkil dan melukat di sini. Ada yang lumpuh, cacat, stroke, terkena masalah ekonomi, hingga sulit mendapatkan keturunan,” jelas IB Mangku Anom.
Selain Pura Taman Belatung, ada pula Pura Taman Panglukatan Sudamala, yang berada sekitar 500 meter ke arah utara. Di Pura Paman Panglukatan ini diyakini ada 11 sumber mata air yang dimanfaatkan umat untuk melakukan pembersihan jasmani dan rohani. Seperti halnya Pura Taman Belatung, Pura Taman Panglukatan Sudamala juga porakporanda disapu banjir bandang, 23 Januari 2018 silam.
Menurut Pamangku Pura Taman Panglukatan Sudamala, Jro Mangku Alit Sugiri, yang notabene istri dari IB Mangku Anom, saat bencana dahsyat 2 tahun silam, air bah menyapu seluruh 9 palinggih yang baru dibangun berupa turus lumbung di Pura Taman Panglukatan Sudamala. Rinciannya, Palinggih Ida Batara Kanjeng Ratu, Palinggih Ida Batara Ratu Pingit, Palinggih Ida Batara Lingsir, Palinggih Ida Batara Dukuh Saksi, Palinggih Pangelurah, Palinggih Padmasana, Palinggih Paranem-an, dan Palinggih Dewi Kwan Im. 7 k23
Komentar