Bali Jaring Wisman Kamboja
Kamboja dan Myanmar dinilai memiliki warga kelas menengah ke atas yang punya selera traveling ke luar negeri, termasuk ke Indonesia (Bali).
Undang Travel Agent Nikmati Suasana Nyepi
DENPASAR, NusaBali
Upaya Bali menggenjot kunjungan wisman terus dilakukan. Salah satunya dengan mengundang dan mengajak kalangan travel agent atau biro perjalanan wisata dari mancanegara. Salah satunya dari Kamboja. Kalangan travel agen dari Kamboja akan diundang jelang Nyepi, 13-18 Maret 2018. Selain menyaksikan keindahan Bali, juga mereka bisa merasakan suasana Hari Raya Nyepi, salah satu keunikan di Pulau Dewata.
Demikian diungkapkan Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Minggu (18/2). “Kita baru saja deal dengan Kamboja,” ujar Gus Agung, sapaan pelaku pariwisata asal Sanur Denpasar.
Dikatakannya, undangan berkunjung kepada pelaku pariwisata dari Kamboja ini merupakan salah satu upaya pengembangan pasar untuk menggenjot kunjungan wisman.
Kamboja, kata Gus Agung, salah satu negara tetangga (ASEAN) yang dinilai punya potensi pasar yang memadai. “Ini merupakan salah satu upaya promosi,” katanya. Undangan berkunjung kepada pihak Kamboja jelang Hari Raya Nyepi memang sengaja dirancang demikian. “Tujuannya agar mereka (Kamboja) bisa merasakan suasana keunikan Hari Raya Nyepi. Nyepi merupakan satu-satunya di dunia, sehingga mereka bisa merasakan suasananya dan jadi daya tarik Bali,” jelas Gus Agung.
Setidaknya ada 9 pihak travel agent wisata Kamboja yang diundang, yang merupakan travel agent besar. Yakni, The Cambodia Assosiation of Travel Agent (CATA), Smile World Travel and Tour Co.Ltd. S.I Travel, Beltei Tour, World Pop Travel and Tours. Kemudian OCEANS Co. Ltd, KU Travel and Tours, TripBaik dan KLH Travel.
Ketua DPD Asita Bali I Ketut Ardana mengapresiasi langkah-langka penggarapan pasar baru wisata oleh BPPD Bali, termasuk ke Komboja. “Jelas kalau model ini kami dukung,” ujar Ardana saat dikonfirmasi, kemarin.
Dikatakan Ardana, Komboja tentu punya potensi pasar. Kamboja dan termasuk Myanmar menurut Ardana, memiliki warga kelas menengah ke atas yang punya selera traveling ke luar negeri, termasuk ke Indonesia (Bali). “Apalagi, kondisi perpolitikan dalam negeri mereka stabil. Karena itu mereka (Kamboja) tidak bisa dipandang sebelah mata,” kata Ardana.
Diakuinya, meski kunjungan wisman asal Kamboja, belum seramai wisman dari Malaysia, Singapura dan Thailand, namun bersama dengan Myanmar, Vietnam, Phlipina dan lainnya, turis dari Kamboja sudah ada berwisata ke Bali.
Untuk diketahui Kamboja, tidak termasuk dalam 20 besar ‘penyumbang’ wisman ke Bali. Dari negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) yang masuk dalam 20 besar negara yang turisnya datang ke Bali adalah Malaysia (posisi 6), Singapura (posisi 12) dan Filipina berada di posisi ke -17. Data itu mengacu kunjungan langsung wisman ke Bali Januari-Desember 2017 dari Dinas Pariwisata Bali. Total wisman ke Bali 2017 sebanyak 5.680.237 orang. 7 k17
1
Komentar