Wisatawan Hilang Tenggelam Bertambah
Korban tenggelam saat beraktivitas di perairan Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, semakin bertambah.
Papan Imbauan di Nusa Penida Tak Mempan
SEMARAPURA, NusaBali
Pada Feburari 2018, ada dua kasus korban tenggelam, yakni wisatawan asal Sri Lanka, Nisal Koushika Kotinkaduwa,30. Dia tewas tenggelam saat snorkeling di Pantai Crystal Bay, Banjar Penida, Desa Sakti, Nusa Penida, Jumat (2/2) sekitar pukul 14.30 Wita.
Tak lama kemudian, wisatawan asal Bulgaria, Kostadin Kanavrov,40, tenggelam akibat terseret arus saat memanah ikan (spaer fishing) di Perairan Batu Medau, Nusa Ceningan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Kamis (15/2) sekitar pukul 09.00 Wita. Hingga saat ini keberadaannya belum ditemukan. Petugas BPBD (Badan Penangglangan Bencana Daerah)
Klungkung serta instansi terkait sudah memasang papan imbauan di sejumlah perairan Nusa Penida. Namun upaya itu tak dihiraukan wisatawan. “Ternyata dengan memasang papan imbauan, kami rasa itu tidak mempan, karena korban masih saja terjadi,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada kepada NusaBali, Minggu (18/2).
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pembahasan dengan pihak terkait untuk mencari solusinya. Kata dia, kalau dipasang papan pelarangan tidak boleh berenang pihaknya tidak memiliki kewenangan atas hal tersebut. Pihaknya hanya bisa sebatas mengimbau, tentu juga diperlukan peranan aktif para pemandu wisatawan setempat maupun masyarakat agar sama-sama turut mengawasi. “Kami rencananya akan pasang bendera, untuk kawasan pantai yang cukup berbahaya dipasang bendera warna merah, dan yang berpotensi rawan dipasang bendera warna kuning dan sebagainya,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Nusa Pendia Kompol I Ketut Suastika saat dikonfirmasi sampai Minggu kemarin, mengaku korban tenggelam Kostadin Kanavrov, saat memanah ikan di Perairan Batu Medau, Nusa Ceningan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Kamis (15/2) sekitar pukul 09.00 Wita, belum ditemukan. “Petugas gabungan, Pol Air dan Basarnas sudah menyisir keliling tiga pulau di Nusa Penida untuk mencari keberadaan yang bersangkutan,” ujarnya.*wan
SEMARAPURA, NusaBali
Pada Feburari 2018, ada dua kasus korban tenggelam, yakni wisatawan asal Sri Lanka, Nisal Koushika Kotinkaduwa,30. Dia tewas tenggelam saat snorkeling di Pantai Crystal Bay, Banjar Penida, Desa Sakti, Nusa Penida, Jumat (2/2) sekitar pukul 14.30 Wita.
Tak lama kemudian, wisatawan asal Bulgaria, Kostadin Kanavrov,40, tenggelam akibat terseret arus saat memanah ikan (spaer fishing) di Perairan Batu Medau, Nusa Ceningan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Kamis (15/2) sekitar pukul 09.00 Wita. Hingga saat ini keberadaannya belum ditemukan. Petugas BPBD (Badan Penangglangan Bencana Daerah)
Klungkung serta instansi terkait sudah memasang papan imbauan di sejumlah perairan Nusa Penida. Namun upaya itu tak dihiraukan wisatawan. “Ternyata dengan memasang papan imbauan, kami rasa itu tidak mempan, karena korban masih saja terjadi,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada kepada NusaBali, Minggu (18/2).
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pembahasan dengan pihak terkait untuk mencari solusinya. Kata dia, kalau dipasang papan pelarangan tidak boleh berenang pihaknya tidak memiliki kewenangan atas hal tersebut. Pihaknya hanya bisa sebatas mengimbau, tentu juga diperlukan peranan aktif para pemandu wisatawan setempat maupun masyarakat agar sama-sama turut mengawasi. “Kami rencananya akan pasang bendera, untuk kawasan pantai yang cukup berbahaya dipasang bendera warna merah, dan yang berpotensi rawan dipasang bendera warna kuning dan sebagainya,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Nusa Pendia Kompol I Ketut Suastika saat dikonfirmasi sampai Minggu kemarin, mengaku korban tenggelam Kostadin Kanavrov, saat memanah ikan di Perairan Batu Medau, Nusa Ceningan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Kamis (15/2) sekitar pukul 09.00 Wita, belum ditemukan. “Petugas gabungan, Pol Air dan Basarnas sudah menyisir keliling tiga pulau di Nusa Penida untuk mencari keberadaan yang bersangkutan,” ujarnya.*wan
Komentar