Pelanggan PDAM Bangli Krisis Air Bersih
PDAM telah menurunkan satu tangki air untuk mensuplai kebutuhan warga yang sedang melaksanakan upacara di Banjar Pule.
BANGLI, NusaBali
Layanan PDAM untuk pelanggan di Kota Bangli dan sekitarnya sejak beberapa hari mengalami gangguan. Air yang mengalir ke pelanggan sangat kecil dan pada jam padat aliran air justru mati. Petugas PDAM yang melakukan penelusuran belum menemukan sumber kerusakan itu. Diperkirakan 3.000 pelanggan yang tersebar di Banjar Pande, Banjar Pakuwon, Banjar Gunaksa, Kelurahan Cempaga, Banjar Belumbang, dan Banjar Griya Kelurahan Kawan terkendala air bersih.
Agung Oka, asal Puri Kanginan, Kelurahan Cempaga mengatakan, gangguan pelayanan air PDAM sudah dirasakan sejak Sabtu (17/2). Air baru mengalir larut malam dan debitnya kecil. Agung Oka mengaku sampai begadang untuk menampung air. “Kami harap pelayanan PDAM segera normal,” ungkap Agung Oka, Senin (19/2). Kabag Teknik PDAM Bangli, Wayan Rudiantara, saat dikonfirmasi menjelaskan, gangguan layanan bermula dari kerusakan jaringan di sumber mata air Gamongan 1 di Desa Kayubihi. Kerusakan baru terdeteksi pada Jumat (16/2).
Pantauan petugas terjadi penyumbangan pada pipa berdiameter 3 dim. Setelah dilakukan perbaikan, diprediksi air akan normal kembali, sebaliknya debit air dalam pipa menurun. Karena adanya penurunan debit air, pada Sabtu (16/2) sejumlah petugas melakukan pengecekan jaringan pipa yang terpasang di aliran sungai Melangit. Setelah dilakukan pengecekan ternyata tidak ada jaringan pipa yang bocor. “Kami juga lakukan penelusuran bagian palep, siapa tahu ada palep yang jebol. Untuk memastikan apa penyebabnya kami masih bingung,” aku Rudiantara, Senin (19/2). Akibat penurunan debit air dari sumber berpengaruh terhadap ketinggian air di bak reservoar.
Dalam kondisi normal ketinggian air di reservoar 30-40 centimeter, sedangkan kondisi saat ini ketinggian air hanya 7 centimeter. Turunnya ketinggian air pada reservoar berpengaruh terhadap suplai air ke pelanggan. Mereka yang terdampak mencapai 3.000 pelanggan yang tersebar di Banjar Pande, Banjar Pakuwon, Banjar Gunaksa, Kelurahan Cempaga, Banjar Belumbang, dan Banjar Griya Kelurahan Kawan. Memaksimalkan pelayanan, PDAM akan melakukan pola pendistribusian air secara bergilir. Pasokan air ke pelanggan akan diatur sehingga semua pelanggan akan mendapatkan pasokan air walaupun tidak seperti biasanya. “Sementara kami sudah menurunkan satu tangki air untuk mensuplai kebutuhan warga yang sedang melaksanakan upacara di Banjar Pule,” terangnya. *e
Layanan PDAM untuk pelanggan di Kota Bangli dan sekitarnya sejak beberapa hari mengalami gangguan. Air yang mengalir ke pelanggan sangat kecil dan pada jam padat aliran air justru mati. Petugas PDAM yang melakukan penelusuran belum menemukan sumber kerusakan itu. Diperkirakan 3.000 pelanggan yang tersebar di Banjar Pande, Banjar Pakuwon, Banjar Gunaksa, Kelurahan Cempaga, Banjar Belumbang, dan Banjar Griya Kelurahan Kawan terkendala air bersih.
Agung Oka, asal Puri Kanginan, Kelurahan Cempaga mengatakan, gangguan pelayanan air PDAM sudah dirasakan sejak Sabtu (17/2). Air baru mengalir larut malam dan debitnya kecil. Agung Oka mengaku sampai begadang untuk menampung air. “Kami harap pelayanan PDAM segera normal,” ungkap Agung Oka, Senin (19/2). Kabag Teknik PDAM Bangli, Wayan Rudiantara, saat dikonfirmasi menjelaskan, gangguan layanan bermula dari kerusakan jaringan di sumber mata air Gamongan 1 di Desa Kayubihi. Kerusakan baru terdeteksi pada Jumat (16/2).
Pantauan petugas terjadi penyumbangan pada pipa berdiameter 3 dim. Setelah dilakukan perbaikan, diprediksi air akan normal kembali, sebaliknya debit air dalam pipa menurun. Karena adanya penurunan debit air, pada Sabtu (16/2) sejumlah petugas melakukan pengecekan jaringan pipa yang terpasang di aliran sungai Melangit. Setelah dilakukan pengecekan ternyata tidak ada jaringan pipa yang bocor. “Kami juga lakukan penelusuran bagian palep, siapa tahu ada palep yang jebol. Untuk memastikan apa penyebabnya kami masih bingung,” aku Rudiantara, Senin (19/2). Akibat penurunan debit air dari sumber berpengaruh terhadap ketinggian air di bak reservoar.
Dalam kondisi normal ketinggian air di reservoar 30-40 centimeter, sedangkan kondisi saat ini ketinggian air hanya 7 centimeter. Turunnya ketinggian air pada reservoar berpengaruh terhadap suplai air ke pelanggan. Mereka yang terdampak mencapai 3.000 pelanggan yang tersebar di Banjar Pande, Banjar Pakuwon, Banjar Gunaksa, Kelurahan Cempaga, Banjar Belumbang, dan Banjar Griya Kelurahan Kawan. Memaksimalkan pelayanan, PDAM akan melakukan pola pendistribusian air secara bergilir. Pasokan air ke pelanggan akan diatur sehingga semua pelanggan akan mendapatkan pasokan air walaupun tidak seperti biasanya. “Sementara kami sudah menurunkan satu tangki air untuk mensuplai kebutuhan warga yang sedang melaksanakan upacara di Banjar Pule,” terangnya. *e
1
Komentar