Sapi Warga Dimutilasi Pencuri
Mutilasi sapi ini dilakukan untuk mempermudah pencuri membawa hasil curiannya.
SINGARAJA, NusaBali
Seekor sapi milik I Gusti Kadek Karjana, 50 warga Banjar Dinas Prabukula, Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada ditemukan mati mengenaskan dengan empat kakinya dimutilasi. Kejadian itu baru ditetahui pada Senin (19/2) pukul 07.30 Wita, saat Karjana tiba di kebunnya. Diduga mutilasi sapinya itu adalah motif pencurian baru.
Karjana pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Sukasada. Ia menceritakan bahwa terakhir mendapati sapinya di kandang pada Minggu (18/2) sore saat memberi makan. Sapi betina berumur dua setengah tahun itu memang ditinggal di sebuah kandang dalam kebunnya yang berlokasi di Banjar Dinas Pumahan, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada Buleleng.
Bahkan ia baru pulang dari kebunnya sekitar pukul 18.00 Wita. Kejadian itu baru diketahuinya setelah kembali ke kebun pada Senin pagi. Kapolsek Sukasada, Kompol Gede Juli ditemui di ruangannya, Senin (19/2) siang kemarin menjelaskan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku mutilasi sapi tersebut.
“Tim kami di lapangan hanya menemukan kepala sapi yang sudah terpotong dari badannya, badian perut dan ekor yang ditemukan di samping pohon, sedangkan empat paha hingga kaki sapi sudah hilang,” kata dia.
Dari barang bukti yang didapatkan di lokasi, kemungkinan besar sapi tersebut sebelum disembelih dan dipotong sempat dipindahkan dari kandangnya dan diikat di sebuah pohon masih di areal kebun. Selanjutnya dipenggal kepalanya dan dimutilasi.
Pihaknya pun memastikan bahwa kejadian itu adalah salah satu motif pencurian. Hanya saja pelaku diduga memilih memutilasi sapi itu untuk mempermudah pengangkutan. Hal tersebut dilihatnya dari lokasi kebun korban yang jauh dari permukiman dan memerlukan waktu cukup lumayan untuk mencapai jalan besar. Bahkan untuk mencapai jalan besar harus melewati 500 meter jalan setapak yang becek sehabis hujan. “Kami duga pelakunya lebih dari satu orang, masih kami dalami mudah-mudahan pelakunya cepat terungkap,” imbuh dia.
Dari hasil olah TKP, mengambil bagian telinga untuk dijadikan barang bukti. Dari kejadian tersebut korban mengalami kerugian hingga Rp 6 juta. *k23
Karjana pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Sukasada. Ia menceritakan bahwa terakhir mendapati sapinya di kandang pada Minggu (18/2) sore saat memberi makan. Sapi betina berumur dua setengah tahun itu memang ditinggal di sebuah kandang dalam kebunnya yang berlokasi di Banjar Dinas Pumahan, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada Buleleng.
Bahkan ia baru pulang dari kebunnya sekitar pukul 18.00 Wita. Kejadian itu baru diketahuinya setelah kembali ke kebun pada Senin pagi. Kapolsek Sukasada, Kompol Gede Juli ditemui di ruangannya, Senin (19/2) siang kemarin menjelaskan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku mutilasi sapi tersebut.
“Tim kami di lapangan hanya menemukan kepala sapi yang sudah terpotong dari badannya, badian perut dan ekor yang ditemukan di samping pohon, sedangkan empat paha hingga kaki sapi sudah hilang,” kata dia.
Dari barang bukti yang didapatkan di lokasi, kemungkinan besar sapi tersebut sebelum disembelih dan dipotong sempat dipindahkan dari kandangnya dan diikat di sebuah pohon masih di areal kebun. Selanjutnya dipenggal kepalanya dan dimutilasi.
Pihaknya pun memastikan bahwa kejadian itu adalah salah satu motif pencurian. Hanya saja pelaku diduga memilih memutilasi sapi itu untuk mempermudah pengangkutan. Hal tersebut dilihatnya dari lokasi kebun korban yang jauh dari permukiman dan memerlukan waktu cukup lumayan untuk mencapai jalan besar. Bahkan untuk mencapai jalan besar harus melewati 500 meter jalan setapak yang becek sehabis hujan. “Kami duga pelakunya lebih dari satu orang, masih kami dalami mudah-mudahan pelakunya cepat terungkap,” imbuh dia.
Dari hasil olah TKP, mengambil bagian telinga untuk dijadikan barang bukti. Dari kejadian tersebut korban mengalami kerugian hingga Rp 6 juta. *k23
Komentar