Pengembang Australia Bidik Investor Indonesia
Pengembang asal Australia, Crown Group, berupaya untuk menarik lebih banyak investor dari luar negeri termasuk dari Indonesia agar mau membeli properti di Negeri Kangguru tersebut.
JAKARTA, NusaBali
"Daerah CBD Sydney dan Waterloo di Australia akan terus menjadi lokasi yang dicari di Tahun Anjing," kata CEO dan Komisaris Crown Group, Iwan Sunito, Senin (19/2). Menurut dia, peningkatan populasi dan investasi pemerintah Australia senilai jutaan dolar untuk infrastruktur publik seperti light rail, metro bawah tanah yang baru dan pusat aquatic baru membuat Sydney CBD dan Waterloo menjadi daftar teratas bagi banyak investor.
Untuk itu, ia mengemukakan bahwa informasi itu sangat berguna bagi para investor properti termasuk yang berasal dari Indonesia. Sebagaimana diwartakan, konsultan properti internasional Jones Lang LaSalle (JLL) menginginkan tahun politik seperti 2018 yang dipenuhi dengan perhelatan Pilkada di berbagai daerah jangan sampai mengganggu realisasi investasi sektor properti nasional. "Menjelang tahun politik, diharapkan realisasi investasi tidak terganggu sehingga tetap stabil," kata Country Head JLL Indonesia, Todd Lauchlan.
Menurut dia, secara umum sepanjang tahun 2017 lalu dinilai mampu memberikan kesan bahwa bisnis properti di Indonesia masih menarik, yang ditandai dengan tingkat permintaan yang mulai membaik khususnya dalam investasi sektor perkantoran.
Selain itu, ia juga melihat sejumlah investor dari beberapa negara Asia seperti Jepang, China, dan Singapura masih menunjukkan minat yang cukup tinggi untuk berinvestasi pada sektor properti di Indonesia, seperti logistik dan residensial.*ant
"Daerah CBD Sydney dan Waterloo di Australia akan terus menjadi lokasi yang dicari di Tahun Anjing," kata CEO dan Komisaris Crown Group, Iwan Sunito, Senin (19/2). Menurut dia, peningkatan populasi dan investasi pemerintah Australia senilai jutaan dolar untuk infrastruktur publik seperti light rail, metro bawah tanah yang baru dan pusat aquatic baru membuat Sydney CBD dan Waterloo menjadi daftar teratas bagi banyak investor.
Untuk itu, ia mengemukakan bahwa informasi itu sangat berguna bagi para investor properti termasuk yang berasal dari Indonesia. Sebagaimana diwartakan, konsultan properti internasional Jones Lang LaSalle (JLL) menginginkan tahun politik seperti 2018 yang dipenuhi dengan perhelatan Pilkada di berbagai daerah jangan sampai mengganggu realisasi investasi sektor properti nasional. "Menjelang tahun politik, diharapkan realisasi investasi tidak terganggu sehingga tetap stabil," kata Country Head JLL Indonesia, Todd Lauchlan.
Menurut dia, secara umum sepanjang tahun 2017 lalu dinilai mampu memberikan kesan bahwa bisnis properti di Indonesia masih menarik, yang ditandai dengan tingkat permintaan yang mulai membaik khususnya dalam investasi sektor perkantoran.
Selain itu, ia juga melihat sejumlah investor dari beberapa negara Asia seperti Jepang, China, dan Singapura masih menunjukkan minat yang cukup tinggi untuk berinvestasi pada sektor properti di Indonesia, seperti logistik dan residensial.*ant
Komentar