Pebisnis Harus Manfaatkan Asian Games
Perhelatan akbar Asian Games sebentar lagi akan terlaksana, tepatnya 18 Agustus 2018.
JAKARTA, NusaBali
Sektor wisata dipandang mampu menjadi potensi ekonomi yang dapat diperoleh pemerintah dari perhelatan akbar tersebut. Ekonom the Institute for Development of Economic and Finance, Abra Talattof, mengungkapkan, pariwisata merupakan sektor yang paling potensial dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan adanya Asian Games. Hal ini karena banyaknya peserta pergelaran acara tersebut, khususnya dari negara-negara Asian, seperti mulai dari atlet, pendukung, maupun ofisial menjadi peluang sektor wisata.
"Wisatawan dari seluruh anggota peserta, baik atlet, pendukung, maupun ofisial bisa sampai ribuan jumlahnya. Yang pasti dampaknya adalah konsumsi di dalam negeri meningkat serta cadangan devisa ada peningkatan yang signifikan di bulan-bulan tersebut," ujar Abra dikutip viva, Senin (19/2).
Dia juga menilai, Asian Games menjadi ajang promosi wisata Indonesia, karena dampaknya tidak hanya untuk jangka pendek ketika para wisatawan menikmati pergelaran acara tersebut saja, lebih dari itu menjadi peluang pengenalan sektor wisata Indonesia. "Dari sisi sektor pariwisata ini menjanjikan. Jadi wisatawan lebih jauh mengetahui potensi wisata Indonesia ke depannya. Masyarakat dunia jadi lebih jauh mengetahui indonesia," tuturnya.
Dia menjelaskan, dengan adanya kesiapan pemerintah dalam mempersiapkan Asian Games, seperti pembangunan infrastruktur serta persiapan sarana transportasi yang memadai selama pergelaran berlangsung juga dapat menjadi daya tarik investasi. "Melihat kemampuan pemerintah Indonesia membangun infrastruktur untuk Asian Games bisa menjadi pintu pembuka daya tarik investasi dari pemerintah negara-negara peserta maupun para investor lainnya," tuturnya.
Di lain pihak, Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto mengingatkan, dampak ekonomi itu tentu ada, namun perlu ada catatan yang mesti tidak diabaikan pemerintah, yaitu agar ada sebuah grand design untuk melibatkan industri lokal atau UMKM lokal turut ikut andil dalam perhelatan olahraga akbar tersebut. "Jadi jangan biarkan mereka itu mencari pasar sendiri, atau diimbau saja, karena sejauh ini kan yang kita lihat (pemerintah) hanya lebih menyiapkan infrastrukturnya saja," paparnya.
Pemerintah diharapkannya tidak hanya terlena pada perhitungan penjualan tiket, penyewaan hotel, atau memperbaiki stadion-stadion saja untuk menarik perhatian wisata. Namun, menjadikan momentum ini benar-benar menjadi era kebangkitan industri-industri, seperti UMKM. "Misalkan mereka butuh bola, pastikan bolanya itu dibuat di Indonesia, atau kaus yang paling sederhana, pastikan itu juga dibuatnya di Indonesia. Hal ini penting menjadi perhatian, karena, jangankan itu, tongkat e-toll saja ternyata impor," ujar Eko.*
Sektor wisata dipandang mampu menjadi potensi ekonomi yang dapat diperoleh pemerintah dari perhelatan akbar tersebut. Ekonom the Institute for Development of Economic and Finance, Abra Talattof, mengungkapkan, pariwisata merupakan sektor yang paling potensial dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan adanya Asian Games. Hal ini karena banyaknya peserta pergelaran acara tersebut, khususnya dari negara-negara Asian, seperti mulai dari atlet, pendukung, maupun ofisial menjadi peluang sektor wisata.
"Wisatawan dari seluruh anggota peserta, baik atlet, pendukung, maupun ofisial bisa sampai ribuan jumlahnya. Yang pasti dampaknya adalah konsumsi di dalam negeri meningkat serta cadangan devisa ada peningkatan yang signifikan di bulan-bulan tersebut," ujar Abra dikutip viva, Senin (19/2).
Dia juga menilai, Asian Games menjadi ajang promosi wisata Indonesia, karena dampaknya tidak hanya untuk jangka pendek ketika para wisatawan menikmati pergelaran acara tersebut saja, lebih dari itu menjadi peluang pengenalan sektor wisata Indonesia. "Dari sisi sektor pariwisata ini menjanjikan. Jadi wisatawan lebih jauh mengetahui potensi wisata Indonesia ke depannya. Masyarakat dunia jadi lebih jauh mengetahui indonesia," tuturnya.
Dia menjelaskan, dengan adanya kesiapan pemerintah dalam mempersiapkan Asian Games, seperti pembangunan infrastruktur serta persiapan sarana transportasi yang memadai selama pergelaran berlangsung juga dapat menjadi daya tarik investasi. "Melihat kemampuan pemerintah Indonesia membangun infrastruktur untuk Asian Games bisa menjadi pintu pembuka daya tarik investasi dari pemerintah negara-negara peserta maupun para investor lainnya," tuturnya.
Di lain pihak, Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto mengingatkan, dampak ekonomi itu tentu ada, namun perlu ada catatan yang mesti tidak diabaikan pemerintah, yaitu agar ada sebuah grand design untuk melibatkan industri lokal atau UMKM lokal turut ikut andil dalam perhelatan olahraga akbar tersebut. "Jadi jangan biarkan mereka itu mencari pasar sendiri, atau diimbau saja, karena sejauh ini kan yang kita lihat (pemerintah) hanya lebih menyiapkan infrastrukturnya saja," paparnya.
Pemerintah diharapkannya tidak hanya terlena pada perhitungan penjualan tiket, penyewaan hotel, atau memperbaiki stadion-stadion saja untuk menarik perhatian wisata. Namun, menjadikan momentum ini benar-benar menjadi era kebangkitan industri-industri, seperti UMKM. "Misalkan mereka butuh bola, pastikan bolanya itu dibuat di Indonesia, atau kaus yang paling sederhana, pastikan itu juga dibuatnya di Indonesia. Hal ini penting menjadi perhatian, karena, jangankan itu, tongkat e-toll saja ternyata impor," ujar Eko.*
1
Komentar