Kebun Petani Diserang Landak
Tanaman petani di Subak Sepi Dusun Manuk, Desa/Kecamatan Susut, Bangli, dirusak landak.
BANGLI, NusaBali
Pujer (tanaman kelapa muda), umbi-umbian yang baru ditanam habis dimakan landak. Berbagai upaya telah dilakukan untuk penanggulangan serangan landak namun sia-sia.
Salah seorang petani di Subak Sepi, Ida Bagus Sutrisna, mengatakan serangan landak sudah sejak lama. Selain pasang jebakan dan kawat untuk kitari kebun, petani juga mendatangkan juru boros (pemburu) landak. “Hampir sebulan berburu landak, setiap hari dapat 3 sampai 4 ekor landak. Namun masih banyak landak yang berkeliaran,” ungkapnya, Senin (19/2). Petani yang juga anggota Polres Bangli ini mengungkapkan untuk menyiasati serangan landak, petani sengaja menanam umbi-umbian seperti talas sehingga kelapa yang baru ditanam tidak diserang landak.
Petani asal Banjar/Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli ini juga memasang kawat dan asbes di sekeliling pohon kelapa yang baru ditanam. “Landak memakan batang pujer yang baru ditanam, kalau sudah dimakan dipastikan pohon kelapa mati,” imbuhnya. Dikatakan, petani tak sampai pasang racun untuk menaklukkan serangan landak. “Kalau pasang racun, takutnya ada binatang lain yang kena. Kami pakai cara yang lainnya, salah satu dengan memasang kawat,” jelasnya. Dikatakan, dari 50 pohon kelapa yang baru ditanamnya, sebanyak 30 di antaranya mati akibat diserang landak. *e
Pujer (tanaman kelapa muda), umbi-umbian yang baru ditanam habis dimakan landak. Berbagai upaya telah dilakukan untuk penanggulangan serangan landak namun sia-sia.
Salah seorang petani di Subak Sepi, Ida Bagus Sutrisna, mengatakan serangan landak sudah sejak lama. Selain pasang jebakan dan kawat untuk kitari kebun, petani juga mendatangkan juru boros (pemburu) landak. “Hampir sebulan berburu landak, setiap hari dapat 3 sampai 4 ekor landak. Namun masih banyak landak yang berkeliaran,” ungkapnya, Senin (19/2). Petani yang juga anggota Polres Bangli ini mengungkapkan untuk menyiasati serangan landak, petani sengaja menanam umbi-umbian seperti talas sehingga kelapa yang baru ditanam tidak diserang landak.
Petani asal Banjar/Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli ini juga memasang kawat dan asbes di sekeliling pohon kelapa yang baru ditanam. “Landak memakan batang pujer yang baru ditanam, kalau sudah dimakan dipastikan pohon kelapa mati,” imbuhnya. Dikatakan, petani tak sampai pasang racun untuk menaklukkan serangan landak. “Kalau pasang racun, takutnya ada binatang lain yang kena. Kami pakai cara yang lainnya, salah satu dengan memasang kawat,” jelasnya. Dikatakan, dari 50 pohon kelapa yang baru ditanamnya, sebanyak 30 di antaranya mati akibat diserang landak. *e
Komentar