Wakil Ketua DPD Golkar II Karangasem Membelot ke KBS-Ace
Salah satu pentolan Golkar Karangasem, I Nyoman Celos, membelot ke kubu Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace), pasangan Cagub-Cawagub yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP, dalam Pilgub Bali 2018.
Kecewa Sudikerta Dijadikan Cawagub
AMLAPURA, NusaBali
Wakil Ketua DPD II Golkar Karangasem ini membelot karena kecewa, lantaran Ketut Sudikerta didegradasi menjadi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) pendamping IB Rai Dharmawijaya Mantra. Aksi pembelotan Nyoman Celos ini terbukti ketika KBS-Ace menggelar kampanye dialogis dengan ratusan warga di Banjar Dinas Pengawan, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karagasem, Selasa (20/2) siang. Nyoman Celos terlihat hadir saat acara magibung (makan bersama) di tengah-tengah kampanye KBS-Ace. Bahkan, mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Karangasem ini magibung bersama Calon Gubernur (Cagub) Wayan Koster alias KBS (Koster Bali Satu).
Nyoman Celos menceritakan, kehadirannya bukan hanya sekadar pertemanan belaka dengan kedua kandidat (KBS dan Cok Ace), melainkan sebuah prinsip yang harus dipegang teguh dan dijalankan. "Bagi saya, ini adalah sebuah prinsip. Ini Pilgub, mencari pemimpin untuk rakyat Bali. Nah, pemimpin yang ditawarkan oleh partai mana pun, jika mampu membawa Bali ke arah perbaikan ke depan, pasti saya dukung," ungkap Nyoman Celos.
Menurut Nyoman Celos, KBS-Ace merupakan sosok yang tepat memimpin Bali. KBS-Ace dianggap sebagai pemimpin yang memiliki visi jauh ke depan. "Koster-Cok Ace pemimpin yang visioner dan dalam memajukan Bali. Saya kader partai, saya siap beri argumentasi ke partai saya atas sikap dukungan saya ini, sehingga saya berani mengambil bagian dalam perjuangan memenangkan Koster-Ace. Ini pilihan hati nurani. Jika demokratis, semestinya pilihan orang harus dihormati. Se-mua sudah pikir masak-masak," tegas mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem versi Munas Ancol ini.
Celos terus terang mengaku kecawa, karena Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta terdegradasi menjadi Cawagub Bali. Padahal, awalnya Sudikerta sudah sempat direkomendasi DPP Golkar sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2018. Lagipula, Golkar merupakan kekuatan terbesar dalam koalisi Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB, dengan perolehan 20 persen suara parlemen hasil Pileg 2014 di Bali.
"Ketua DPD I Golkar Bali Pak Sudikerta yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Bali, seharusnya diusung menjadi Cagub. Lalu, turun perintah partai agar kembali mencalonkan diri menjadi Wakil Gubernur di Pilgub Bali, 27 Juni 2018. Sebagai kader Partai Golkar, saya kecewa dengan keputusan itu," tandas Celos.
Dia pun sependapat dengan sikap sesepuh Golkar, Ida Tjokorda Pemecutan XI, bahwa dengan perolehan 20 persen suara hasil Pileg 2014, Golkar harusnya percaya diri mengusung kader sebagai Cagub Bali di Pilgub 2018. Namun, faktanya Golkar justru mengekor ke partai lain dan rela menyodorkan Sudikerta sebagai Cawagub pedamping Rai Mantra, bukan jadi Cagub Bali.
Selaku pengurus teras DPD II Golkar Karangasem, Celos sadar tindakannya yang membelot dukung KBS-Ace akan menuai risiko dari partainya. Dia pun sudah mempersiapkan diri dan ikhlas atas keputusan Golkar nantinya. ”Ini pasti ada risikonya. Tapi, saya ikhlas dan sudah siap, apa pun sanksi dari induk partai nanti,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana mengatakan tidak masalah dengan gerakan Nyoman Celos membelot gabung ke KBS-Ace. “Ahh...nggak enek opone (tidak ada-apanya, Red) itu. Nyoman Celos itu sudah bukan kader Golkar lagi,” ujar Sukerana saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin.
Menurut Sukerana, tidak akan ada sanksi apa pun terhadap Nyoman Celos, karena yang bersangkutan sudah lama mengundurkan diri dari Golkar. “Kalau tidak salah dia sudah mundur sejak lama sebagai kader Golkar. Mana dia bawa gerbong dukungan, wong sudah mundur? Ya nggak ada apa-apanya, nggak masalah,” dalih mantan Wakil Bupati Karangasem 2010-2015 ini.
Apakah kekuatan Mantra-Kerta tidak akan gembos di Karangasem? “Kami yakin Mantra-Kerta dan dukungan Partai Golkar di Karangasem tetap solid. Nggak ada pengaruhnya dengan hadirnya Nyoman Celos di acara KBS-Ace,” katanya. *nat
AMLAPURA, NusaBali
Wakil Ketua DPD II Golkar Karangasem ini membelot karena kecewa, lantaran Ketut Sudikerta didegradasi menjadi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) pendamping IB Rai Dharmawijaya Mantra. Aksi pembelotan Nyoman Celos ini terbukti ketika KBS-Ace menggelar kampanye dialogis dengan ratusan warga di Banjar Dinas Pengawan, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karagasem, Selasa (20/2) siang. Nyoman Celos terlihat hadir saat acara magibung (makan bersama) di tengah-tengah kampanye KBS-Ace. Bahkan, mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Karangasem ini magibung bersama Calon Gubernur (Cagub) Wayan Koster alias KBS (Koster Bali Satu).
Nyoman Celos menceritakan, kehadirannya bukan hanya sekadar pertemanan belaka dengan kedua kandidat (KBS dan Cok Ace), melainkan sebuah prinsip yang harus dipegang teguh dan dijalankan. "Bagi saya, ini adalah sebuah prinsip. Ini Pilgub, mencari pemimpin untuk rakyat Bali. Nah, pemimpin yang ditawarkan oleh partai mana pun, jika mampu membawa Bali ke arah perbaikan ke depan, pasti saya dukung," ungkap Nyoman Celos.
Menurut Nyoman Celos, KBS-Ace merupakan sosok yang tepat memimpin Bali. KBS-Ace dianggap sebagai pemimpin yang memiliki visi jauh ke depan. "Koster-Cok Ace pemimpin yang visioner dan dalam memajukan Bali. Saya kader partai, saya siap beri argumentasi ke partai saya atas sikap dukungan saya ini, sehingga saya berani mengambil bagian dalam perjuangan memenangkan Koster-Ace. Ini pilihan hati nurani. Jika demokratis, semestinya pilihan orang harus dihormati. Se-mua sudah pikir masak-masak," tegas mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem versi Munas Ancol ini.
Celos terus terang mengaku kecawa, karena Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta terdegradasi menjadi Cawagub Bali. Padahal, awalnya Sudikerta sudah sempat direkomendasi DPP Golkar sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2018. Lagipula, Golkar merupakan kekuatan terbesar dalam koalisi Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB, dengan perolehan 20 persen suara parlemen hasil Pileg 2014 di Bali.
"Ketua DPD I Golkar Bali Pak Sudikerta yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Bali, seharusnya diusung menjadi Cagub. Lalu, turun perintah partai agar kembali mencalonkan diri menjadi Wakil Gubernur di Pilgub Bali, 27 Juni 2018. Sebagai kader Partai Golkar, saya kecewa dengan keputusan itu," tandas Celos.
Dia pun sependapat dengan sikap sesepuh Golkar, Ida Tjokorda Pemecutan XI, bahwa dengan perolehan 20 persen suara hasil Pileg 2014, Golkar harusnya percaya diri mengusung kader sebagai Cagub Bali di Pilgub 2018. Namun, faktanya Golkar justru mengekor ke partai lain dan rela menyodorkan Sudikerta sebagai Cawagub pedamping Rai Mantra, bukan jadi Cagub Bali.
Selaku pengurus teras DPD II Golkar Karangasem, Celos sadar tindakannya yang membelot dukung KBS-Ace akan menuai risiko dari partainya. Dia pun sudah mempersiapkan diri dan ikhlas atas keputusan Golkar nantinya. ”Ini pasti ada risikonya. Tapi, saya ikhlas dan sudah siap, apa pun sanksi dari induk partai nanti,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana mengatakan tidak masalah dengan gerakan Nyoman Celos membelot gabung ke KBS-Ace. “Ahh...nggak enek opone (tidak ada-apanya, Red) itu. Nyoman Celos itu sudah bukan kader Golkar lagi,” ujar Sukerana saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin.
Menurut Sukerana, tidak akan ada sanksi apa pun terhadap Nyoman Celos, karena yang bersangkutan sudah lama mengundurkan diri dari Golkar. “Kalau tidak salah dia sudah mundur sejak lama sebagai kader Golkar. Mana dia bawa gerbong dukungan, wong sudah mundur? Ya nggak ada apa-apanya, nggak masalah,” dalih mantan Wakil Bupati Karangasem 2010-2015 ini.
Apakah kekuatan Mantra-Kerta tidak akan gembos di Karangasem? “Kami yakin Mantra-Kerta dan dukungan Partai Golkar di Karangasem tetap solid. Nggak ada pengaruhnya dengan hadirnya Nyoman Celos di acara KBS-Ace,” katanya. *nat
Komentar