Hilang Semalam, Siswi SMK Ditemukan Tewas
Sempat dilaporkan menghilang sejak Senin (19/2) petang pukul 18.30 Wita, siswi Kelas XI SMKN 5 Jembrana, Ni Kadek Sri Utami, 17, ditemukan sudah jadi mayat.
Korban Ditemukan di Pantai Medewi
NEGARA, NusaBali
Remaja berusia 17 tahun asal Banjar Baler Setra, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana ini ditemukan tewas mengapung di laut Pantai Medewi, Selasa (20/2) malam pukul 19.30 Wita.
Adalah Ahmadi, seorang nelayan asal Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur yang menemukan jasad korban Ni Kadek Sri Utami mengapung di tengah laut tadi malam. Kala itu, Ahmadi yang sedang memancing menggunakan perahu. Kemudian, Ahmadi menaikan tubuh korban ke atas perahunya, lalu dibawa menuju Pelabuhan Perikanan Pengambengan. Setibanya di pelabuhan, Ahmadi langsung menghubungi Basarnas Jembrana untuk mengabarkan penemuan korban.
"Jenazah korban baru saja tiba di darat, dibawa oleh nelayan. Sekarang mau dibawa ke RSUD Negara untuk diperiksa," ungkap Perbekel Medewi, Komang Suartika, saat dikonfirmasi Baliberkarya melalui telepon tadi malam. Sebelum akhirnya ditemukan jadi mayat, korban Kadek Sri Utami sempat selama 24 jam lebih menghilang.
Korban Kadek Sri Utami sendiri terakhir kali pamit pamit keluar dari rumah untuk memfotocopy tugas sekolah, Senin petang pukul 18.30 Wita. Informasi yang dihimpun NusaBali di lapangan, sebelum pamit untuk fotocopy tugas sekolah, korban diketahui sempat pergi dengan kekasihnya, I Wayan Yoyok Putra Angkasa, 18, asal Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Korban dijemput kekasihnya itu di rumahnya, Senin sore pukul 16.00 Wita.
Setelah pergi bersama kekasihnya, korban Sri Utami diantar pulang 2 jam kemudian, sekitar pukul 18.00 Wita. Berselang 30 menit kemudian, tepatnya pukul 18.30 Wita, korban Sri Utami minta izin keluar rumah kepada orangtuanya, dengan alasan hendak memfotocopy tugas sekolah.
Saat terakhir pamit dari rumahnya petang itu, korban Sri Utami yang siswi Kelas XI SMKN 5 Jembrana di Desa/Kecamatan Pekutatan mengendarai sepeda motor Honda Vario nopol DK 3371 ZL. Korban juga membawa tas jinjing warna hitam dan mengenakan jaket warna hitam. Namun, hingga malam, korban belum kunjung pulang.
Khawatir terjadi suatu hal tidak diinginkan, orangtua korban sempat melakukan pencarian. Mereka juga berusaha menghubungi pacar korban, Wayan Yoyok Putra Angkasa. Namun, sang pacar memastikan tidak ada bersama korban. Akhirnya, dilakukan pencarian korban bersama-sama, tapi tak membuahkan hasil.
Kemudian, Selasa dinihari sekitar pukul 02.30 Wita, pihak keluarga mendapat informasi motor Vario nopol DK 3371 ZL milik korban ditemukan dalam keadaan terkunci stang di areal parkir Pantai Rambut Siwi. Setelah dilakukan pengecekan, Selasa pagi, memang benar motor korban parkir di sana. Bukan hanya itu, ditemukan juga sejumlah barang milik korban di pinggir Pantai Rambut Siwi, seperti tas jinjing warna hitam berisi buku, jaket hitam, sandal, dan jam tangan.
Atas temuan itu, pihak keluarga menduga korban Sri Utami tenggelam ketika mandi di Pantai Rambutsiwi. Akhirnya, kasus ini dilaporkan keluarga ke polisi. Menindaklanjuti laporan itu, petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, Satpol Air Polres Jembrana, SAR Jembrana terjun ke lokasi untuk melakukan pencarian. Selain menyisir Pantai Rambut Siwi dan sekitarnya, petugas juga berusaha menyebar informasi mengenai hilangnya korban. Namun, hingga Selasa sore korban belum ditemukan. Ternyata, tadi malam pukul 19.30 Wita, korban ditemukan sudah jadi mayat. Seorang warga melihat ada keganjilan terhadap mayat korban diantaranya, saat ditemukan mengambang di tengah perairan laut Medewi masih mengenakan celana panjang warna hitam dan mengenakan baju kaos warna hitam. Kondisi jasad korban juga masih kelihatan utuh dan segar. *ode
NEGARA, NusaBali
Remaja berusia 17 tahun asal Banjar Baler Setra, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana ini ditemukan tewas mengapung di laut Pantai Medewi, Selasa (20/2) malam pukul 19.30 Wita.
Adalah Ahmadi, seorang nelayan asal Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur yang menemukan jasad korban Ni Kadek Sri Utami mengapung di tengah laut tadi malam. Kala itu, Ahmadi yang sedang memancing menggunakan perahu. Kemudian, Ahmadi menaikan tubuh korban ke atas perahunya, lalu dibawa menuju Pelabuhan Perikanan Pengambengan. Setibanya di pelabuhan, Ahmadi langsung menghubungi Basarnas Jembrana untuk mengabarkan penemuan korban.
"Jenazah korban baru saja tiba di darat, dibawa oleh nelayan. Sekarang mau dibawa ke RSUD Negara untuk diperiksa," ungkap Perbekel Medewi, Komang Suartika, saat dikonfirmasi Baliberkarya melalui telepon tadi malam. Sebelum akhirnya ditemukan jadi mayat, korban Kadek Sri Utami sempat selama 24 jam lebih menghilang.
Korban Kadek Sri Utami sendiri terakhir kali pamit pamit keluar dari rumah untuk memfotocopy tugas sekolah, Senin petang pukul 18.30 Wita. Informasi yang dihimpun NusaBali di lapangan, sebelum pamit untuk fotocopy tugas sekolah, korban diketahui sempat pergi dengan kekasihnya, I Wayan Yoyok Putra Angkasa, 18, asal Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Korban dijemput kekasihnya itu di rumahnya, Senin sore pukul 16.00 Wita.
Setelah pergi bersama kekasihnya, korban Sri Utami diantar pulang 2 jam kemudian, sekitar pukul 18.00 Wita. Berselang 30 menit kemudian, tepatnya pukul 18.30 Wita, korban Sri Utami minta izin keluar rumah kepada orangtuanya, dengan alasan hendak memfotocopy tugas sekolah.
Saat terakhir pamit dari rumahnya petang itu, korban Sri Utami yang siswi Kelas XI SMKN 5 Jembrana di Desa/Kecamatan Pekutatan mengendarai sepeda motor Honda Vario nopol DK 3371 ZL. Korban juga membawa tas jinjing warna hitam dan mengenakan jaket warna hitam. Namun, hingga malam, korban belum kunjung pulang.
Khawatir terjadi suatu hal tidak diinginkan, orangtua korban sempat melakukan pencarian. Mereka juga berusaha menghubungi pacar korban, Wayan Yoyok Putra Angkasa. Namun, sang pacar memastikan tidak ada bersama korban. Akhirnya, dilakukan pencarian korban bersama-sama, tapi tak membuahkan hasil.
Kemudian, Selasa dinihari sekitar pukul 02.30 Wita, pihak keluarga mendapat informasi motor Vario nopol DK 3371 ZL milik korban ditemukan dalam keadaan terkunci stang di areal parkir Pantai Rambut Siwi. Setelah dilakukan pengecekan, Selasa pagi, memang benar motor korban parkir di sana. Bukan hanya itu, ditemukan juga sejumlah barang milik korban di pinggir Pantai Rambut Siwi, seperti tas jinjing warna hitam berisi buku, jaket hitam, sandal, dan jam tangan.
Atas temuan itu, pihak keluarga menduga korban Sri Utami tenggelam ketika mandi di Pantai Rambutsiwi. Akhirnya, kasus ini dilaporkan keluarga ke polisi. Menindaklanjuti laporan itu, petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, Satpol Air Polres Jembrana, SAR Jembrana terjun ke lokasi untuk melakukan pencarian. Selain menyisir Pantai Rambut Siwi dan sekitarnya, petugas juga berusaha menyebar informasi mengenai hilangnya korban. Namun, hingga Selasa sore korban belum ditemukan. Ternyata, tadi malam pukul 19.30 Wita, korban ditemukan sudah jadi mayat. Seorang warga melihat ada keganjilan terhadap mayat korban diantaranya, saat ditemukan mengambang di tengah perairan laut Medewi masih mengenakan celana panjang warna hitam dan mengenakan baju kaos warna hitam. Kondisi jasad korban juga masih kelihatan utuh dan segar. *ode
Komentar