Jalur Amlapura-Singaraja Lumpuh Tiga Jam
Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Kementerian ESDM, I Gede Suantika, banjir di Tukad Mungga merupakan banjir lahar lumpur permukaan.
AMLAPURA, NusaBali
Jalur Amlapura-Singaraja lumpun selama 3 jam akibat banjir Tukad Dalem di Banjar Pilian, Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu, Karangasem, Selasa (20/2) siang. Banjir lahar ditambah lumpur mengalir deras dari lereng Gunung Agung hingga Tukad Dalem. Beruntung banjir tak sampai menggenangi pemukiman penduduk dan tak menghanyutkan bangunan di bantaran sungai.
Informasi di lapangan, banjir Tukad Mungga terjadi selama tiga jam dari pukul 14.30 Wita hingga 17.30 Wita. Banjir terjadi setiap hujan lebat di lereng Gunung Agung. Selama banjir, kendaraan dari Amlapura menuju Singaraja dan sebaliknya tidak bisa melintas. Para pengendara kendaraan bermotor memilih berhenti. Jika melanjutkan melintas khawatir kendaraan terpeleset terbawa arus sungai yang deras. Warga setempat mengingatkan para pengendara motor tidak nekat melintas karena arus air kuat. Namun ada saja di antara mereka nekat menerobos.
Perbekel Desa Tianyar Timur, I Ketut Wija mengatakan, setiap hujan lebat di lereng Gunung Agung selalu terjadi banjir di Tukad Dalem. Banjir di Tukad Dalem kemarin bercampur material lumpur, lahar, dan abu vulkanik. “Pemukiman di Desa Tianyar Timur, khususnya Banjar Pilian aman. Hanya arus lalulintas sempat terhambat sekitar tiga jam,” kata I Ketut Wija. Perbekel Ketut Wija mengaku telah mengusulkan pembangunan jembatan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Karangasem agar diperjuangkan ke Provinsi Bali. Sebab jalan yang tergenang banjir merupakan jalan provinsi.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Kementerian ESDM, I Gede Suantika dalam laporannya melalui pesan WA (WhatsApp) mengatakan, banjir di Tukad Mungga merupakan banjir lahar lumpur permukaan. Banjir juga terjadi di Tukad Mati, Banjar/Desa Abang, Kecamatan Abang yang mengalirkan air dari Banjar Mangsul menuju Banjar Kikian. *k16
Jalur Amlapura-Singaraja lumpun selama 3 jam akibat banjir Tukad Dalem di Banjar Pilian, Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu, Karangasem, Selasa (20/2) siang. Banjir lahar ditambah lumpur mengalir deras dari lereng Gunung Agung hingga Tukad Dalem. Beruntung banjir tak sampai menggenangi pemukiman penduduk dan tak menghanyutkan bangunan di bantaran sungai.
Informasi di lapangan, banjir Tukad Mungga terjadi selama tiga jam dari pukul 14.30 Wita hingga 17.30 Wita. Banjir terjadi setiap hujan lebat di lereng Gunung Agung. Selama banjir, kendaraan dari Amlapura menuju Singaraja dan sebaliknya tidak bisa melintas. Para pengendara kendaraan bermotor memilih berhenti. Jika melanjutkan melintas khawatir kendaraan terpeleset terbawa arus sungai yang deras. Warga setempat mengingatkan para pengendara motor tidak nekat melintas karena arus air kuat. Namun ada saja di antara mereka nekat menerobos.
Perbekel Desa Tianyar Timur, I Ketut Wija mengatakan, setiap hujan lebat di lereng Gunung Agung selalu terjadi banjir di Tukad Dalem. Banjir di Tukad Dalem kemarin bercampur material lumpur, lahar, dan abu vulkanik. “Pemukiman di Desa Tianyar Timur, khususnya Banjar Pilian aman. Hanya arus lalulintas sempat terhambat sekitar tiga jam,” kata I Ketut Wija. Perbekel Ketut Wija mengaku telah mengusulkan pembangunan jembatan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Karangasem agar diperjuangkan ke Provinsi Bali. Sebab jalan yang tergenang banjir merupakan jalan provinsi.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Kementerian ESDM, I Gede Suantika dalam laporannya melalui pesan WA (WhatsApp) mengatakan, banjir di Tukad Mungga merupakan banjir lahar lumpur permukaan. Banjir juga terjadi di Tukad Mati, Banjar/Desa Abang, Kecamatan Abang yang mengalirkan air dari Banjar Mangsul menuju Banjar Kikian. *k16
Komentar